Ini Kata Mang Oded soal Larangan Mudik Lebaran 2020
loading...
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Oded M Danial berharap tak ada warga Kota Bandung yang melakukan mudik menjelang Idul Fitri 1441 di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.
Menurut Oded, mudik justru akan menambah luas penyebaran dan penularan virus Corona di seluruh wilayah di Jawa Barat dan daerah-daerah di provinsi lain.
"Saya mengimbau kepada masyarakat tidak mudik. Mang Oded ge biasana balik ka Tasik tapi ayeuna cicing di dieu (Mang Oded juga biasanya pulang ke Tasikmalaya, tapi sekarang diam di sini). Enggeus urang caricing di Bandung lah. Gak usah mudik saya kira. Itu harapan saya," kata Oded ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (23/4/2020).
Ketika masih ada yang mudik terutama dari daerah zona merah terpapar virus Corona atau COVID-19, ujar Oded, khawatir datang ke kampung, pemudik itu tak disiplin dengan mengisolasi diri. Akibatnya, orang tersebut menularkan virus Corona ke keluarga, tetangga, dan masyarakat setempat.
"Ini berbahaya menurut saya. Saya harapkan, mari kita sadari bahwa COVID-19 ini mesti kita perangi dengan cara diam di masing-masing wilayah," ujar Oded.
Imbauan senada disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana. "Orang mudik itu risikonya dia bisa orang tanpa gelaja (OTG). Apalagi mudiknya dari Jakarta episentrum (wabah virus Corona). Jadi risiko itu (penularan) ada. Makanya saya sepakat dengan Presiden bahwa saat ini kita jangan ada pergerakan (mudik). Semuanya diam," kata Yana di Mapolrestabes Bandung, Selasa (21/4/2020).
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, pihaknya akan membahas masalah larangan mudik tersebut dalam rapat Operasi Ketupat Lodaya 2020.
"Kami mau rapat Operasi Ketupat untuk menentukan strategi dalam mengantisipasi arus mudik atau kegiatan pada saat kegiatan Ramadhan dan lebaran. Perintah Presiden (Joko Widodo) kan tidak ada mudik. Nah itu yang akan kami persiapkan bagaimana tindak lanjut terhadap masyarakat dari luar yang akan mudik. Begitupun masyarakat Bandung yang akan ke luar kota," kata Ulung.
Menurut Oded, mudik justru akan menambah luas penyebaran dan penularan virus Corona di seluruh wilayah di Jawa Barat dan daerah-daerah di provinsi lain.
"Saya mengimbau kepada masyarakat tidak mudik. Mang Oded ge biasana balik ka Tasik tapi ayeuna cicing di dieu (Mang Oded juga biasanya pulang ke Tasikmalaya, tapi sekarang diam di sini). Enggeus urang caricing di Bandung lah. Gak usah mudik saya kira. Itu harapan saya," kata Oded ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (23/4/2020).
Ketika masih ada yang mudik terutama dari daerah zona merah terpapar virus Corona atau COVID-19, ujar Oded, khawatir datang ke kampung, pemudik itu tak disiplin dengan mengisolasi diri. Akibatnya, orang tersebut menularkan virus Corona ke keluarga, tetangga, dan masyarakat setempat.
"Ini berbahaya menurut saya. Saya harapkan, mari kita sadari bahwa COVID-19 ini mesti kita perangi dengan cara diam di masing-masing wilayah," ujar Oded.
Imbauan senada disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana. "Orang mudik itu risikonya dia bisa orang tanpa gelaja (OTG). Apalagi mudiknya dari Jakarta episentrum (wabah virus Corona). Jadi risiko itu (penularan) ada. Makanya saya sepakat dengan Presiden bahwa saat ini kita jangan ada pergerakan (mudik). Semuanya diam," kata Yana di Mapolrestabes Bandung, Selasa (21/4/2020).
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, pihaknya akan membahas masalah larangan mudik tersebut dalam rapat Operasi Ketupat Lodaya 2020.
"Kami mau rapat Operasi Ketupat untuk menentukan strategi dalam mengantisipasi arus mudik atau kegiatan pada saat kegiatan Ramadhan dan lebaran. Perintah Presiden (Joko Widodo) kan tidak ada mudik. Nah itu yang akan kami persiapkan bagaimana tindak lanjut terhadap masyarakat dari luar yang akan mudik. Begitupun masyarakat Bandung yang akan ke luar kota," kata Ulung.
(awd)