Nusantara Punya Makna Spiritual dan Historis Memperkuat Persatuan

Sabtu, 29 Januari 2022 - 03:24 WIB
loading...
Nusantara Punya Makna Spiritual dan Historis Memperkuat Persatuan
Budayawan Ngatawi Al Zastrouw mengatakan, terdapat makna spiritual dan historis dibalik pemilihan nama ibu kota Nusantara, yakni untuk mempersatukan bangsa. Foto/Ist
A A A
BOGOR - Pemerintah telah resmi mensahkan UU Ibu Kota Negara (IKN) yang secara bersamaan juga telah diputuskan bahwa nama Nusantara akan menjadi nama ibu kota baru, yang berada di Kalimantan.

Budayawan Ngatawi Al Zastrouw mengatakan, terdapat makna spiritual dan historis dibalik pemilihan nama ibu kota Nusantara. Secara spiritual, Nusantara memiliki makna perjuangan secara sungguh-sungguh dan tekad yang kuat untuk mempersatukan bangsa.


"Dari sisi historis, Nusantara bermakna mengingatkan bangsa ini akan sejarah kita yang terdiri dari berbagai pulau, suku, ras, agama dan budaya dari Sabang sampai Merauke yang bisa bersatu padu menjadi satu kesatuan," ujarnya, Jumat (26/1/2022).

Selain itu, Ngatawi menilai pemilihan nama Nusantara mengandung cita-cita dan optimisme untuk mengembalikan kejayaan nusantara.

"Sudah pasti merupakan doa dan harapan agar kejayaan Nusantara sebagaimana yang terjadi pada zaman dulu bisa kembali diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam konteks kekinian," ungkapnya.

Ia juga menyinggung terkait banyaknya opini dan sentimen negatif yang beredar di masyarakat. Situasi ini dapat menjadi ancaman kedepannya bagi bangsa yang dapat menggoyahkan semangat persatuan jika terlalu dibiarkan.

"Pro-kontra adalah hal yang biasa. Pemicunya karena perbedaan pemikiran, ketidakpahaman, ada yang mencari perhatian publik serta politik dan yang paling bahaya adalah yang dipicu alasan ideologis. Ini yang bahaya," tandasnya.


Lebih lanjut, Ngatawi menjelaskan kelompok yang berusaha menggiring opini berlandaskan alasan ideologis tersebut jika dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik dikhawatirkan akan mengalami peningkatan eskalasi. Namun ia melihat sejauh ini masih dalam taraf yang wajar saja.

"Artinya masih dalam taraf wajar sebagai perbedaan wacana tetapi tetap harus dipantau agar tidak menggoyahkan persatuan," ungkapnya.

Dari kacamata budaya, Ngatawi memandang perlunya menumbuhkan spirit kejayaan Nusantara dengan cara mengajarkan kembali nilai-nilai sejarah Nusantara kepada generasi muda dengan cara kreatif dan menarik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)