Nusantara Punya Makna Spiritual dan Historis Memperkuat Persatuan
loading...
A
A
A
"Dengan begitu, mereka-mereka ini paham dan mengerti sejarah bangsanya. Jika mereka itu mengerti akan sejarah Nusantara dan kejayaanya, maka mereka akan bangga dan dapat mengambil nilai-nilai dan spirit dari sejarah itu," jelasnya.
Jika generasi muda sudah memiliki pemahaman dan pengertian baik, maka mereka dapat mengaktualisasikan nilai tersebut secara baik dan dapat menjadi inspirasi dalam menghadapi realitas kekinian.
"Kedua, perlunya mengubah cara pandang sejarah di kalangan generasi muda bangsa ini. Bahwa sejarah bukan hanya kronologi peristiwa masa lalu semata, tetapi harus difahami sebagai gerak dan route peradaban suatu bangsa," kata peraih doktor bidang sosiologi dari Universitas Indonesia ini.
Untuk itu, Ngatawi mengimbau masyarakat untuk dapat mengingat dan mengambil hikmah sejarah di masa lalu yang pernah dicetus Mahapatih Gadjah Mada dengan Sumpah Palapa-nya yang ingin mempersatukan Nusantara.
"Perlu adanya sosialisasi tentang sosok Gajah Mada itu sendiri beserta kiprahnya untuk mengiliminir kesalahpahaman terhadap makna dan spirit sumpah Palapa," kata Ngatawi yang pernah menjadi mantan asisten pribadi Presiden RI ke-4 alm KH Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Dia pun mengimbau agar generasi muda dapat mengerti dan memahami spirit dan cita-cita yang ada di Sumpah Palapa dan mengambil hikmah dari peristiwa bersejarah tersebut.
"Dengan begitu akan mengembalikan mentalitas bangsa ini sebagai bangsa yang unggul dan jaya yang dibangun oleh persatuan dalam keragaman," ujarnya.
Jika generasi muda sudah memiliki pemahaman dan pengertian baik, maka mereka dapat mengaktualisasikan nilai tersebut secara baik dan dapat menjadi inspirasi dalam menghadapi realitas kekinian.
"Kedua, perlunya mengubah cara pandang sejarah di kalangan generasi muda bangsa ini. Bahwa sejarah bukan hanya kronologi peristiwa masa lalu semata, tetapi harus difahami sebagai gerak dan route peradaban suatu bangsa," kata peraih doktor bidang sosiologi dari Universitas Indonesia ini.
Untuk itu, Ngatawi mengimbau masyarakat untuk dapat mengingat dan mengambil hikmah sejarah di masa lalu yang pernah dicetus Mahapatih Gadjah Mada dengan Sumpah Palapa-nya yang ingin mempersatukan Nusantara.
"Perlu adanya sosialisasi tentang sosok Gajah Mada itu sendiri beserta kiprahnya untuk mengiliminir kesalahpahaman terhadap makna dan spirit sumpah Palapa," kata Ngatawi yang pernah menjadi mantan asisten pribadi Presiden RI ke-4 alm KH Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Dia pun mengimbau agar generasi muda dapat mengerti dan memahami spirit dan cita-cita yang ada di Sumpah Palapa dan mengambil hikmah dari peristiwa bersejarah tersebut.
"Dengan begitu akan mengembalikan mentalitas bangsa ini sebagai bangsa yang unggul dan jaya yang dibangun oleh persatuan dalam keragaman," ujarnya.
(shf)