Purnawarman, Raja Tarumanegara Penakluk Kerajaan-kerajaan di Jawa Barat

Rabu, 12 Januari 2022 - 04:45 WIB
loading...
Purnawarman, Raja Tarumanegara Penakluk Kerajaan-kerajaan di Jawa Barat
Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang memerintah tahun 317-356 Saka (395-434 Masehi). (Ist)
A A A
Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang memerintah tahun 317-356 Saka (395-434 Masehi). Maharaja Purnawarman mengidentifikasikan dirinya dengan Dewa Wisnu.

Purnawarman merupakan putra Rajaresi Darmayawarmanguru putra Jayasingawarman. Maharesi Jayasingawarman, pendiri kerajaan Tarumanagara adalah menantu sang Prabu Dewawarman VIII, raja terakhir kerajaan Salakanagara.

Kerajaan Salakanagara yang berkuasa dari 130-362 M (232 tahun) yang beribu kota di Rajatapura, Pandeglang sekarang. Dinasti Warman ini merupakan penerus Kerajaan Salakanagara. Purnawarman dilahirkan tanggal 8 bagian gelap bulan Palguna tahun 294 Saka (16 Maret 372 Masehi).

Di naskah Wangsakerta juga disebutkan bahwa di bawah kekuasaan Purnawarman terdapat 48 raja daerah yang membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di daerah Teluk Lada, Pandeglang) sampai ke Purwalingga (sekarang Purbalingga) di Jawa Tengah.

Secara tradisional Cipamali (Kali Brebes) memang dianggap batas kekuasaan raja-raja penguasa Jawa Barat pada masa silam.

Selama masa pemerintahannya, Purnawarman telah menaklukan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Barat, yang belum tunduk kepada kekuasaan Tarumanagara.

Semua musuh yang diserangnya, selalu dapat dikalahkan. la seorang pemberani, menguasai berbagai ilmu dan siasat berperang, yang menjadikan dirinya, sebagai seorang raja yang perkasa dan dahsyat.

Tidak ada satupun senjata musuh yang dapat melukainya, karena dalam perang, ia selalu mengenakan baju pelindung dari besi yang dipasangnya mulai dari kepala sampai ke kaki. la perkasa dan tangkas di medan perang, sehingga oleh lawan-lawannya, digelari Harimau Tarumanegara.

Maharaja Purnawarman, menjadi seorang raja yang sangat besar kekuasaannya di Jawa Barat. Sri Maharaja Purnawarman, ibarat raja matahari yang bersinar bagi raja-raja sesamanya (panji segala raja).

Tarurnanagara menjadi sebuah kerajaan yang sangat besar kekuasannya di Pulau Jawa. Tiap tahun, semua raja bawahannya selalu datang di Purasaba Sundapura, untuk berbakti dan mempersembahkan upeti kepada Sri Maharaja Purnawarman.

Raja raja bawahan itu, datang ke ibu kota Sundapura, tiap tanggal 11 bagian terang bulan Caitra (Maret-April). Kemudian, dari tanggal 13 sampai tanggal 15, mereka berkumpul bersama-sama keluarga kerajaan Tarumanagara, sambil menghadiri pesta yang dimeriahkan oleh tarian gadis-gadis cantik, dengan iringan suara gamelan yang merdu. Sang Maha raja menjamu tamu-tamunya dengan makanan dan minuman yang serba lezat

Dari prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara, diketahui bahwa Raja Purnawarman kerap menggerakkan proyek perbaikan irigasi untuk kesejahteraan rakyatnya. Baca: Kudo Kardono Panglima Majapahit, Sepupu Gajah Mada Penumpas Pemberontakan Ra Kuti.

Beberapa proyek perbaikan irigasi yang dilakukan Raja Purnawarman di antaranya, Perbaikan irigasi Kali Gangga, Kali Cupu, Manukrawa/Cimanuk, Penggalian Sungai Gomati sepanjang 12 km, Penggalian Sungai Citarum.

Megaproyek perbaikan irigasi tersebut dilakukan untuk menghindari bencana alam seperti banjir ataupun kekeringan yang pada musim kemarau. Baca Juga: Maulana Yusuf Raja Banten II Penakluk Pajajaran, Sulap Banten Bak Singapura.

Saluran yang dibuatnya bersama masyarakat secara gotong royong pun memberikan dampak besar terhadap ekonomi rakyat Tarumanegara dan kerajaan.

Purnawarman, wafat pada tanggal 15 bagian terang bulan Posya tahun 356 Saka (24 November 434 Masehi) dalam usia 62 tahun. Ia dimakamkan di tepi Citarum, sehingga mendapat sebutan Sang Lumah Ing Tarumanadi (yang dipusarakan di Citarum).
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1345 seconds (0.1#10.140)