Akselerasi Bisnis, Ratusan UKM Online Terima Suntikan Modal hingga Rp100 Juta
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 200 pelaku usaha kecil menengah (UKM) online dan 50 UKM offline di seluruh Indonesia berkesempatan mendapatkan suntikan modal hingga Rp100 juta.
Para pelaku UKM di e-commerce dan konvensional tersebut menjadi target penyaluran modal usaha lewat program kerja Usaha Dimodalin yang diusung startup lokal penyedia produk dan kebutuhan pokok, Baqoel sepanjang 2022 ini.
Baca juga: Sosok Serma Junaedi, Prajurit Kodim Majalengka yang Viral Tolong Korban Pembegalan
Program tersebut lahir berkat kerja sama yang dibangun Baqoel dengan perusahaan financial technology (fintech) asal Singapura, Jenfi Indonesia dengan tujuan membantu para pelaku UKM di Indonesia mendapatkan bantuan permodalan.
Kerja sama dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani Head Of Growth Jenfi Indonesia Fachri Bayu dan CEO & Founder Baqoel, Dhian Arinofa di kantor Baqoel, Bekasi Barat, belum lama ini.
Head Of Growth Jenfi Indonesia Fachri Bayu mengatakan, kerja sama dengan Baqoel bertujuan untuk membantu UKM di Indonesia mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah.
"Fokus kami adalah untuk bisa menjembatani inklusi finansial, jadi bersama Baqoel kita memiliki jembatan untuk teman-teman UKM atau pelaku usaha yang belum bisa mendapat akses Bank," kata Fachri dalam keterangan resminya, Jumat (18/2/2022).
Menurut dia, Jenfi sendiri memberikan ticket size untuk UKM sampai dengan Rp100 juta untuk satu bisnis dan kami melakukan pencairannya melalui Baqoel terlebih dahulu. "Assesment untuk masing-masing pelaku usaha juga kami lakukan bersama dengan Baqoel," katanya.
Sementara itu, CEO Baqoel, Dhian Arinofa berharap, kerja sama yang dibangun dapat mempercepat dan meningkatkan pengembangan bisnis di Indonesia, khususnya bisnis UKM.
"Harapan kami tentunya adalah kita bisa speed up dan scale up bisnis di Indonesia khususnya pelaku usaha mikro yang mana ada yang tidak memiliki akses bank, tapi mereka memiliki potensi. Artinya, kami beri kesempatan melalui kerjasama kami bersama Jenfi," jelas Dhian.
Dhian pun berharap, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas bisnis di Indonesia, khususnya pelaku UKM dengan memberikan akses permodalan lebih mudah melalui Jenfi, sehingga pemulihan ekonomi di masa pandemi ini menjadi lebih cepat.
"Lebih jauh lagi, kerja sama ini diharapkan dapat berkelanjutan, sehingga menciptakan dampak positif lebih banyak lagi bagi ekonomi Indonesia," tandasnya.
Para pelaku UKM di e-commerce dan konvensional tersebut menjadi target penyaluran modal usaha lewat program kerja Usaha Dimodalin yang diusung startup lokal penyedia produk dan kebutuhan pokok, Baqoel sepanjang 2022 ini.
Baca juga: Sosok Serma Junaedi, Prajurit Kodim Majalengka yang Viral Tolong Korban Pembegalan
Program tersebut lahir berkat kerja sama yang dibangun Baqoel dengan perusahaan financial technology (fintech) asal Singapura, Jenfi Indonesia dengan tujuan membantu para pelaku UKM di Indonesia mendapatkan bantuan permodalan.
Kerja sama dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani Head Of Growth Jenfi Indonesia Fachri Bayu dan CEO & Founder Baqoel, Dhian Arinofa di kantor Baqoel, Bekasi Barat, belum lama ini.
Head Of Growth Jenfi Indonesia Fachri Bayu mengatakan, kerja sama dengan Baqoel bertujuan untuk membantu UKM di Indonesia mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah.
"Fokus kami adalah untuk bisa menjembatani inklusi finansial, jadi bersama Baqoel kita memiliki jembatan untuk teman-teman UKM atau pelaku usaha yang belum bisa mendapat akses Bank," kata Fachri dalam keterangan resminya, Jumat (18/2/2022).
Menurut dia, Jenfi sendiri memberikan ticket size untuk UKM sampai dengan Rp100 juta untuk satu bisnis dan kami melakukan pencairannya melalui Baqoel terlebih dahulu. "Assesment untuk masing-masing pelaku usaha juga kami lakukan bersama dengan Baqoel," katanya.
Sementara itu, CEO Baqoel, Dhian Arinofa berharap, kerja sama yang dibangun dapat mempercepat dan meningkatkan pengembangan bisnis di Indonesia, khususnya bisnis UKM.
"Harapan kami tentunya adalah kita bisa speed up dan scale up bisnis di Indonesia khususnya pelaku usaha mikro yang mana ada yang tidak memiliki akses bank, tapi mereka memiliki potensi. Artinya, kami beri kesempatan melalui kerjasama kami bersama Jenfi," jelas Dhian.
Dhian pun berharap, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas bisnis di Indonesia, khususnya pelaku UKM dengan memberikan akses permodalan lebih mudah melalui Jenfi, sehingga pemulihan ekonomi di masa pandemi ini menjadi lebih cepat.
"Lebih jauh lagi, kerja sama ini diharapkan dapat berkelanjutan, sehingga menciptakan dampak positif lebih banyak lagi bagi ekonomi Indonesia," tandasnya.
(msd)