Harga Kedelai di Majalengka Mahal, Makanan Rakyat Tahu Tempe Susah Dicari

Senin, 21 Februari 2022 - 12:31 WIB
loading...
Harga Kedelai di Majalengka...
Suasana home industri tahu tempe di Desa Kulur, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, tidak ada aktivitas produksi. Foto/MPI/inin nastain
A A A
MAJALENGKA - Tahu dan tempe di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sudah dicari. Kalaupun ada, ukuran makanan rakyat itu lebih kecil dan stoknya pun terbatas.

Kondisi ini juga terlihat di beberapa sentra tahu dan tempe. Di home industri Desa Kulur, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, tidak ada aktivitas produksi. Bahkan tempat itu dalam keadaan terkunci dengan suasana sepi.

Baca juga: Viral Penyerangan Gerombolan Pemuda di Ruko Bandung Barat Terekam CCTV

Andi, salah satu pedagang tahu tempe di Pasar Sindangkasih Cigasong masih menjajakan dua makanan favorit sebagian besar warga masyarakat itu. Namun, ada perbedaan dibanding sebelumnya. "Dikurangin ukurannya, dari biasanya 5x5 sentimeter sekarang jadi 4x4 sentimeter," kata Andi.

Dia mengaku terpaksa mengurangi ukuran tempe produknya sebagai imbas dari tingginya harga kedelai di pasaran. Saat ini harga bahan baku tahu tempe itu di angka Rp11.500 per kilogram. "Biasanya kan hanya Rp10 ribu," jelas dia.

Produsen rumahan tempe lain, Asep mengaku dirinya terpaksa masih produksi mengingat kebutuhan sehari-hari. Sama seperti Ablndi, dia pun mengurangi ukuran tempe produksinya. "Lumayan aja. Kalau nggak bikin, gimana atuh buat kebutuhan sehari-harinya. Ukurannya dikurangin, kalau harga tetap. Dari saya Rp2000, di warung-warung Rp2000. Saya kirimnya langsung ke warung," jelasnya.

Susahnya mencari tahu tempe di pasaran terjadi sebagai imbas dari berhenti operasinya pabrik tahu tempe. Penelusuran MPI di salah satu sentra tahu tempe di Desa Kulur, tidak ada aktivitas produksi.



Di bagian dalam pabrik, terlihat rak-rak yang biasanya penuh dengan tempe, kali ini kosong. Begitu juga ember yang biasa terisi bahan-bahan tahu dan tempe.

Informasi yang beredar, sepinya beberapa pabrik tahu tempe itu lantaran mereka sepakat melakukan aksi mogok produksi sejak Minggu (20/2/2022) sampai Selasa (22/2/2022). Aksi tersebut dilakukan sebagai protes atas tingginya harga Kedelai.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2145 seconds (0.1#10.140)