Cuaca Buruk, Delapan Pesawat Batal Mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin
loading...
A
A
A
MAROS - Hujan deras yang melanda Wilayah Sulsel sejak sore tadi tidak hanya berdampak pada terjadinya genangan di beberapa titik ruas jalan. Namun juga berdampak pada arus penerbangan pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin .
Akibatnya, setidaknya ada sekitar delapan penerbangan pesawat batal mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Sehingga mereka kembali terpaksa dialihkan (divert) ke kota asal. Gagalnya pendaratan pesawat tersebut dakibatkan angin kencang dan hujan deras.
"Dari data yang kami terima, ada delapan pesawat yang divert (dialihkan) akibat cuaca buruk,'' kata, Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Iwan Risdianto, Minggu (20/2/2022).
Ia mengatakan kedelapan pesawat tersebut, merupakan maskapai Lion air, Citylink, dan Wing Air. Iwan mengatakan, terdapat empat pesawat yang dialihkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali . Salah satunya, Citilink QG332 rute Jakarta-Makassar.
"Penerbangan yang dialihkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali diantaranya Lion Air JT3740 rute Bali-Makassar, Citilink QG332 rute Jakarta-Makassar, Lion Air JT3955 rute Merauke-Makassar dan Lion Air JT853 rute Palu-Makassar," ujarnya.
Tak hanya itu, ada pula pesawat yang dialihkan ke Haluleo Kendari. Seperti, Wings Air IW2333 rute Mamuju-Makassar.
"Penerbangan yang dialihkan ke Bandara Haluleo Kendari diantaranya Lion Air JT997 rute Kendari-Makassar, Wings Air IW2333 rute Mamuju-Makassar dan Wings Air IW1309 rute Maumere-Makassar," tuturnya.
Sementara untuk pesawat Lion Air JT675 rute Balikpapan-Makassar harus dialihkan me Bandara Juanda, Surabaya. "Penerbangan yang dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya yaitu Lion Air JT675 rute Balikpapan-Makassar," tuturnya.
Sekedar diketahui, kemarin BMKG Sulawesi Selatan mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk yang akan terjadi antara tanggal 20-23 Februari 2022. Dalam surat edaran tersebut dituliskan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulsel Bagian Barat, yakni Parepare, Pangkep, Barru, Pangkep, Maros, Makassar dan Takalar.
Oleh harena itu, diimbau kepada masyarakat pengguna layanan transportasi udara, laut dan darat untuk waspada.
Akibatnya, setidaknya ada sekitar delapan penerbangan pesawat batal mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Sehingga mereka kembali terpaksa dialihkan (divert) ke kota asal. Gagalnya pendaratan pesawat tersebut dakibatkan angin kencang dan hujan deras.
"Dari data yang kami terima, ada delapan pesawat yang divert (dialihkan) akibat cuaca buruk,'' kata, Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Iwan Risdianto, Minggu (20/2/2022).
Ia mengatakan kedelapan pesawat tersebut, merupakan maskapai Lion air, Citylink, dan Wing Air. Iwan mengatakan, terdapat empat pesawat yang dialihkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali . Salah satunya, Citilink QG332 rute Jakarta-Makassar.
"Penerbangan yang dialihkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali diantaranya Lion Air JT3740 rute Bali-Makassar, Citilink QG332 rute Jakarta-Makassar, Lion Air JT3955 rute Merauke-Makassar dan Lion Air JT853 rute Palu-Makassar," ujarnya.
Tak hanya itu, ada pula pesawat yang dialihkan ke Haluleo Kendari. Seperti, Wings Air IW2333 rute Mamuju-Makassar.
"Penerbangan yang dialihkan ke Bandara Haluleo Kendari diantaranya Lion Air JT997 rute Kendari-Makassar, Wings Air IW2333 rute Mamuju-Makassar dan Wings Air IW1309 rute Maumere-Makassar," tuturnya.
Sementara untuk pesawat Lion Air JT675 rute Balikpapan-Makassar harus dialihkan me Bandara Juanda, Surabaya. "Penerbangan yang dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya yaitu Lion Air JT675 rute Balikpapan-Makassar," tuturnya.
Sekedar diketahui, kemarin BMKG Sulawesi Selatan mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk yang akan terjadi antara tanggal 20-23 Februari 2022. Dalam surat edaran tersebut dituliskan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulsel Bagian Barat, yakni Parepare, Pangkep, Barru, Pangkep, Maros, Makassar dan Takalar.
Oleh harena itu, diimbau kepada masyarakat pengguna layanan transportasi udara, laut dan darat untuk waspada.
(agn)