Masih Andalkan Catatan, Aset Pemkot Makassar Rawan Lepas

Senin, 24 Januari 2022 - 08:27 WIB
loading...
Masih Andalkan Catatan,...
Banyak aset milik Pemkot Makassar terpaksa lepas gegara tak punya bukti kuat. Foto/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Dinas Pertanahan Kota Makassar mengakui sulit melakukan penyelamatan aset, khususnya lahan atau tanah. Apalagi bila hanya mengandalkan catatan puluhan tahun silam.

Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Ahmad Namsum menyampaikan, banyak aset milik Pemkot Makassar terpaksa lepas gegara tak punya bukti kuat. Padahal sudah dikuasai selama puluhan tahun.

Menurutnya, sejauh ini kinerja Bidang Aset di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar masih belum maksimal. Tidak ada tindak lanjut atas aset-aset yang tercatat namun belum mempunyai alas hak atau sertifikat.

Namsum menuturkan, dahulu banyak masyarakat yang menghibahkan lahannya kepada pemerintah. Salah satunya adalah sekolah-sekolah inpres. Hanya saja kala itu, proses penyerahan hanya sekadar dimasukkan dalam catatan aset.



"Ternyata di kemudian hari setelah berjalan sekitar 30 sampai 40 tahun, cucu kesekiannya ini yang punya menuntut. Nah solusinya gimana? Ini kan karena hanya dicatat oleh bidang aset. Tidak ada sertifikatnya," ujar Namsum, Minggu (23/1/2022).

Dalam hal ini, Namsum mengatakan seharusnya bidang aset yang menelusuri asal muasal pencatatan. Merekalah yang mengumpulkan data terkait aset yang telah tercatat namun belum mempunyai alas hak.

"Tugasnya pemerintah di bidang masing-masing. Tapi ini bidang aset harus menelusuri kenapa bisa tercatat. SD Inpres apa namanya (misalnya). Setidaknya ada dua orang saksi yang harus dicari," tegasnya.

Pun bila tak bisa menemukan saksi, masih ada opsi lain yakni melalui pemerintah setempat seperti lurah untuk membuat pendaftaran tanah secara sporadik.

"Ini sekolah kita banyak begini. Persis yang dicontohkan Menteri Agraria. Jadi semua, riwayat aset ada. Tugasnya siapa untuk mencari yah bidang aset," tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2414 seconds (0.1#10.140)