Jadi Cawapres Terkuat Setelah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil Kaget
loading...
A
A
A
Contoh lainnya, lanjut Kang Emil, saat Pemilihan Gubernur (Pilgub Jabar) 2018 lalu dimana tingkat keterpilihan salah satu pesaingnya dalam survei hanya 12 persen. Namun, saat pemilihan, meski kalah, pesaingnya itu bisa meraih 29 persen suara.
"Ada kerja-kerja politik yang tidak terbaca oleh survei. Tapi, kalau konteks survei, lebih relevan ketika nama-nama calon sudah resmi dipasangkan," katanya.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metoda multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan 800 responden di Jawa Timur.
Metoda ini memiliki toleransi kesalahan (magin of error) kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah ditlatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan hasilnya tidak ditemukan kesalahan berarti.
Berikut simulasi 12 nama calon wakil presiden dalam hasil survei Indikator:
Sandiaga Uno 25 persen
Ridwan Kamil 15,3 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 12 persen
Erick Tohir 7,9 persen
Airlangga Hartarto 7,3 persne
Khofifah Indar Parawansa 6,3 persen
Puan Maharani 2,9 persen
M. Mahfud MD 2,1 persen
Bambang Soesatyo 0,8 persen
Muhaimin Iskandar 0,6 persen
Zulkifli Hasan 0,6 persen
Ahmad Syaikhu 0,6 persen.
"Ada kerja-kerja politik yang tidak terbaca oleh survei. Tapi, kalau konteks survei, lebih relevan ketika nama-nama calon sudah resmi dipasangkan," katanya.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metoda multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan 800 responden di Jawa Timur.
Metoda ini memiliki toleransi kesalahan (magin of error) kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah ditlatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan hasilnya tidak ditemukan kesalahan berarti.
Berikut simulasi 12 nama calon wakil presiden dalam hasil survei Indikator:
Sandiaga Uno 25 persen
Ridwan Kamil 15,3 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 12 persen
Erick Tohir 7,9 persen
Airlangga Hartarto 7,3 persne
Khofifah Indar Parawansa 6,3 persen
Puan Maharani 2,9 persen
M. Mahfud MD 2,1 persen
Bambang Soesatyo 0,8 persen
Muhaimin Iskandar 0,6 persen
Zulkifli Hasan 0,6 persen
Ahmad Syaikhu 0,6 persen.
(msd)