Cuaca Buruk, Pesawat yang Hendak Mendarat Dialihkan ke Balikpapan
loading...
A
A
A
MAROS - Penerbangan Pesawat Maskapai Lion Air LN 1855 rute Palu-Makassar terpaksa dialihkan (divert) ke Bandara Sepinggan, Balikpapan akibat cuaca buruk.
Hal ini disampaikan Stakeholder Relation Angkasa Pura I Bandara Internasional Hasanuddin, Iwan Risdianto, Rabu (19/01/22).
"Penerbangan yang divert, yakni dari Palu ke Makassar dialihkan ke Balikpapan karena cuaca buruk ," katanya.
Dia mengatakan, pesawat tersebut seharusnya mendarat pada pukul 12.00 Wita. Namun karena kondisi cuaca saat itu tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan.
"Pesawat dijadwalkan tiba di Makassar pukul 12.00 Wita, namun karena cuaca akhirnya dialihkan menuju Balikpapan," terangnya.
Dia mengatakan, pesawat akan kembali bergerak menuju Makassar setelah cuaca membaik . "Kami tidak bisa memprediksi kapan tepatnya pesawat bisa mendarat di Makassar, tergantung cuaca," jelasnya.
Iwan menambahkan, selama cuaca buruk beberapa hari terakhir ini, penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin mengalami gangguan. Sehari sebelumnya, ada tiga penerbangan yang keberangkatannya tertunda akibat cuaca buruk.
"Penerbangan yang sempat terdampak yakni Lion Air JT 987 tujuan Kendari ke Makassar, Lion JT 992 rute Makassar ke Kendari dan Wings Air IW1204, Untuk Lion Air JT987 tujuan Kendari ke Makassar," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BMKG Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Hari Triwibowo menjelaskan, sesuai peringatan dini BMKG kalau hujan sedang hingga lebat dan angin akan terjadi hingga tiga hari ke depan.
Tentunya ini juga berpengaruh terhadap penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin . Bahkan untuk hari ini pihaknya sudah enam kali mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem di Bandara Sultan Hasanuddin.
"Kita sudah enam kali mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca. Peringatan dini pertama mulai pukul 07.35 wita dan keenam dimulai pukul 16.18 Wita," sebutnya.
Selain hujan lebat, kata dia, peringatan dini hari ini disertai kecepatan angin yang maksimumnya mencapai 22 knot.
"Jadi itu hampir 40 kilometer per jam. Kondisi kecepatan angin 22 knot ini cukup siginifkan sekali untuk proses pendaratan pesawat dan tentu sangat mempengaruhi," pungkasnya.
Hal ini disampaikan Stakeholder Relation Angkasa Pura I Bandara Internasional Hasanuddin, Iwan Risdianto, Rabu (19/01/22).
"Penerbangan yang divert, yakni dari Palu ke Makassar dialihkan ke Balikpapan karena cuaca buruk ," katanya.
Dia mengatakan, pesawat tersebut seharusnya mendarat pada pukul 12.00 Wita. Namun karena kondisi cuaca saat itu tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan.
"Pesawat dijadwalkan tiba di Makassar pukul 12.00 Wita, namun karena cuaca akhirnya dialihkan menuju Balikpapan," terangnya.
Dia mengatakan, pesawat akan kembali bergerak menuju Makassar setelah cuaca membaik . "Kami tidak bisa memprediksi kapan tepatnya pesawat bisa mendarat di Makassar, tergantung cuaca," jelasnya.
Iwan menambahkan, selama cuaca buruk beberapa hari terakhir ini, penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin mengalami gangguan. Sehari sebelumnya, ada tiga penerbangan yang keberangkatannya tertunda akibat cuaca buruk.
"Penerbangan yang sempat terdampak yakni Lion Air JT 987 tujuan Kendari ke Makassar, Lion JT 992 rute Makassar ke Kendari dan Wings Air IW1204, Untuk Lion Air JT987 tujuan Kendari ke Makassar," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BMKG Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Hari Triwibowo menjelaskan, sesuai peringatan dini BMKG kalau hujan sedang hingga lebat dan angin akan terjadi hingga tiga hari ke depan.
Tentunya ini juga berpengaruh terhadap penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin . Bahkan untuk hari ini pihaknya sudah enam kali mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem di Bandara Sultan Hasanuddin.
"Kita sudah enam kali mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca. Peringatan dini pertama mulai pukul 07.35 wita dan keenam dimulai pukul 16.18 Wita," sebutnya.
Selain hujan lebat, kata dia, peringatan dini hari ini disertai kecepatan angin yang maksimumnya mencapai 22 knot.
"Jadi itu hampir 40 kilometer per jam. Kondisi kecepatan angin 22 knot ini cukup siginifkan sekali untuk proses pendaratan pesawat dan tentu sangat mempengaruhi," pungkasnya.
(agn)