Bandung Pecah Rekor, Kasus Harian COVID-19 Capai 1.148 Kasus
loading...
A
A
A
Baca juga: Keluarga Korban Kecewa dan Marah Herry Wirawan hanya Divonis Penjara Seumur Hidup
"Di kami, bulan Januari ada dua pasien Covid meninggal dan di bulan Febuari pun demikian dua orang. Ini salah satunya pasien probable Omicron," sebut Yana.
Menurut Yana, saat ini, RSHS Bandung tengah merawat 67 pasien yang terdiri dari 35 pasien terkonfirmasi COVID-19 dan 32 pasien suspect COVID-19.
Dari jumlah total pasien yang dirawat, 13 pasien di antaranya terkonfirmasi probable Omicron yang terdiri dari 4 pasien lanjut usia (lansia) dan 9 pasien dewasa.
"Varian Omicron ini terdeteksi setelah pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan lanjutan secara internal dari polymerse chain reaction (PCR) pasien terkonfirmasi COVID-19," katanya.
Yana menuturkan bahwa lonjakan sempat terjadi pada saat varian delta beberapa waktu lalu, pada varian ini penularannya cukup cepat, angka kesakitan dan kematiannya pun tinggi.
"Berpengalaman dengan itu (varian delta), dengan omicron ini, betul di masyarakat penularan sangat cepat, tingkat perawatanya memang meningkat, tapi tingkat kesakitan dan kematian cukup rendah," ujar Yana.
Yana menambahkan, pasien yang meninggal akibat terpapar COVID-19 ini diketahui belum mendapatkan vaksin dan belum lengkap divaksin.
"Pada umumnya, dari dua kematian yang ada di kami itu adalah satu belum divaksinasi dan satu lagi sudah divaksinasi, tapi belum lengkap dan meninggal itu terkait dengan keburukan dari komorbidnya," tandas Yana.
"Di kami, bulan Januari ada dua pasien Covid meninggal dan di bulan Febuari pun demikian dua orang. Ini salah satunya pasien probable Omicron," sebut Yana.
Menurut Yana, saat ini, RSHS Bandung tengah merawat 67 pasien yang terdiri dari 35 pasien terkonfirmasi COVID-19 dan 32 pasien suspect COVID-19.
Dari jumlah total pasien yang dirawat, 13 pasien di antaranya terkonfirmasi probable Omicron yang terdiri dari 4 pasien lanjut usia (lansia) dan 9 pasien dewasa.
"Varian Omicron ini terdeteksi setelah pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan lanjutan secara internal dari polymerse chain reaction (PCR) pasien terkonfirmasi COVID-19," katanya.
Yana menuturkan bahwa lonjakan sempat terjadi pada saat varian delta beberapa waktu lalu, pada varian ini penularannya cukup cepat, angka kesakitan dan kematiannya pun tinggi.
"Berpengalaman dengan itu (varian delta), dengan omicron ini, betul di masyarakat penularan sangat cepat, tingkat perawatanya memang meningkat, tapi tingkat kesakitan dan kematian cukup rendah," ujar Yana.
Yana menambahkan, pasien yang meninggal akibat terpapar COVID-19 ini diketahui belum mendapatkan vaksin dan belum lengkap divaksin.
"Pada umumnya, dari dua kematian yang ada di kami itu adalah satu belum divaksinasi dan satu lagi sudah divaksinasi, tapi belum lengkap dan meninggal itu terkait dengan keburukan dari komorbidnya," tandas Yana.
(msd)