Dukung Bali Biggest Cleanup 2022, Cekindo Bersih-bersih Sampah Plastik
loading...
A
A
A
Selain komitmen terhadap lingkungan, David menyebut keterlibatan pihaknya dalam gerakan ini juga merupakan pengejawantahan dukungan Cekindo terhadap perekonomian lokal Bali.
Sebagai daerah yang bertumpu pada industri pariwisata, sangat penting untuk menjaga kelestarian dan keindahan alam Bali agar tetap menarik minat para wisatawan maupun investor untuk menanamkan modalnya di pulau tersebut.
“Orang-orang datang ke Bali karena terpesona oleh keindahannya. Maka sudah tugas kita untuk menjaga anugerah keindahan alam Bali agar tetap lestari,” ungkapnya.
Tahun ini merupakan tahun keenam kalinya Bali’s Biggest Cleanup diselenggarakan. Selama lima tahun terakhir, gerakan tersebut telah melibatkan lebih dari 65.000 orang di 430 titik di pulau Bali dan mencegah sebanyak 155 ton sampah plastik tercemar ke laut.
Selain Cekindo, beberapa organisasi dan entitas bisnis besar seperti AirAsia Indonesia, Mercure Hotel, Hard Rock Cafe, hingga Four Seasons Hotel, juga turut berpartisipasi dalam acara ini.
“Saya cukup lega melihat betapa banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam gerakan Bali’s Biggest Cleanup ini. Ini membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekedar memiliki kesadaran terhadap lingkungan, melainkan juga melakukan aksi nyata untuk mewujudkan Bali yang bersih dari sampah plastik,” pungkas Agatha Della, Senior Business Consultant Cekindo.
Sebagai salah satu destinasi wisata andalan Indonesia, Bali memproduksi sampah plastik yang terbilang tak sedikit. Berdasarkan laporan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang dirilis belum lama ini, pulau seribu pura itu memproduksi sekitar 800 ton sampah plastik per harinya.
Jika dibiarkan, tumpukan sampah plastik tersebut berpotensi mencemari perairan dan merusak keindahan pulau dewata yang selama ini menjadi daya tarik utama bagi turis lokal maupun mancanegara.
Sebagai daerah yang bertumpu pada industri pariwisata, sangat penting untuk menjaga kelestarian dan keindahan alam Bali agar tetap menarik minat para wisatawan maupun investor untuk menanamkan modalnya di pulau tersebut.
“Orang-orang datang ke Bali karena terpesona oleh keindahannya. Maka sudah tugas kita untuk menjaga anugerah keindahan alam Bali agar tetap lestari,” ungkapnya.
Tahun ini merupakan tahun keenam kalinya Bali’s Biggest Cleanup diselenggarakan. Selama lima tahun terakhir, gerakan tersebut telah melibatkan lebih dari 65.000 orang di 430 titik di pulau Bali dan mencegah sebanyak 155 ton sampah plastik tercemar ke laut.
Selain Cekindo, beberapa organisasi dan entitas bisnis besar seperti AirAsia Indonesia, Mercure Hotel, Hard Rock Cafe, hingga Four Seasons Hotel, juga turut berpartisipasi dalam acara ini.
“Saya cukup lega melihat betapa banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam gerakan Bali’s Biggest Cleanup ini. Ini membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekedar memiliki kesadaran terhadap lingkungan, melainkan juga melakukan aksi nyata untuk mewujudkan Bali yang bersih dari sampah plastik,” pungkas Agatha Della, Senior Business Consultant Cekindo.
Sebagai salah satu destinasi wisata andalan Indonesia, Bali memproduksi sampah plastik yang terbilang tak sedikit. Berdasarkan laporan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang dirilis belum lama ini, pulau seribu pura itu memproduksi sekitar 800 ton sampah plastik per harinya.
Jika dibiarkan, tumpukan sampah plastik tersebut berpotensi mencemari perairan dan merusak keindahan pulau dewata yang selama ini menjadi daya tarik utama bagi turis lokal maupun mancanegara.