Misteri Topeng Gajah Mada Pernah Dipakai Raja Bali hingga Presiden RI
loading...
A
A
A
Mahapatih Gajah Mada diyakini meninggalkan banyak benda-benda yang bernilai historis. Baik itu pernah digunakannya maupun benda benda lainnya. Salah satunya Topeng Gajah Mada.
Topeng Gajah Mada ini dipuja di Puri Ageng Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar , Bali. Sehingga sampai saat ini masih diyakini masyarakat setempat mampu memecahkan setiap persoalan yang ada.
"Banyak masyarakat baik dari Bali, luar Bali bahkan luar negeri memohon berkah keajaiban topeng Gajah Mada," kata Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Kakarsana.
Topeng Gajah Mada itu, kata Kakarsana, sempat dipakai oleh leluhurnya I Gusti Ngurah Djelantik berperang pada Zaman kerajaan Blambangan. Selain itu disebut sebut juga pernah digunakan oleh salah satu mantan Presiden Republik Indonesia.
"Sesuai dengan namanya Gajah Mada, topeng itu merupakan simbol pemersatu nusantara," jelasnya.
Topeng Gajah Mada keberadaannya sangat disakralkan di Puri itu. "Sesajen tetap kami persembahkan sebagai ungkapan terima kasih," ujarnya.
Begitu juga bagi masyarakat yang memohon berkah, jelas Kakarsana mereka tak boleh sembarangan.
"Sebelum memohon, mereka mesti membawa bebantenan pejati atau sarana upacara bagi umat Hindu," ujarnya. Setelah selesai diupacarai oleh Pemangku atau pemimpin upacara umat Hindu, kata Kakarsana barulah para pemedek atau pemohon menghaturkan persembahyangan. "Banyak yang saya tahu masalah itu bisa diselesaikan," katanya.
Diyakini di Pendopo Agung ini lah Mahapatih Gajah Mada mengucapkam Sumpah Palapanya.Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa disaksikan Raja Majapahit saat itu, Tribuana Tungga Dewi dan para pembesar dan pejabat kerajaan di petilasan yang jadi Pendopo Agung Trowulan. Pendopo Agung Trowulan ini dibangun oleh Kodam V/Brawijaya melalui Yayasan Bina Mojopahit pada 1964 hingga 1973.
Topeng Gajah Mada ini dipuja di Puri Ageng Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar , Bali. Sehingga sampai saat ini masih diyakini masyarakat setempat mampu memecahkan setiap persoalan yang ada.
"Banyak masyarakat baik dari Bali, luar Bali bahkan luar negeri memohon berkah keajaiban topeng Gajah Mada," kata Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Kakarsana.
Topeng Gajah Mada itu, kata Kakarsana, sempat dipakai oleh leluhurnya I Gusti Ngurah Djelantik berperang pada Zaman kerajaan Blambangan. Selain itu disebut sebut juga pernah digunakan oleh salah satu mantan Presiden Republik Indonesia.
"Sesuai dengan namanya Gajah Mada, topeng itu merupakan simbol pemersatu nusantara," jelasnya.
Topeng Gajah Mada keberadaannya sangat disakralkan di Puri itu. "Sesajen tetap kami persembahkan sebagai ungkapan terima kasih," ujarnya.
Begitu juga bagi masyarakat yang memohon berkah, jelas Kakarsana mereka tak boleh sembarangan.
"Sebelum memohon, mereka mesti membawa bebantenan pejati atau sarana upacara bagi umat Hindu," ujarnya. Setelah selesai diupacarai oleh Pemangku atau pemimpin upacara umat Hindu, kata Kakarsana barulah para pemedek atau pemohon menghaturkan persembahyangan. "Banyak yang saya tahu masalah itu bisa diselesaikan," katanya.
Diyakini di Pendopo Agung ini lah Mahapatih Gajah Mada mengucapkam Sumpah Palapanya.Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa disaksikan Raja Majapahit saat itu, Tribuana Tungga Dewi dan para pembesar dan pejabat kerajaan di petilasan yang jadi Pendopo Agung Trowulan. Pendopo Agung Trowulan ini dibangun oleh Kodam V/Brawijaya melalui Yayasan Bina Mojopahit pada 1964 hingga 1973.