CCOF Bantu Daur Ulang Sampah Plastik di Kalimantan dan Sulawesi

Kamis, 20 Januari 2022 - 02:24 WIB
loading...
CCOF Bantu Daur Ulang...
Proses daur ulang sampah plastik. Foto: Istimewa
A A A
PANDEGLANG - Prevented Ocean Plastic Southeast Asia mendapatkan dana segar pengolahan limbah plastik dari Circulate Capital Ocean Fund (CCOF), untuk mencegah kebocoran sampah plastik di laut Indonesia.

Melalui pendanaan dari CCOF, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia akan membangun rantai nilai pengumpulan dan daur ulang plastik yang sistematis di beberapa wilayah pesisir luar Jawa, terutama di Kalimantan dan Sulawesi.

Founder dan CEO Circulate Capital Rob Kaplan mengatakan, mengumpulkan sampah plastik dari 17.000 pulau di Indonesia merupakan tantangan dalam menyelesaikan krisis polusi plastik di Indonesia.



"Proyek ini berpotensi menjadi blueprint infrastruktur daur ulang dan ekonomi sirkular terbaik di kelasnya dan di seluruh kawasan Asia Tenggara," katanya, kepada SINDOnews, Rabu (19/1/2022).

Pertumbuhan populasi di Indonesia dan perkembangan ekonomi yang pesat telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan yang eksponensial dalam konsumsi plastik.

Sistem pengelolaan dan daur ulang sampah plastik di Pulau Jawa sudah relatif lebih mapan, terutama di Jakarta dan Surabaya. Sementara di kota-kota kecil di dalam dan luar Pulau Jawa, masih sangat kekurangan.



"Hal tersebut mengakibatkan tingginya tingkat polusi plastik dan emisi gas rumah kaca. Tercatat 72 persen dari total polusi plastik di Indonesia berasal dari daerah pedesaan dan kota-kota kecil hingga menengah," paparnya.

Namun, disaat bersamaan tingkat pengumpulan sampah plastik di daerah pedesaan dan terpencil hanya 20 persen.

CEO Polindo Daniel Law menambahkan, kerja sama tersebut memungkinkan pihaknya untuk mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah yang dapat memenuhi banyaknya permintaan UMKM daur ulang plastik.



"Kami percaya bahwa ini adalah kesempatan untuk mengatasi, sekaligus mengoptimalkan logistik pengumpulan dan pemilahan limbah plastik, di mana biasanya lebih rumit di daerah-daerah terpencil sekitar Indonesia," paparnya.

Sebelum mendapatkan pendanaan, Prevented Ocean Plastic mendirikan pusat utama pengumpulan sampah di Bali. Hingga kini, pusat pengumpulan sampah plastik itu masih berjalan dan membawa dampak ekonomi bagi warga sekitar.

Dalam 10 tahun kedepan, diharapkan kegiatan daur ulang sampah plastik ini dapat mencegah kebocoran 400.000 ton limbah plastik ke laut, menghindari 800.000 ton emisi GHG, sekaligus menciptakan 1.000 lapangan kerja.
(hsk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)