Miris, Ibu Hamil Ditolak Tiga Rumah Sakit saat Akan Melahirkan karena Positif COVID-19
loading...
A
A
A
"Lalu keluarga membawa pasien ke RSHD Kota Bengkulu, namun ditolak RSHD Kota Bengkulu. Ketika keluarga membawa Leni ke RSUD M Yunus pun juga ditolak, baru di RS Gading Medika Leni diterima," jelas Pepi.
Warganya itu, kata Pepi, telah melahirkan secara operasi. Kondisi ibu dan bayi sehat. Namun masih dalam status isolasi di RS Gading Medika.
Dikonfirmasi, Manajer Pelayanan Medik, Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu, Alvian membenarkan, kejadian tersebut.
Alvian menceritakan, saat tiba di RS Rafflesia, pihaknya musti menjalani prosedur ketika pasien ingin masuk ke ruangan. Di mana pasien musti dites Antigen.
Dari hasil Antigen tersebut, kata Alvian, hasilnya positif COVID-19. Mengingat usia kandungan pasien masih 35 hingga 36 minggu, maka proses melahirkan pasien masih bisa ditunda.
"Jadi, bukan menolak. Tapi kami tetap melayani. Kami menyampaikan kepada pihak keluarga untuk kembali lagi ketika hasil tes Antigen sudah negatif. Kami juga memberi obat kepada pasien agar menjalani isolasi mandiri di rumah," katanya saat dikonfimasi melalui sambungan telepon.
Alvian mengatakan, jika operator di RS Rafflesia banyak yang menjalani isolasi mandiri karena COVID-19. Pasien tersebut, lanjut Alvian, sempat ditawarkan ke pihak keluarga agar menjalani isolasi di RS Rafflesia.
Sayangnya, kata Alvian, pihak keluarga menolak. Sehingga pihak keluarga memilih mencari rumah sakit lainnya di Kota Bengkulu.
"Karena sifatnya tidak mendesak. Sebab usia kandungan pasien 35 hingga 36 minggu. kami menyarankan untuk menjalani isolasi di rumah sakit Rafflesia. Tapi, pihak keluarga menolak, dan mencari rumah sakit lain," ujar Alvian.
Warganya itu, kata Pepi, telah melahirkan secara operasi. Kondisi ibu dan bayi sehat. Namun masih dalam status isolasi di RS Gading Medika.
Dikonfirmasi, Manajer Pelayanan Medik, Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu, Alvian membenarkan, kejadian tersebut.
Alvian menceritakan, saat tiba di RS Rafflesia, pihaknya musti menjalani prosedur ketika pasien ingin masuk ke ruangan. Di mana pasien musti dites Antigen.
Dari hasil Antigen tersebut, kata Alvian, hasilnya positif COVID-19. Mengingat usia kandungan pasien masih 35 hingga 36 minggu, maka proses melahirkan pasien masih bisa ditunda.
"Jadi, bukan menolak. Tapi kami tetap melayani. Kami menyampaikan kepada pihak keluarga untuk kembali lagi ketika hasil tes Antigen sudah negatif. Kami juga memberi obat kepada pasien agar menjalani isolasi mandiri di rumah," katanya saat dikonfimasi melalui sambungan telepon.
Alvian mengatakan, jika operator di RS Rafflesia banyak yang menjalani isolasi mandiri karena COVID-19. Pasien tersebut, lanjut Alvian, sempat ditawarkan ke pihak keluarga agar menjalani isolasi di RS Rafflesia.
Sayangnya, kata Alvian, pihak keluarga menolak. Sehingga pihak keluarga memilih mencari rumah sakit lainnya di Kota Bengkulu.
"Karena sifatnya tidak mendesak. Sebab usia kandungan pasien 35 hingga 36 minggu. kami menyarankan untuk menjalani isolasi di rumah sakit Rafflesia. Tapi, pihak keluarga menolak, dan mencari rumah sakit lain," ujar Alvian.