Pais Sagu, Kue Tradisonal yang Terus Bertahan di Kota Amuntai

Kamis, 24 Februari 2022 - 14:26 WIB
loading...
Pais Sagu, Kue Tradisonal yang Terus Bertahan di Kota Amuntai
Seperti kue pais sagu, salah satu kue khas daerah ini sangat sulit ditemukan.
A A A
AMUNTAI - Beberapa kreasi makanan tradisional semakin sulit ditemukan di pasaran. Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih memilih makanan instan membuat makanan tradisional mulai ditinggalkan. Para pembuat makanan tradisional pun beralih membuat makanan-makanan modern sesuai tuntutan zaman. Padahal makanan tradisional merupakan salah satu ciri khas suatu daerah yang perlu dilestarikan.

Fenomena tersebut ternyata tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalimantan Selatan pun, beberapa kue-kue tradisional kini semakin langka. Seperti kue 'pais sagu', salah satu kue khas daerah ini sangat sulit ditemukan.

Istilah 'pais' berasal dari bahasa Banjar yang artinya dibungkus dengan daun pisang, berbahan utama sagu, sehingga disebut pais sagu. Adonannya biasanya ditambahkan pisang yang telah dipotong-potong kecil. Kue ini biasanya dimakan dengan ditambahkan larutan gula aren dan kelapa yang diparut. Rasanya sangat lezat. Sekali coba, sering membuat orang ketagihan.
Pais Sagu, Kue Tradisonal yang Terus Bertahan di Kota Amuntai

Salah satu pedagang kue pais sagu yang bisa ditemukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berada di kecamatan Banjang, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Amuntai. Pedagang kue pais sagu ini biasa dipanggil 'Mama Adaw' yang telah menggeluti usahanya sejak 25 tahun yang lalu.

"Dagangan ini sudah saya geluti kurang lebih dari 25 tahun yang lalu, bukanya setiap hari mulai pukul 08.00 Wita hingga waktu yang tidak ditentukan, sesuai banyaknya permintaan," ucapnya, Rabu (23/2/2022).

Ia juga mengakui para pembeli biasanya datang dari berbagai daerah, bahkan tidak sedikit masyarakat yang berasal dari kabupaten tetangga seperti Kabupaten Balangan dan Tabalong yang rela datang ke warungnya hanya untuk memborong pais sagu.

"Selama masih banyak peminatnya, saya akan tetap berdagang kue tradisional ini. Apalagi ini merupakan usaha turun temurun yang sudah berjalan puluhan tahun," tambahnya.

Selain pais sagu, Mama Adaw juga menyediakan kue tradisional yaitu lupis, apam dan cincin telipuk. CM
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2530 seconds (0.1#10.140)