Program Pengadaan Rumpon di Bulukumba Dinilai Efektif Bantu Nelayan
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Chairil Anwar mengakui program pengadaan rumpon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba. Program itu dinilai efektif membantu nelayan dalam menangkap ikan.
"Visi misi pengadaan rumpon sangat baik. Namun ini untuk laut di kedalaman menengah dan dalam. Sehingga kita juga mendorong adanya rumpon dangkal atau rumpon dasar," kata Andi Chairil Anwar.
Menurutnya, keberadaan rumpon, otomatis akan berdampak pada banyaknya tempat makan bagi ikan. Dengan banyaknya rumpon, nelayan yang keluar sudah mengetahui tempat ikan berada.
"Karena nelayan tahu di koordinat sekian ada rumpon. Dia sisa datang, rumpon ini kapan, rumpon ini kapan. Secara tidak langsung juga, biaya operasional sudah bisa dihitung," ungkapnya.
"Inilah filosofinya keluar menangkap ikan, bukan mencari ikan," jelas Chairil.
Ia menyebut pentingnya pengadaan rumpon dangkal untuk memungkinkan adanya 1 hektare menjadi kebun, kemudian diisi benih ikan kakap, kerapu dan sebagainya.
"Ikan tersebut tidak akan tinggalkan itu. Ditutup selama kurang lebih 6 bulan. Ukuran jika 6 bulan itu, 3 ekor per kilogram. Itu hasil riset dan pernah kita ujicoba, sangat produktif," ujarnya.
Sementara, Ketua HNSI, Bulukumba Rudy Wahyudi mengaku akan mendukung misi pemerintah daerah di bidang kelautan dan perikanan. Hanya saja, pihaknya terlebih dahulu akan merampungkan kepengurusan.
"Kalau pengurus sudah rampung, maka kita akan audiens dengan dinas terkait. Kita bicarakan apa langkah-langkah bersama untuk kepentingan nelayan dan budidaya ikan tawar," jelasnya.
HNSI Bulukumba, lanjut Rudy Wahyudi, akan mengecek dan mengidentifikasi ulang data nelayan. Baik itu kelompok nelayan maupun kelompok budidaya air tawar.
"Jangan sampai ada yang sudah meninggal, meninggalkan daerah kita ataupun sudah pindah ke daerah lain. Sehingga saya belum bisa menjelaskan berapa jumlah kelompok nelayan yang riil," tambahnya.
Bupati Bulukumba , Muchtar Ali Yusuf menyampaikan bahwa dirinya sudah mengenal organisasi HNSI sejak 30 tahun yang lalu karena bergelut di usaha kelautan dan perikanan.
Olehnya itu, ia menaruh harapan kepada HNSI Bulukumba tidak hanya sekedar menjadi organisasi formalitas, namun pengurus dan anggota HNSI mendukung dan membantu pemerintah dalam melaksanakan program unggulan sektor kelautan seperti pengadaan rumpon.
"HNSI harus bersinergi dengan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas nelayan kita, salah satunya dengan mensukseskan gerakan 1.000 rumpon," pintanya.
Lebih lanjut, Andi Utta sapaan akrab Bupati, berharap pengurus HNSI Bulukumba terjun langsung melakukan pendampingan dan edukasi kepada nelayan dalam menerapkan inovasi dan teknologi di bidang kelautan.
"Visi misi pengadaan rumpon sangat baik. Namun ini untuk laut di kedalaman menengah dan dalam. Sehingga kita juga mendorong adanya rumpon dangkal atau rumpon dasar," kata Andi Chairil Anwar.
Menurutnya, keberadaan rumpon, otomatis akan berdampak pada banyaknya tempat makan bagi ikan. Dengan banyaknya rumpon, nelayan yang keluar sudah mengetahui tempat ikan berada.
"Karena nelayan tahu di koordinat sekian ada rumpon. Dia sisa datang, rumpon ini kapan, rumpon ini kapan. Secara tidak langsung juga, biaya operasional sudah bisa dihitung," ungkapnya.
"Inilah filosofinya keluar menangkap ikan, bukan mencari ikan," jelas Chairil.
Ia menyebut pentingnya pengadaan rumpon dangkal untuk memungkinkan adanya 1 hektare menjadi kebun, kemudian diisi benih ikan kakap, kerapu dan sebagainya.
"Ikan tersebut tidak akan tinggalkan itu. Ditutup selama kurang lebih 6 bulan. Ukuran jika 6 bulan itu, 3 ekor per kilogram. Itu hasil riset dan pernah kita ujicoba, sangat produktif," ujarnya.
Sementara, Ketua HNSI, Bulukumba Rudy Wahyudi mengaku akan mendukung misi pemerintah daerah di bidang kelautan dan perikanan. Hanya saja, pihaknya terlebih dahulu akan merampungkan kepengurusan.
"Kalau pengurus sudah rampung, maka kita akan audiens dengan dinas terkait. Kita bicarakan apa langkah-langkah bersama untuk kepentingan nelayan dan budidaya ikan tawar," jelasnya.
HNSI Bulukumba, lanjut Rudy Wahyudi, akan mengecek dan mengidentifikasi ulang data nelayan. Baik itu kelompok nelayan maupun kelompok budidaya air tawar.
"Jangan sampai ada yang sudah meninggal, meninggalkan daerah kita ataupun sudah pindah ke daerah lain. Sehingga saya belum bisa menjelaskan berapa jumlah kelompok nelayan yang riil," tambahnya.
Bupati Bulukumba , Muchtar Ali Yusuf menyampaikan bahwa dirinya sudah mengenal organisasi HNSI sejak 30 tahun yang lalu karena bergelut di usaha kelautan dan perikanan.
Olehnya itu, ia menaruh harapan kepada HNSI Bulukumba tidak hanya sekedar menjadi organisasi formalitas, namun pengurus dan anggota HNSI mendukung dan membantu pemerintah dalam melaksanakan program unggulan sektor kelautan seperti pengadaan rumpon.
"HNSI harus bersinergi dengan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas nelayan kita, salah satunya dengan mensukseskan gerakan 1.000 rumpon," pintanya.
Lebih lanjut, Andi Utta sapaan akrab Bupati, berharap pengurus HNSI Bulukumba terjun langsung melakukan pendampingan dan edukasi kepada nelayan dalam menerapkan inovasi dan teknologi di bidang kelautan.
(agn)