Presiden Jokowi Resmikan PLTA Malea Hydropower di Tana Toraja
loading...
A
A
A
TANA TORAJA - Presiden Jokowi meresmikan PLTA Malea Hydropower di Tana Toraja yang merupakan penyuplai pasokan listrik di Sulawesi Selatan, dengan kapasistas 90 Mega Watt (MW), Jumat (25/2/2022). Selain PLTA Malea Hydropower, Jokowi juga meresmikan PLTA Poso Energy berkekuatan 515 MW secara bersamaan.
Diketahui PLTA Malea sendiri terletak di aliran sungai Sa'dan Tana Toraja. PLTA ini menggunakan sistem pengambilan air run off river dengan bangunan utama berupa area pengambilan (intake area). Juga area saluran penghantar (waterway), tangki peredam (surge tank), dan area gedung pembangkit (power house).
Kedua PLTA yang memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber daya utama ini, milik dari keluarga mantan wakil presiden, Jusuf Kalla (JK) yakni Kalla Group.
Founder Kalla Group, Jusuf Kalla mengatakan, pembuatan proyek PLTA ini untuk membantu pemerintah RI mencapai target pengurangan emisi di tahun 2025. Sehingga di tahun 2060 nanti Indonesia sudah zero emisi.
JK ingin menunjukan kepada dunia jika putra putri Indonesia bisa membuat PLTA sebesar ini. sebanyak 80 persen pekerjanya adalah masyarakat lokal sekitar. "80 persen kami mempekerjakan warga lokal sekitar. Jadi tidak ada orang asing," bebernya.
Dengan beroperasinya PLTA Malea ini, maka bauran EBT di sistem kelistrikan sulawesi bagian selatan meningkat. Dari 29,46 persen atau setara 651 MW menjadi 33,5 persen atau 740 MW. Baca: Minyak Goreng Masih Langka, Warga Padalarang Rela Antre Sebelum Supermarket Buka.
Sementara, Pimpinan PLTA Malea Energi, Victor Batuan Batara mengatakan, PLTA Malea memberikan suplai listrik secara interkoneksi ke Sulawesi Selatan, dengan memenuhi permintaan kilowatt jam (KWh) ke PLN.
"Jadi PLN membeli per KWh. Kapasitas yang dibutuhkan PLN saat ini 60 persen daya mampu dari PLTA Malea. Jika 90 Mw, PLN butuh 60 persennya. Setiap jam kita kirim," pungkasnya.
Diketahui PLTA Malea sendiri terletak di aliran sungai Sa'dan Tana Toraja. PLTA ini menggunakan sistem pengambilan air run off river dengan bangunan utama berupa area pengambilan (intake area). Juga area saluran penghantar (waterway), tangki peredam (surge tank), dan area gedung pembangkit (power house).
Kedua PLTA yang memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber daya utama ini, milik dari keluarga mantan wakil presiden, Jusuf Kalla (JK) yakni Kalla Group.
Founder Kalla Group, Jusuf Kalla mengatakan, pembuatan proyek PLTA ini untuk membantu pemerintah RI mencapai target pengurangan emisi di tahun 2025. Sehingga di tahun 2060 nanti Indonesia sudah zero emisi.
JK ingin menunjukan kepada dunia jika putra putri Indonesia bisa membuat PLTA sebesar ini. sebanyak 80 persen pekerjanya adalah masyarakat lokal sekitar. "80 persen kami mempekerjakan warga lokal sekitar. Jadi tidak ada orang asing," bebernya.
Dengan beroperasinya PLTA Malea ini, maka bauran EBT di sistem kelistrikan sulawesi bagian selatan meningkat. Dari 29,46 persen atau setara 651 MW menjadi 33,5 persen atau 740 MW. Baca: Minyak Goreng Masih Langka, Warga Padalarang Rela Antre Sebelum Supermarket Buka.
Sementara, Pimpinan PLTA Malea Energi, Victor Batuan Batara mengatakan, PLTA Malea memberikan suplai listrik secara interkoneksi ke Sulawesi Selatan, dengan memenuhi permintaan kilowatt jam (KWh) ke PLN.
"Jadi PLN membeli per KWh. Kapasitas yang dibutuhkan PLN saat ini 60 persen daya mampu dari PLTA Malea. Jika 90 Mw, PLN butuh 60 persennya. Setiap jam kita kirim," pungkasnya.
(nag)