Swab Massal Ilegal Buruh Pabrik Mie Gresik Dibubarkan Dinkes
loading...
A
A
A
GRESIK - Tempat Swab di Kompleks Ruko Terminal Bunder, Gresik, Jawa Timur, dibubarkan. Dinas Kesehatan Gresik menilai tempat Swab itu ilegal alias tidak punya izin.
Tes Swab tanpa izin itu digelar oleh perusahaan outsourching Mojokerto. Ada sebanyak 697 orang yang melakukan tes Swab ilegal. Mereka ini rencannaya, akan dipekerjakan di pabrik mie instan Gresik, setelah melakukan serangkain tes.
Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengatakan, sempat kaget adanya Swab Antigen yang digelar tidak di tempat layanan kesehatan. Malah bertempat di ruko Terminal Bunder.
“Tidak pernah ada seperti ini, massal tanpa pemberitahuan. Kaget kok ada dari luar Gresik menggelar Swab Antigen masal di sini tanpa pemberitahuan,” katanya, Rabu (19/20/2022).
Husna sendiri mengaku keheranan terkait aktivitas tersebut. Pasalnya, tes Swab massal yang jumlahnya ratusan hanya dilayani oleh dua orang tenaga medis. Sebab idealnya, harus dilayani empat hingga lima tenaga medis.
“Kenapa tes Swab massal harus izin, karena kalau ada yang positif pihak pemerintah bisa malakukan tracing,” paparnya.
Husa menjelaskan, jika saja sebelumnya pihak perusahaan outsourching meminta izin, kemungkinan besar pihaknya akan menfasilitasi. Ditambah, kondisi saat ini memang masih rawan penyebaran Covid-19.
“Kami bubarkan, total ada 250 orang (calon pekerja) sudah di Swab Antigen. Rencananya Swab Antigen digelar dua hari, kami tidak izinkan di posisi ini. Dishub punya kebijakan terkait lokasi di sini,” beber Khusna.
Atas temuan ini, Dinkes Gresik menyerahkan kepada pihak terkait untuk pemberian sanksi maupun proses hukum.
Sementara itu, Direktur CV Ardas selaku penyalur tenaga kerja di perusahaan yang ada di Gresik mengakui jika tindakannya salah. Penempatan Swab di terminal bunder karena kantornya tidak layak.
“Kami menggelar swab di Terminal Bunder Gresik bersama rekanan Klinik Laboratorium Gajah Mada di wilayah Mojosari, Mojokerto,” tukasnya.
Tes Swab tanpa izin itu digelar oleh perusahaan outsourching Mojokerto. Ada sebanyak 697 orang yang melakukan tes Swab ilegal. Mereka ini rencannaya, akan dipekerjakan di pabrik mie instan Gresik, setelah melakukan serangkain tes.
Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengatakan, sempat kaget adanya Swab Antigen yang digelar tidak di tempat layanan kesehatan. Malah bertempat di ruko Terminal Bunder.
“Tidak pernah ada seperti ini, massal tanpa pemberitahuan. Kaget kok ada dari luar Gresik menggelar Swab Antigen masal di sini tanpa pemberitahuan,” katanya, Rabu (19/20/2022).
Husna sendiri mengaku keheranan terkait aktivitas tersebut. Pasalnya, tes Swab massal yang jumlahnya ratusan hanya dilayani oleh dua orang tenaga medis. Sebab idealnya, harus dilayani empat hingga lima tenaga medis.
“Kenapa tes Swab massal harus izin, karena kalau ada yang positif pihak pemerintah bisa malakukan tracing,” paparnya.
Husa menjelaskan, jika saja sebelumnya pihak perusahaan outsourching meminta izin, kemungkinan besar pihaknya akan menfasilitasi. Ditambah, kondisi saat ini memang masih rawan penyebaran Covid-19.
“Kami bubarkan, total ada 250 orang (calon pekerja) sudah di Swab Antigen. Rencananya Swab Antigen digelar dua hari, kami tidak izinkan di posisi ini. Dishub punya kebijakan terkait lokasi di sini,” beber Khusna.
Atas temuan ini, Dinkes Gresik menyerahkan kepada pihak terkait untuk pemberian sanksi maupun proses hukum.
Sementara itu, Direktur CV Ardas selaku penyalur tenaga kerja di perusahaan yang ada di Gresik mengakui jika tindakannya salah. Penempatan Swab di terminal bunder karena kantornya tidak layak.
“Kami menggelar swab di Terminal Bunder Gresik bersama rekanan Klinik Laboratorium Gajah Mada di wilayah Mojosari, Mojokerto,” tukasnya.
(hsk)