Sektor Ini Tidak Terdampak COVID-19, Ini Permintaan Ridwan Kamil
loading...
A
A
A
BANDUNG - Di antara banyaknya sektor ekonomi yang terimbas pandemi COVID-19, beberapa sektor lain masih mampu survive. Di antaranya adalah pertanian, perikanan, perkebunan, dan logistik . Sektor logistik atau jasa mengiriman misalnya, justru membaik karena jasa tersebut banyak dibutuhkan seiring meningkatnya belanja online.
"Sektor logistik, memang bisnis yang tidak akan hilang. Pertumbuhannya cukup bagus," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara pada webinar bertajuk Bersiap Menuju New Normal, Kamis (11/6/2020) malam.
(Baca: Konsumen Jabar Pesimistis dengan Perekonomian ke Depan)
Tak hanya sektor logistik , pertanian, perkebunan, perikanan, dan pangan, juga cukup moncer. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pengembangan ekonomi pangan. Karena tidak mudah diterpa penurunan ekonomi global atau pandemi.
Oleh karenanya, dia meminta agar masyarakat lebih menggenjot sektor tersebut, yang sudah terbukti ketahannya. "Makanya saya imbau kepada lulusan perguruan tinggi, jangan lagi ke kota. Tapi gerakkan ekonomi di perdesaan," jelas Emil.
Direktur Utama JNE, Feriadi mengaku bersyukur sektor logistik bisa tetap berjalan di tengah pendemi. Bahkan, sektor logistik menjadi andalan banyak pihak untuk pendistribusian barang dari tempat ke tempat lainnya, saat pembatasan aktivitas masyarakat akibat virus corona.
"Serapan tenaga kerja industri ini juga sangat tinggi. Karena, mayoritas pekerjaan logistik masih dilakukan secara manual. Misalnya driver, rider, dan lainnya, masih dikerjakan manusia," jelas dia.
(Baca: Kabar Baik Buat UMKM, Sekarang Ada Grab Merchant Untuk Bantu Penjualan)
Saat ini, Feriadi mengatakan sedang meninjau ulang syarat keagenan JNE. Hal ini diharapkan bisa memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat yang ingin bergabung menjadi mitra agen, di tengah banyak pemutusan hubungan kerja.
"Harapan kami bisa menarik UMKM jadi mitra kami. Sehingga dengan makin banyak mitra JNE, membuka lapangan kerja dan akan memudahkan pengiriman pelaku usaha," imbuh Feriadi.
"Sektor logistik, memang bisnis yang tidak akan hilang. Pertumbuhannya cukup bagus," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara pada webinar bertajuk Bersiap Menuju New Normal, Kamis (11/6/2020) malam.
(Baca: Konsumen Jabar Pesimistis dengan Perekonomian ke Depan)
Tak hanya sektor logistik , pertanian, perkebunan, perikanan, dan pangan, juga cukup moncer. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pengembangan ekonomi pangan. Karena tidak mudah diterpa penurunan ekonomi global atau pandemi.
Oleh karenanya, dia meminta agar masyarakat lebih menggenjot sektor tersebut, yang sudah terbukti ketahannya. "Makanya saya imbau kepada lulusan perguruan tinggi, jangan lagi ke kota. Tapi gerakkan ekonomi di perdesaan," jelas Emil.
Direktur Utama JNE, Feriadi mengaku bersyukur sektor logistik bisa tetap berjalan di tengah pendemi. Bahkan, sektor logistik menjadi andalan banyak pihak untuk pendistribusian barang dari tempat ke tempat lainnya, saat pembatasan aktivitas masyarakat akibat virus corona.
"Serapan tenaga kerja industri ini juga sangat tinggi. Karena, mayoritas pekerjaan logistik masih dilakukan secara manual. Misalnya driver, rider, dan lainnya, masih dikerjakan manusia," jelas dia.
(Baca: Kabar Baik Buat UMKM, Sekarang Ada Grab Merchant Untuk Bantu Penjualan)
Saat ini, Feriadi mengatakan sedang meninjau ulang syarat keagenan JNE. Hal ini diharapkan bisa memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat yang ingin bergabung menjadi mitra agen, di tengah banyak pemutusan hubungan kerja.
"Harapan kami bisa menarik UMKM jadi mitra kami. Sehingga dengan makin banyak mitra JNE, membuka lapangan kerja dan akan memudahkan pengiriman pelaku usaha," imbuh Feriadi.
(muh)