Masa Transisi, Program Kampung Tangguh di 181 Desa Dioptimalkan
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo mengoptimalkan Program Kampung Tangguh, khususnya di 181 Desa yang masuk Zona Merah di wilayah Kabupaten Sidoarjo dalam rangka penanganan dan memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 di Sidoarjo.
Hal ini seiring terus bertambahnya jumlah warga Sidoarjo yang terpapar Virus COVID-19, khususnya saat memasuki Masa Transisi menuju penerapan hidup baru New Normal. (Baca juga: Inilah Persiapan Pesantren Tangguh di Jatim Hadapi New Normal )
Melalui Seluruh Unit Satgas Relawan Kampung Tangguh yang telah dibentuk di 181 Desa Zona Merah di Sidoarjo ini, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sidoarjo akan meningkatkan pengawasan perilaku masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat sesuai aturan protokol kesehatan.
Tidak hanya mengawasi masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan, Satgas Relawan Kampung Tangguh ini juga akan melakukan pengawasan pangan dan kesehatan. Khususnya bagi keluarga Pasien COVID-19 yang sedang melakukan isolasi. Baik isolasi di rumah sakit atau pun isolasi mandiri di rumah.
Penegasan ini disampaikan langsung Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, Kamis sore (11/6/2020) saat meninjau Pos Chek Point Desa Wonocolo Taman-Sidoarjo.
Menurut Sumardji, Program Kampung Tangguh dipercaya bisa menjadi Solusi dalam penanganan COVID-19, khususnya di Tingkat Desa. Melalui Program Kampung Tangguh ini, pasien Covid yang sedang menjalani proses perawatan medis di rumah sakit bisa lebih tenang. Sebab kebutuhan pangan keluarga telah ditanggung oleh Satgas Pangan, sehingga pasien bisa lebih konsentrasi ke penyembuhan dirinya di rumah sakit.
Kondisi inilah yang bisa meningkatkan jumlah pasien COVID-19 yang sembuh di Sidoarjo, seperti yang terjadi di Desa Waru dan Desa Wonocolo Taman-Sidoarjo.
Sementara, untuk masyarakat yang kedapatan melanggar aturan Protokol Kesehatan, seperti tidak memakai masker saat keluar rumah, akan ditegur langsung Satgas Relawan Kampung Tangguh yang berasal dari warga setempat. TNI/Polri melalui Tim Bhabinkamtibmas dan Babinsa hanya bersifat mendukung kinerja Satgas Relawan.
Selain itu, untuk mendukung kinerja Satgas Relawan di Desa, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sidoarjo disaat masa transisi ini telah membentuk sejumlah pos chek point di sejumlah desa, khususnya yang masuk zona merah penyebaran COVID-19.
“Saat masa transisi ini, kami akan mengoptimalkan tugas dan fungsi semua unit Satgas Relawan Kampung Tangguh di seluruh desa di Sidoarjo. Seluruh Unit Satgas akan turun, mulai dari Satgas Pengawasan Perilaku Masyarakat, Satgas Pangan, hingga Satgas Kesehatan yang akan langsung melakukan penanganan jika ada masyarakat yang memerlukan pertolongan medis saat pandemi COVID-19 ini, “ pungkas Sumardji.
Hal ini seiring terus bertambahnya jumlah warga Sidoarjo yang terpapar Virus COVID-19, khususnya saat memasuki Masa Transisi menuju penerapan hidup baru New Normal. (Baca juga: Inilah Persiapan Pesantren Tangguh di Jatim Hadapi New Normal )
Melalui Seluruh Unit Satgas Relawan Kampung Tangguh yang telah dibentuk di 181 Desa Zona Merah di Sidoarjo ini, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sidoarjo akan meningkatkan pengawasan perilaku masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat sesuai aturan protokol kesehatan.
Tidak hanya mengawasi masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan, Satgas Relawan Kampung Tangguh ini juga akan melakukan pengawasan pangan dan kesehatan. Khususnya bagi keluarga Pasien COVID-19 yang sedang melakukan isolasi. Baik isolasi di rumah sakit atau pun isolasi mandiri di rumah.
Penegasan ini disampaikan langsung Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, Kamis sore (11/6/2020) saat meninjau Pos Chek Point Desa Wonocolo Taman-Sidoarjo.
Menurut Sumardji, Program Kampung Tangguh dipercaya bisa menjadi Solusi dalam penanganan COVID-19, khususnya di Tingkat Desa. Melalui Program Kampung Tangguh ini, pasien Covid yang sedang menjalani proses perawatan medis di rumah sakit bisa lebih tenang. Sebab kebutuhan pangan keluarga telah ditanggung oleh Satgas Pangan, sehingga pasien bisa lebih konsentrasi ke penyembuhan dirinya di rumah sakit.
Kondisi inilah yang bisa meningkatkan jumlah pasien COVID-19 yang sembuh di Sidoarjo, seperti yang terjadi di Desa Waru dan Desa Wonocolo Taman-Sidoarjo.
Sementara, untuk masyarakat yang kedapatan melanggar aturan Protokol Kesehatan, seperti tidak memakai masker saat keluar rumah, akan ditegur langsung Satgas Relawan Kampung Tangguh yang berasal dari warga setempat. TNI/Polri melalui Tim Bhabinkamtibmas dan Babinsa hanya bersifat mendukung kinerja Satgas Relawan.
Selain itu, untuk mendukung kinerja Satgas Relawan di Desa, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sidoarjo disaat masa transisi ini telah membentuk sejumlah pos chek point di sejumlah desa, khususnya yang masuk zona merah penyebaran COVID-19.
“Saat masa transisi ini, kami akan mengoptimalkan tugas dan fungsi semua unit Satgas Relawan Kampung Tangguh di seluruh desa di Sidoarjo. Seluruh Unit Satgas akan turun, mulai dari Satgas Pengawasan Perilaku Masyarakat, Satgas Pangan, hingga Satgas Kesehatan yang akan langsung melakukan penanganan jika ada masyarakat yang memerlukan pertolongan medis saat pandemi COVID-19 ini, “ pungkas Sumardji.
(nth)