Cuaca Ekstrem, Warga Maros Diimbau Waspada Banjir dan Longsor
loading...
A
A
A
MAROS - Warga di Kabupaten Maros diimbau waspada bencana banjir dan longsor, karena cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG terjadi mulai 18-20 Januari 2022.
Diketahui, BMKG mengeluarkan perigatan dini terkait cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi. Bahkan di Kabupaten Maros diperkirakan akan terjadi curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Maros, Rakhmat Prasetia menjelaskan, kalau potensi hujan dengan curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi di bulan Januari hingga Februari. Terutama pada dasarian II terhitung tanggal 11-20 Januari diprediksi terjadi puncak musim hujan. Dimana masih dalam tahap kategori menengah.
"Diperkiraan curah hujan di bulan Januari di Kabupaten Maros masuk dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi. Dengan curah hujan berkisar 301 mm hingga 500 mm," katanya.
Selain itu kata dia, untuk prakiraan curah hujan di bulan Februari di Kabupaten Maros masuk dalam kategori sedang hingga sangat tinggi atau dengan curah hujan 201 mm hingga 500 mm.
"Jadi karena beberapa faktor atmosfer lebih intensif. Di mana musim hujan yang disertai Fenomena La Nina. Sehingga saat ini intensitas hujan akan bertambah," jelasnya.
Dia juga mengatakan, prediksi musim hujan akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang, sehingga masyarakat diimbau untuk terus memperbaharui informasi terkait cuaca.
"Makanya kita imbau agar masyarakat bisa terus update informasi BMKG untuk antisipasi bencana. Karena biasanya saat puncak musim hujan ada beberapa bencana yang perlu diwaspadai itu banjir dan longsor. Sehingga kita harus waspada karena biasanya hujan lebat disertai angin kencang," imbaunya.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Paotere, Irwansyah Nasution menambahkan, gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan diperkirakan sekitar 1,25 meter hingga 2,5 meter.
"Kita mengimbau agar para nelayan mewaspadai gelombang tinggi yang akan terjadi besok malam, Rabu, 18 Januari mulai sekitar pukul 20.00 Wita," imbaunya saat dikonfirmasi Senin,(17/1/2022).
Kondisi ini kata dia, akan terjadi selama tiga hari ke depan mulai besok malam hingga Kamis, 20 Januari.
"Jadi diperkirakan Selat Makassar Bagian Selatan sampai perairan Pare-pare dan Spermonde Pangkep Bagian Barat itu sekitar tinggi gelombangnya sekitar 1,25 meter hingga 2,5 meter," ungkapnya.
Dia mengatakan, kalau tinggi gelombang itu sudah masuk kategori tinggi untuk nelayan.
"Kalau kondisi normal tinggi gelombang hanya sekitar 0,5 meter atau setengah meter. Sedangkan saat ini tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter untuk nelayan itu sudah masuk kategori tinggi dan itu perlu diwaspadai," imbaunya.
Diketahui, BMKG mengeluarkan perigatan dini terkait cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi. Bahkan di Kabupaten Maros diperkirakan akan terjadi curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Maros, Rakhmat Prasetia menjelaskan, kalau potensi hujan dengan curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi di bulan Januari hingga Februari. Terutama pada dasarian II terhitung tanggal 11-20 Januari diprediksi terjadi puncak musim hujan. Dimana masih dalam tahap kategori menengah.
"Diperkiraan curah hujan di bulan Januari di Kabupaten Maros masuk dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi. Dengan curah hujan berkisar 301 mm hingga 500 mm," katanya.
Selain itu kata dia, untuk prakiraan curah hujan di bulan Februari di Kabupaten Maros masuk dalam kategori sedang hingga sangat tinggi atau dengan curah hujan 201 mm hingga 500 mm.
"Jadi karena beberapa faktor atmosfer lebih intensif. Di mana musim hujan yang disertai Fenomena La Nina. Sehingga saat ini intensitas hujan akan bertambah," jelasnya.
Dia juga mengatakan, prediksi musim hujan akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang, sehingga masyarakat diimbau untuk terus memperbaharui informasi terkait cuaca.
"Makanya kita imbau agar masyarakat bisa terus update informasi BMKG untuk antisipasi bencana. Karena biasanya saat puncak musim hujan ada beberapa bencana yang perlu diwaspadai itu banjir dan longsor. Sehingga kita harus waspada karena biasanya hujan lebat disertai angin kencang," imbaunya.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Paotere, Irwansyah Nasution menambahkan, gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan diperkirakan sekitar 1,25 meter hingga 2,5 meter.
"Kita mengimbau agar para nelayan mewaspadai gelombang tinggi yang akan terjadi besok malam, Rabu, 18 Januari mulai sekitar pukul 20.00 Wita," imbaunya saat dikonfirmasi Senin,(17/1/2022).
Kondisi ini kata dia, akan terjadi selama tiga hari ke depan mulai besok malam hingga Kamis, 20 Januari.
"Jadi diperkirakan Selat Makassar Bagian Selatan sampai perairan Pare-pare dan Spermonde Pangkep Bagian Barat itu sekitar tinggi gelombangnya sekitar 1,25 meter hingga 2,5 meter," ungkapnya.
Dia mengatakan, kalau tinggi gelombang itu sudah masuk kategori tinggi untuk nelayan.
"Kalau kondisi normal tinggi gelombang hanya sekitar 0,5 meter atau setengah meter. Sedangkan saat ini tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter untuk nelayan itu sudah masuk kategori tinggi dan itu perlu diwaspadai," imbaunya.
(agn)