DPP Hanura Didorong Segera Bersikap Soal Polemik Internal Partai di Sulsel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sejumlah DPC Hanura kabupaten/kota di Sulsel, mendorong DPP untuk segera bersikap. Pasalnya polemik internal DPD yang selama ini bergulir terus berlarut-larut, dan tidak ada jalan keluar.
Sudah empat bulan berjalan pucuk pimpinan di DPD Hanura Sulsel kosong. Agenda musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) pada Oktober 2021 lalu, tak menemukan hasil.
Belum lama ini, dua calon ketua yakni Amsal Sampetondok dan Wahyuddin M Nur diundang ke DPP untuk menghadap. Keduanya diminta mencari dukungan DPC agar bisa digelar Musdalub ulang. Waktunya seminggu.
"Tapi ini sudah lebih dari seminggu. Sudah lewat waktunya Pak Wahyuddin dan Pak Amsal mencari dukungan. Saatnya DPP harus bersikap," kata Sekretaris DPC Hanura Sinjai, Hilal Yusuf saat dihubungi pada Rabu (9/2/2022).
Hilal mengatakan, Wahyuddin tidak bisa memenuhi dukungan 30 persen atau minimal 8 dari 24 DPC kabupaten/kota. Selama seminggu waktu yang diberikan , Anggota DPRD Sulsel itu tak bisa menambah dukungannya.
"Setahu saya tersisa empat DPC yang saat ini mendukung Wahyuddin. Yaitu Toraja Utara, Barru, Jeneponto dan Bulukumba. Sementara ia diminta mencari delapan suara DPC," ujarnya.
Lanjut Hilal, sementara dukungan ke Amsal makin bertambah. Dia bilang, dari sebelumnya yang 16 suara, kini menjadi 20 DPC kabupaten/kota yang telah memberikan dukungan.
"Dukungan Pak Amsal sudah sampai 80 persen. Sudah melebihi dari syarat. Sehingga suara 20 DPC ini mengisyaratkan bahwa teman-teman DPC menginginkan Pak Amsal memimpin Hanura Sulsel," sebutnya.
Dia pun mendorong DPP untuk segera memberi jalan keluar. Apakah akan membuka Musdalub kembali, ataukah langsung diberikan surat keputusan (SK) kepada Amsal.
"Nah sekarang kita menunggu bagaimana keputusan DPP . Apakah mau melakukan Musdalub ulang, ataukah bagaimana. Yang jelas kami mayoritas DPC solid mendukung Pak Amsal," jelas Hilal.
Ketua DPC Hanura Maros, Rusli Rasyid turut mendorong DPP segera bersikap. Pihaknya berharap agar pusat segera menentukan langkah selanjutnya, demi kebaikan partai ke depan.
"Batas waktu calon ketua mencari dukungan, itu sejak tanggal 3 (Februari) lalu. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Kami berharap agar DPP segera mengambil langkah cepat," harapnya.
Anggota DPRD Maros ini menjelaskan, partai lain sudah melakukan konsolidasi dan membahas pencalegan. Sementara Hanura masih berkutat dengan persoalan internal saja.
"Jadi kami di DPC meminta, sikap tegas dan cepat dari DPP. Kalau mau Hanura kembali berjaya di Sulsel, maka jangan salah pilih. Kami mau Pak Amsal yang menjadi ketua," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Amsal mengaku belum mendapat informasi dari DPP. Ia juga menunggu panggilan ke Jakarta, terkait arahan selanjutnya.
"Belum ada informasi. Belum ada juga panggilan. Kita menunggu saja ini," singkat purnawirawan TNI ini.
Sudah empat bulan berjalan pucuk pimpinan di DPD Hanura Sulsel kosong. Agenda musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) pada Oktober 2021 lalu, tak menemukan hasil.
Belum lama ini, dua calon ketua yakni Amsal Sampetondok dan Wahyuddin M Nur diundang ke DPP untuk menghadap. Keduanya diminta mencari dukungan DPC agar bisa digelar Musdalub ulang. Waktunya seminggu.
"Tapi ini sudah lebih dari seminggu. Sudah lewat waktunya Pak Wahyuddin dan Pak Amsal mencari dukungan. Saatnya DPP harus bersikap," kata Sekretaris DPC Hanura Sinjai, Hilal Yusuf saat dihubungi pada Rabu (9/2/2022).
Hilal mengatakan, Wahyuddin tidak bisa memenuhi dukungan 30 persen atau minimal 8 dari 24 DPC kabupaten/kota. Selama seminggu waktu yang diberikan , Anggota DPRD Sulsel itu tak bisa menambah dukungannya.
"Setahu saya tersisa empat DPC yang saat ini mendukung Wahyuddin. Yaitu Toraja Utara, Barru, Jeneponto dan Bulukumba. Sementara ia diminta mencari delapan suara DPC," ujarnya.
Lanjut Hilal, sementara dukungan ke Amsal makin bertambah. Dia bilang, dari sebelumnya yang 16 suara, kini menjadi 20 DPC kabupaten/kota yang telah memberikan dukungan.
"Dukungan Pak Amsal sudah sampai 80 persen. Sudah melebihi dari syarat. Sehingga suara 20 DPC ini mengisyaratkan bahwa teman-teman DPC menginginkan Pak Amsal memimpin Hanura Sulsel," sebutnya.
Dia pun mendorong DPP untuk segera memberi jalan keluar. Apakah akan membuka Musdalub kembali, ataukah langsung diberikan surat keputusan (SK) kepada Amsal.
"Nah sekarang kita menunggu bagaimana keputusan DPP . Apakah mau melakukan Musdalub ulang, ataukah bagaimana. Yang jelas kami mayoritas DPC solid mendukung Pak Amsal," jelas Hilal.
Ketua DPC Hanura Maros, Rusli Rasyid turut mendorong DPP segera bersikap. Pihaknya berharap agar pusat segera menentukan langkah selanjutnya, demi kebaikan partai ke depan.
"Batas waktu calon ketua mencari dukungan, itu sejak tanggal 3 (Februari) lalu. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Kami berharap agar DPP segera mengambil langkah cepat," harapnya.
Anggota DPRD Maros ini menjelaskan, partai lain sudah melakukan konsolidasi dan membahas pencalegan. Sementara Hanura masih berkutat dengan persoalan internal saja.
"Jadi kami di DPC meminta, sikap tegas dan cepat dari DPP. Kalau mau Hanura kembali berjaya di Sulsel, maka jangan salah pilih. Kami mau Pak Amsal yang menjadi ketua," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Amsal mengaku belum mendapat informasi dari DPP. Ia juga menunggu panggilan ke Jakarta, terkait arahan selanjutnya.
"Belum ada informasi. Belum ada juga panggilan. Kita menunggu saja ini," singkat purnawirawan TNI ini.
(agn)