Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Terseret Arus Sungai hingga 25 Km, Bocah di Karo Ditemukan Tewas
loading...
Piani Harefa (11), bocah perempuan yang dilaporkan hilang akibat terseret arus Sungai Lau Gerbong pada 13 Januari lalu, akhirnya ditemukan, Senin (17/1/2022). Foro SINDOnews
A
A
A
KARO - Piani Harefa (11), bocah perempuan yang dilaporkan hilang akibat terseret arus Sungai Lau Gerbong di Desa Perbesi, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada 13 Januari lalu, akhirnya ditemukan, Senin (17/1/2022).
Korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa sekitar pukul 9 pagi tadi di hilir sungai yang berjarak sekitar 25 kilometer dari lokasi dilaporkan hilang. Mayatnya korban tersangkut di jaring milik PT. Wampu Electrik Power (WEP) yang berada di hilir sungai.
Humas Badan Pencarian dan Pertolongan ( Basarnas ) Medan, Sariman Sitorus mengatakan, korban ditemukan dalam pencarian hari ketiga yang dilakukan Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer Kantor SAR Medan, Polsek Tiga Binanga, Koramil Tiga Binanga, Tuala Sirulo Rafting, MTA dan Masyarakat.
"Pencarian hari ini memasuki hari ketiga, di mana selain melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu rafting sepanjang aliran sungai, tim juga melakukan penyisiran melalui scouting darat dan berkoordinasi dengan PT. WEP yang berada di hilir sungai. Jam 9 pagi tadi kita temukan korban dalam kondisi meninggal dunia," kata Sariman.
Saat ini, terang Sariman, mayat korban sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Perbesi. Selanjutnya korban akan disemayamkan dan dimakamkan. "Dengan ditemukannya korban, maka seluruh operasi SAR dihentikan dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat," pungkasnya.
Korban Piana Harefa hilang terseret arus Sungai Lau Gerbong saat bermain di pinggir sungai bersama rekan-rekanya pada 13 Januari 2022 lalu. Korban diduga terpeleset hingga terjatuh ke sungai dan hilang terbawa arus.
Insiden itu kemudian dilaporkan ke Kantor Basarnas Medan yang langsung melakukan pencarian. Pencarian pun memakan waktu tiga hari hingga akhirnya korban ditemukan hari ini.
Korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa sekitar pukul 9 pagi tadi di hilir sungai yang berjarak sekitar 25 kilometer dari lokasi dilaporkan hilang. Mayatnya korban tersangkut di jaring milik PT. Wampu Electrik Power (WEP) yang berada di hilir sungai.
Humas Badan Pencarian dan Pertolongan ( Basarnas ) Medan, Sariman Sitorus mengatakan, korban ditemukan dalam pencarian hari ketiga yang dilakukan Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer Kantor SAR Medan, Polsek Tiga Binanga, Koramil Tiga Binanga, Tuala Sirulo Rafting, MTA dan Masyarakat.
"Pencarian hari ini memasuki hari ketiga, di mana selain melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu rafting sepanjang aliran sungai, tim juga melakukan penyisiran melalui scouting darat dan berkoordinasi dengan PT. WEP yang berada di hilir sungai. Jam 9 pagi tadi kita temukan korban dalam kondisi meninggal dunia," kata Sariman.
Saat ini, terang Sariman, mayat korban sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Perbesi. Selanjutnya korban akan disemayamkan dan dimakamkan. "Dengan ditemukannya korban, maka seluruh operasi SAR dihentikan dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat," pungkasnya.
Korban Piana Harefa hilang terseret arus Sungai Lau Gerbong saat bermain di pinggir sungai bersama rekan-rekanya pada 13 Januari 2022 lalu. Korban diduga terpeleset hingga terjatuh ke sungai dan hilang terbawa arus.
Insiden itu kemudian dilaporkan ke Kantor Basarnas Medan yang langsung melakukan pencarian. Pencarian pun memakan waktu tiga hari hingga akhirnya korban ditemukan hari ini.
(don)
Explore More