Buldoser Rumah Mewah hingga Rata Tanah, Ini Pengakuan Sudarmi yang Diselingkuhi Suaminya
loading...
A
A
A
PONOROGO - Mata Sudarmi menatap tajam ke arah rumah mewah yang susah payah dibangunnya. Bangunan seharga Rp300 juta itu, sedikit demi sedikit roboh rata dengan tanah dihantam buldoser, pada Kamis (4/2/2022) siang.
"Aku wes ikhlas. Ra eneng kenangane (Aku sudah ikhlas. Tidak ada kenangannya)," ujar Sudarmi, saat ditanya anggota polisi yang berjaga di sekitar rumah yang dirobohkan menggunakan alat berat warna biru tersebut.
Rumah mewah yang ada di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo tersebut, merupakan hasil jerih payah Sudarmi membangun usaha telur asin di Jakarta. Hasil jerih payah itu, akhirnya diratakan dengan tanah, hanya gara-gara perselingkuhan.
Sudarmi tidak terima dan sakit hati, suaminya, Purwanto berselingkuh dengan wanita lain. Bahkan, sudah beberapa kali Purwanto diingatkan, namun tidak pernah menyadari kesalahannya. Wanita Idaman Lain (WIL) tersebut, beberapa kali juga berada di rumah mewah itu.
Perselingkuhan ini terjadi, saat Sudarmi bersama anak-anaknya berada di Jakarta, berjibaku memasarkan telur asinnya. "Rumah ini berdiri di tanah milik orang tua, sementara kami sudah berpisah dan sama-sama tidak memiliki hak atas tanah tersebut, jadi lebih baik dihancurkan saja," ungkap Sudarmi.
Sudarmi dan Purwanto akhirnya harus mengakhiri jalinan rumah tangganya di Pengadilan Agama, akibat adanya perselingkuhan tersebut. "Semua urusan rumah saya yang mengurusi. Kami bikin rumah untuk masa tua, dan akhirnya kesepakatannya dibongkar. Ya dibongkar saja semuanya," tegasnya.
Dia juga menyatakan, rumah tersebut tidak diwariskan ke anak, ataupun dijual dan dibagi uang hasil penjualannya, karena memang sudah kesepakatannya dirobohkan. Material bangunan hasil pembongkaran, juga disumbangkan semuanya ke masyarakat.
Wanita yang sudah dikaruniai dua orang anak ini menegaskan, bisa mencari yang lebih dari rumah mewah yang dihancurkan tersebut. "Saya tidak mau rumah ini dijual dan uangnya dibagi. Saya bisa mencari yang lebih dari ini," tegasnya, saat menyaksikan pembongkaran rumah mewahnya.
Proses pembongkaran rumah dilakukan dua hari, yakni Rabu-Kamis (2-3/2/2022). Tak ada penyesalan sedikitpun terlihat di raut wajah Sudarmi, saat menyaksikan bangunan rumah mewah itu rata dengan tanah.
Penghancuran rumah ini sudah dicegah oleh warga dan perangkat desa. Bahkan, kedua pihak dipertemukan di Balai Desa Kedungbanteng, agar bangunan tidak dihancurkan. "Sudah kami upayakan berdamai, tetapi semua bersikukuh dihancurkan, alasannya agar tidak ada yang menguasai," ungkap Kepala Desa Kedungbanteng, Sunaryo.
Baca Juga
"Aku wes ikhlas. Ra eneng kenangane (Aku sudah ikhlas. Tidak ada kenangannya)," ujar Sudarmi, saat ditanya anggota polisi yang berjaga di sekitar rumah yang dirobohkan menggunakan alat berat warna biru tersebut.
Rumah mewah yang ada di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo tersebut, merupakan hasil jerih payah Sudarmi membangun usaha telur asin di Jakarta. Hasil jerih payah itu, akhirnya diratakan dengan tanah, hanya gara-gara perselingkuhan.
Sudarmi tidak terima dan sakit hati, suaminya, Purwanto berselingkuh dengan wanita lain. Bahkan, sudah beberapa kali Purwanto diingatkan, namun tidak pernah menyadari kesalahannya. Wanita Idaman Lain (WIL) tersebut, beberapa kali juga berada di rumah mewah itu.
Perselingkuhan ini terjadi, saat Sudarmi bersama anak-anaknya berada di Jakarta, berjibaku memasarkan telur asinnya. "Rumah ini berdiri di tanah milik orang tua, sementara kami sudah berpisah dan sama-sama tidak memiliki hak atas tanah tersebut, jadi lebih baik dihancurkan saja," ungkap Sudarmi.
Sudarmi dan Purwanto akhirnya harus mengakhiri jalinan rumah tangganya di Pengadilan Agama, akibat adanya perselingkuhan tersebut. "Semua urusan rumah saya yang mengurusi. Kami bikin rumah untuk masa tua, dan akhirnya kesepakatannya dibongkar. Ya dibongkar saja semuanya," tegasnya.
Dia juga menyatakan, rumah tersebut tidak diwariskan ke anak, ataupun dijual dan dibagi uang hasil penjualannya, karena memang sudah kesepakatannya dirobohkan. Material bangunan hasil pembongkaran, juga disumbangkan semuanya ke masyarakat.
Wanita yang sudah dikaruniai dua orang anak ini menegaskan, bisa mencari yang lebih dari rumah mewah yang dihancurkan tersebut. "Saya tidak mau rumah ini dijual dan uangnya dibagi. Saya bisa mencari yang lebih dari ini," tegasnya, saat menyaksikan pembongkaran rumah mewahnya.
Proses pembongkaran rumah dilakukan dua hari, yakni Rabu-Kamis (2-3/2/2022). Tak ada penyesalan sedikitpun terlihat di raut wajah Sudarmi, saat menyaksikan bangunan rumah mewah itu rata dengan tanah.
Penghancuran rumah ini sudah dicegah oleh warga dan perangkat desa. Bahkan, kedua pihak dipertemukan di Balai Desa Kedungbanteng, agar bangunan tidak dihancurkan. "Sudah kami upayakan berdamai, tetapi semua bersikukuh dihancurkan, alasannya agar tidak ada yang menguasai," ungkap Kepala Desa Kedungbanteng, Sunaryo.
(eyt)