Jadi Cawapres Terkuat Setelah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil Kaget
loading...
A
A
A
BANDUNG - Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menempati papan atas dalam simulasi 12 nama calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan hasil survei lembaga Indikator.
Hasil tersebut merupakan salah satu temuan dalam survei nasional bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dilakukan pada 6 hingga 11 Desemberi 2021.
Baca juga: Oknum Dosen Hukum Unesa Diduga Merangkul dan Mencium Mahasiswi Bimbingan Skripsi
Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan raihan suara 15,3 persen di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa wakil presiden yang akan dipilih jika pemilihan presiden (pilpres) diadakan saat ini.
Persentase yang diraih Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno hanya bisa didekati oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 12 persen. Nama-nama lain seperti Menteri BUMN Erick Tohir atau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto hanya meraih angka di bawah 10 persen.
Menanggapi hasil survei ini, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku terkejut. Pasalnya, dia hanya terpaut satu urutan di bawah Sandiaga Uno yang memiliki pengalaman mengikuti Pilpres 2019.
Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan Tol Cisumdawu Seksi 1 Beroperasi Akhir Januari 2022
"Pertama, jujur saja saya kaget berada di urutan kedua di bawah Bang Sandi (Sandiaga Uno) yang pernah jadi cawapres waktu pilpres kemarin. Tapi, tentu saya apresiasi karena ini kan datang dari pilihan masyarakat, meskipun itu hanya persepsi hari itu saja (saat survei dilakukan) kan?" tutur Kang Emil di Bandung, Selasa (11/1/2022).
Meskipun begitu, Kang Emil mengaku, tak ingin berbagai hasil survei dari lembaga, khususnya yang berkaitan dengan pilpres mengaburkan fokusnya menjalankan tugas sebagai Gubernur Jabar.
Terlebih, berdasarkan pengalamannya, ada kinerja politik yang tidak bisa terbaca oleh survei. Contohnya, saat maju menjadi calon Wali Kota Bandung pada 2013 silam dimana hasil surveinya dimulai dari 6 persen. Pada akhirnya, usai pencoblosan, dia dan Oded M Danial dinyatakan memenangkan kontestasi politik dengan raihan suara hingga 45 persen.
Hasil tersebut merupakan salah satu temuan dalam survei nasional bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dilakukan pada 6 hingga 11 Desemberi 2021.
Baca juga: Oknum Dosen Hukum Unesa Diduga Merangkul dan Mencium Mahasiswi Bimbingan Skripsi
Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan raihan suara 15,3 persen di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa wakil presiden yang akan dipilih jika pemilihan presiden (pilpres) diadakan saat ini.
Persentase yang diraih Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno hanya bisa didekati oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 12 persen. Nama-nama lain seperti Menteri BUMN Erick Tohir atau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto hanya meraih angka di bawah 10 persen.
Menanggapi hasil survei ini, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku terkejut. Pasalnya, dia hanya terpaut satu urutan di bawah Sandiaga Uno yang memiliki pengalaman mengikuti Pilpres 2019.
Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan Tol Cisumdawu Seksi 1 Beroperasi Akhir Januari 2022
"Pertama, jujur saja saya kaget berada di urutan kedua di bawah Bang Sandi (Sandiaga Uno) yang pernah jadi cawapres waktu pilpres kemarin. Tapi, tentu saya apresiasi karena ini kan datang dari pilihan masyarakat, meskipun itu hanya persepsi hari itu saja (saat survei dilakukan) kan?" tutur Kang Emil di Bandung, Selasa (11/1/2022).
Meskipun begitu, Kang Emil mengaku, tak ingin berbagai hasil survei dari lembaga, khususnya yang berkaitan dengan pilpres mengaburkan fokusnya menjalankan tugas sebagai Gubernur Jabar.
Terlebih, berdasarkan pengalamannya, ada kinerja politik yang tidak bisa terbaca oleh survei. Contohnya, saat maju menjadi calon Wali Kota Bandung pada 2013 silam dimana hasil surveinya dimulai dari 6 persen. Pada akhirnya, usai pencoblosan, dia dan Oded M Danial dinyatakan memenangkan kontestasi politik dengan raihan suara hingga 45 persen.