Tak Sampai 1 Jam Operasi Pasar, 3,4 Ton Liter Minyak Goreng Ludes
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Dalam upaya menekan tingginya harga minyak goreng di pasaran, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar operasi pasar. Dari operasi tersebut sebanyak 3,4 ton atau sekitar 3.456 liter minyak goreng habis terjual dalam waktu 1 jam.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, dengan adanya operasi pasar ini diharapkan masyarakat Sumsel bisa mendapatkan harga minyak goreng yang lebih murah yakni Rp14.000 per liter. "Sebenarnya kita melakukan ini lebih memberikan kesadaran pada seluruh produsen. Kita ini kan banyak sawit dan CPO, artinya produsennya minyak goreng. Penghasil beras juga, artinya kita banyak beras," ujar Deru, Rabu (12/1/2022).
Menurutnya, butuh kerja sama jangan sampai terjadi gejolak harga komoditas. Jika dari hulu dan hilir sampai pedagang ecerannya tidak ada yang "bermain-main" maka tidak akan terjadi kenaikan harga, baik itu saat lebaran, Imlek dan hari besar lainnya.
"Tapi di sela-sela aliran hulu dan hilir ada yang mau cari-cari kesempatan seperti penimbunan. Makanya saya minta TNI dan Polri tegas menindak. Percuma operasi pasar kalau tidak diawasi. Operasi pasar ini bukan darurat tapi mengingatkan dari hulu hingga eceran," ungkapnya.
Diketahui, Provinsi Sumsel menggelar operasi tersebut di 18 pasar tradisional. Produk yang dijual yakni minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter, beras medium Rp9.000 per kilogram dan gula Rp12.500 per kilogram.
Dari pantauan, hari pertama operasi pasar tersebut dilakukan di Pasar Alang-Alang yang dibuka secara langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru. Sejak pagi masyarakat juga terlihat mulai mendatangi lokasi operasi pasar tersebut.
"Saya rela antre beli minyak goreng di sini karena murah. Kalau beli di luar selisihnya bisa sampai Rp5.000," ujar Sri saat membeli minyak goreng di Pasar Murah yang diadakan di Pasar Alang-Alang Lebar.
Khusus minyak goreng dalam operasi pasar tersebut, Pemerintah Provinsi Sumsel bekerja sama denganPT Indokarya Internusa. Sedangkan untuk beras dan gula bekerja sama dengan Bulog.
Manager Operasional PT Indokarya Internusa, Liana mengatakan, antusias masyarakat Palembang dengan adanya oprasi pasar minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 14.000 per liter sangat besar. "Biasanya memang 1 jam itu uda habis terjual. Sebelumnya kita sudah pernah mengadakan operasi pasar pada Desember 2021 dengan total 25,2 ton dan kali ini kita sediakan 52 ton," katanya.
Menurutnya, akan ada 18 titik operasi pasar yang akan dilakukan dari 12 hingga 28 Januari mendatang.Tak hanya fokus di Palembang, operasi pasar minyak goreng ini juga akan dilakukan di Ogan Ilir, OKI, Banyuasin, dan Muara Enim.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, dilakukannya operasi pasar menindaklanjuti arahan dari Kementerian Perdagangan. Kebijakan ini tidak semua diikuti semua provinsi, ini baru diikuti 18 provinsi karena tidak semua provinsi mempunyai distributor minyak," katanya.
Rizali menjelaskan, akan ada 18 pasar yang akan digelar pasar murah minyak, dari 12 - 28 Januari 2022. Mulai dari Pasar Alang-Alang Lebar pada 12 Januari, Tangga Buntung pada 13 Januari, Pasar 10 Ulu pada 14 Januari, Pasar Kayu Agung pada 17 Januari, Pasar Indralaya pada 18 Januari, Pasar Kenten Laut pada 19 Januari, Pasar Modern Plaju pada 20 Januari.
