Full Online, PPDB Tingkat SMA Dijadwalkan Awal Juli Mendatang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMA/SMK/SLB di Sulsel mulai dipersiapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel. Rencanannya pendaftaran dijadwalkan dibuka awal Juli mendatang.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri, petunjuk teknis (juknis) PPDB tersebut sementara dimatangkan. Meski demikian, tahapan sosialisasi ke sekolah-sekolah mulai dijalankan.
"Rencana PPDB itu awal Juli. Jadi kita masih punya sekitar sebulan lebih untuk mempersiapkan. Ini sekarang kita sosialisasi terus ke sekolah terkait pelaksanaannya. Kita sudah rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait ini," ujar Basri yang dihubungi SINDOnews, kemarin.
Dia melanjutkan, PPDB tahun ini pelaksanaannya akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Dengan mempertimbangkan wabah Covid-19 saat ini. Rencana seluruh tahapan pendaftarannya akan menggunakan sistem full online.
"Yang kita tekankan PPDB tahun ini di sekolah agar prosesnya itu full online. Tahun lalu kan masih semi-online. Saat pendaftaran di awal pakai online, tapi pas pendaftaran ulang, manual di sekolah. Orang tua sama calon siswa datang membawa berkas. Nah, sekarang kita mau full online," paparnya.
Kebijakan ini ditempuh sebagai bagian dari protokol penanganan Covid-19, yang tidak membolehkan orang tua atau calon siswa, justru berkumpul di sekolah. "Kita tidak mau ada tahapan pendaftaran pertemuan langsung di sekolah. Semua online," tegas Basri.
Makanya semua sekolah diminta sejak awal harus mempersiapkan fasilitas pendukung PPDB online ini. Namun Basri tak menampik, masih ada sekolah di Sulsel yang masuk kategori remote area, terkendala fasilitas seperti layanan internet.
"Memang waktu kita rapat itu, yang disorot bagaimana dengan sekolah remote area. Jadi ada kita punya 31 sekolah SMA/SMK di 13 kabupaten, inilah yang menjadi konsen kita. Ini sementara kita diskusikan bagaimana baiknya. Panitia sementara siapkan," tukasnya.
Diketahui, PDDB diatur dalam Permendikbud Nomor 44/2019. Dimana telah diatur jalir dan kuota penerimaan. Diantaranya jalur zonasi 50%, jalur prestasi 30%, jalur afirmasi 15%, dan sisa 5% lainnya untuk jalur perpindahan orang tua.
"Inti dari PPDB kita tahun ini terhadap Covid-19 dan kita ditugasi juga dinas pendidikan aktif berpartisipasi di dalam mencegah penyebarluasan virus ini. Salah satu calon siswa baru dan orang tua tidak boleh datang ke sekolah untuk pendaftaran PPDB," jelas Basri.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdik Sulsel, Sabri menambahkan, daya tampung lulusan calon siswa pun sementara disiapkan. Secara umum tiap jenjang SMA/SMK/SLB ditentukan jumlah maksimal peserta didik baru di tiap rombongan belajar/kelas.
"SMA dan SMK paling sedikit menerima 20 orang paling banyak 36 dalam satu kelas. Sementara SLB paling banyak 8 orang. Khusus SMK yang memerlukan kelas kompetensi keahlian khusus, dengan jumlah kurang dari kelas 15 harus mengajukan izin ke dinas," pungkas Sabri.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri, petunjuk teknis (juknis) PPDB tersebut sementara dimatangkan. Meski demikian, tahapan sosialisasi ke sekolah-sekolah mulai dijalankan.
"Rencana PPDB itu awal Juli. Jadi kita masih punya sekitar sebulan lebih untuk mempersiapkan. Ini sekarang kita sosialisasi terus ke sekolah terkait pelaksanaannya. Kita sudah rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait ini," ujar Basri yang dihubungi SINDOnews, kemarin.
Dia melanjutkan, PPDB tahun ini pelaksanaannya akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Dengan mempertimbangkan wabah Covid-19 saat ini. Rencana seluruh tahapan pendaftarannya akan menggunakan sistem full online.
"Yang kita tekankan PPDB tahun ini di sekolah agar prosesnya itu full online. Tahun lalu kan masih semi-online. Saat pendaftaran di awal pakai online, tapi pas pendaftaran ulang, manual di sekolah. Orang tua sama calon siswa datang membawa berkas. Nah, sekarang kita mau full online," paparnya.
Kebijakan ini ditempuh sebagai bagian dari protokol penanganan Covid-19, yang tidak membolehkan orang tua atau calon siswa, justru berkumpul di sekolah. "Kita tidak mau ada tahapan pendaftaran pertemuan langsung di sekolah. Semua online," tegas Basri.
Makanya semua sekolah diminta sejak awal harus mempersiapkan fasilitas pendukung PPDB online ini. Namun Basri tak menampik, masih ada sekolah di Sulsel yang masuk kategori remote area, terkendala fasilitas seperti layanan internet.
"Memang waktu kita rapat itu, yang disorot bagaimana dengan sekolah remote area. Jadi ada kita punya 31 sekolah SMA/SMK di 13 kabupaten, inilah yang menjadi konsen kita. Ini sementara kita diskusikan bagaimana baiknya. Panitia sementara siapkan," tukasnya.
Diketahui, PDDB diatur dalam Permendikbud Nomor 44/2019. Dimana telah diatur jalir dan kuota penerimaan. Diantaranya jalur zonasi 50%, jalur prestasi 30%, jalur afirmasi 15%, dan sisa 5% lainnya untuk jalur perpindahan orang tua.
"Inti dari PPDB kita tahun ini terhadap Covid-19 dan kita ditugasi juga dinas pendidikan aktif berpartisipasi di dalam mencegah penyebarluasan virus ini. Salah satu calon siswa baru dan orang tua tidak boleh datang ke sekolah untuk pendaftaran PPDB," jelas Basri.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdik Sulsel, Sabri menambahkan, daya tampung lulusan calon siswa pun sementara disiapkan. Secara umum tiap jenjang SMA/SMK/SLB ditentukan jumlah maksimal peserta didik baru di tiap rombongan belajar/kelas.
"SMA dan SMK paling sedikit menerima 20 orang paling banyak 36 dalam satu kelas. Sementara SLB paling banyak 8 orang. Khusus SMK yang memerlukan kelas kompetensi keahlian khusus, dengan jumlah kurang dari kelas 15 harus mengajukan izin ke dinas," pungkas Sabri.
(sri)