Lalu Pasar Yada pada 21 Januari, Pasar Sako Semabor pada 21 Januari, Pasar Kebon Semua pada 24 Januari, Pasar Sekip Ujung pada 24 Januari, Pasar Gelumbang pada 24 Januari, Pasar 3-4 Ulu pada 25 Januari, Pasar 16 Ilir pada 26 Januari, Kantor Dinas Perdagangan Sumsel pada 26 Januari, Pasar kertapati pada 27 Januari, Pasar Maskarebet pada 28 Januari dan Kantor Walikota 28 Januari.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, dengan adanya operasi pasar ini diharapkan masyarakat Sumsel bisa mendapatkan harga minyak goreng yang lebih murah yakni Rp14.000 per liter. "Sebenarnya kita melakukan ini lebih memberikan kesadaran pada seluruh produsen. Kita ini kan banyak sawit dan CPO, artinya produsennya minyak goreng. Penghasil beras juga, artinya kita banyak beras," ujar Deru, Rabu (12/1/2022).
Menurutnya, butuh kerja sama jangan sampai terjadi gejolak harga komoditas. Jika dari hulu dan hilir sampai pedagang ecerannya tidak ada yang "bermain-main" maka tidak akan terjadi kenaikan harga, baik itu saat lebaran, Imlek dan hari besar lainnya.
"Tapi di sela-sela aliran hulu dan hilir ada yang mau cari-cari kesempatan seperti penimbunan. Makanya saya minta TNI dan Polri tegas menindak. Percuma operasi pasar kalau tidak diawasi. Operasi pasar ini bukan darurat tapi mengingatkan dari hulu hingga eceran," ungkapnya.
Diketahui, Provinsi Sumsel menggelar operasi tersebut di 18 pasar tradisional. Produk yang dijual yakni minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter, beras medium Rp9.000 per kilogram dan gula Rp12.500 per kilogram.
Dari pantauan, hari pertama operasi pasar tersebut dilakukan di Pasar Alang-Alang yang dibuka secara langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru. Sejak pagi masyarakat juga terlihat mulai mendatangi lokasi operasi pasar tersebut.
"Saya rela antre beli minyak goreng di sini karena murah. Kalau beli di luar selisihnya bisa sampai Rp5.000," ujar Sri saat membeli minyak goreng di Pasar Murah yang diadakan di Pasar Alang-Alang Lebar.
Khusus minyak goreng dalam operasi pasar tersebut, Pemerintah Provinsi Sumsel bekerja sama denganPT Indokarya Internusa. Sedangkan untuk beras dan gula bekerja sama dengan Bulog.
Manager Operasional PT Indokarya Internusa, Liana mengatakan, antusias masyarakat Palembang dengan adanya oprasi pasar minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 14.000 per liter sangat besar. "Biasanya memang 1 jam itu uda habis terjual. Sebelumnya kita sudah pernah mengadakan operasi pasar pada Desember 2021 dengan total 25,2 ton dan kali ini kita sediakan 52 ton," katanya.
Menurutnya, akan ada 18 titik operasi pasar yang akan dilakukan dari 12 hingga 28 Januari mendatang.Tak hanya fokus di Palembang, operasi pasar minyak goreng ini juga akan dilakukan di Ogan Ilir, OKI, Banyuasin, dan Muara Enim.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, dilakukannya operasi pasar menindaklanjuti arahan dari Kementerian Perdagangan. Kebijakan ini tidak semua diikuti semua provinsi, ini baru diikuti 18 provinsi karena tidak semua provinsi mempunyai distributor minyak," katanya.
Rizali menjelaskan, akan ada 18 pasar yang akan digelar pasar murah minyak, dari 12 - 28 Januari 2022. Mulai dari Pasar Alang-Alang Lebar pada 12 Januari, Tangga Buntung pada 13 Januari, Pasar 10 Ulu pada 14 Januari, Pasar Kayu Agung pada 17 Januari, Pasar Indralaya pada 18 Januari, Pasar Kenten Laut pada 19 Januari, Pasar Modern Plaju pada 20 Januari.
Lalu Pasar Yada pada 21 Januari, Pasar Sako Semabor pada 21 Januari, Pasar Kebon Semua pada 24 Januari, Pasar Sekip Ujung pada 24 Januari, Pasar Gelumbang pada 24 Januari, Pasar 3-4 Ulu pada 25 Januari, Pasar 16 Ilir pada 26 Januari, Kantor Dinas Perdagangan Sumsel pada 26 Januari, Pasar kertapati pada 27 Januari, Pasar Maskarebet pada 28 Januari dan Kantor Walikota 28 Januari.
(don)