Puluhan Rumah di Luwu Diterjang Bencana Puting Beliung
loading...
A
A
A
LUWU - Bencana angin puting beliung kembali menerjang rumah warga di tiga Desa di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Kali ini, puting beliung memporak-porandakan puluhan rumah, bahkan beberapa diantaranya rata dengan tanah.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, menyebutkan total 53 rumah warga di Desa Karang-Karangan, Desa Lengkong dan Desa Raja Kecamatan Bua yang terkena puting beliung.
Selain data dari BPBD, dari pantauan di lapangan menyebutkan di Desa Karang-Karangan tercatat, 6 rumah yang rusak berat dan 6 yang rusak ringan, diantaranya 1 SMK.
Selanjutnya di Desa Lengkong tercatat ada 3 rumah warga rusak berat bahkan kondisinya rata dengan tanah. Seluruh badan rumah rusak, papan dan atap seng berserakan bahkan terbang terbawa angin hingga ratusan meter.
Selain 3 rumah ini, 1 rumah rusak sedang dan 17 rusak ringan. Kemudian di Desa Raja tercatat 2 rumah rusak berat, 1 diantaranya juga rata dengan tanah. 8 rumah lainnya rusak sedang dan 10 rusak ringan.
Total ada 53 rumah warga yang diterjang puting beliung pada Sabtu, 8 Januari 2022, sore sekira pukul 15.10 WITA. Angin puting beliung ini disertai hujan lebat.
Bukan hanya rumah, puting beliung juga menerjang sejumlah pohon dan tiang listrik di sepanjang jalan poros trans Sulawesi di Kecamatan Bua. Akibatnya banyak pohon dan tiang listrik rebah dan menimpah rumah warga.
Kepala Desa Raja Tawakkal, menjelaskan kejadian bencana puting beliung tidak begitu lama. "Pertama, angin kencang, tiba-tiba disertai hujan lebat bahkan sesekali guntur dan petir," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, kejadiannya sekira pukul 15.10 WITA. "Tidak sampai sejam. Warga saya mulai melapor banyak rumah yang rusak terkena puting beliung. Data terakhir kami catat ada 20 rumah, beberapa diantaranya rusak berat dan ringan bahkan satu rumah rata dengan tanah, dinding rumah semua nya terbongkar, atapnya terbang," lanjut Tawakkal.
Pasca kejadian kata Tawakkal, dirinya langsung melapor ke Camat Bua dan Polsek Bua. Tidak sampai sejam, BPBD Luwu, Polsek dan personil TNI beserta Pemuda Pancasila, turun di 3 desa membantu warga membersihkan puing-puing rumah mereka.
Dari pantauan, hingga Sabtu malam, BPBD , Dinas Sosial, TNI dan Polri masih di lapangan membantu warga. Selain itu, juga menyerahkan bantuan makanan dan minuman serta terpal.
Aris salah seorang korban di Dusun Pantai Bahari Desa Raja, menjelaskan, sebelum kejadian, memang diawali dengan angin kencang dan hujan bahkan terdengar suara Guntur.
"Tiba-tiba atap rumah saya terbang, suara bergemuruh. Kami dalam rumah ada 4 orang, saya dan istri serta 2 anak saya lari keluar rumah. Tetangga juga mulai panik, begitu pun kam," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, semua atap rumah miliknya terangkat, dinding rumah dari kayu juga terbang. "Televisi ikut di bawah angin dan ditemukan di sungai sekira 10 meter dari rumah. Rumah saya butuh bangunan baru, namun satu kami syukuri, kami sekeluarga selamat," lanjutnya.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, menyebutkan total 53 rumah warga di Desa Karang-Karangan, Desa Lengkong dan Desa Raja Kecamatan Bua yang terkena puting beliung.
Selain data dari BPBD, dari pantauan di lapangan menyebutkan di Desa Karang-Karangan tercatat, 6 rumah yang rusak berat dan 6 yang rusak ringan, diantaranya 1 SMK.
Selanjutnya di Desa Lengkong tercatat ada 3 rumah warga rusak berat bahkan kondisinya rata dengan tanah. Seluruh badan rumah rusak, papan dan atap seng berserakan bahkan terbang terbawa angin hingga ratusan meter.
Selain 3 rumah ini, 1 rumah rusak sedang dan 17 rusak ringan. Kemudian di Desa Raja tercatat 2 rumah rusak berat, 1 diantaranya juga rata dengan tanah. 8 rumah lainnya rusak sedang dan 10 rusak ringan.
Total ada 53 rumah warga yang diterjang puting beliung pada Sabtu, 8 Januari 2022, sore sekira pukul 15.10 WITA. Angin puting beliung ini disertai hujan lebat.
Bukan hanya rumah, puting beliung juga menerjang sejumlah pohon dan tiang listrik di sepanjang jalan poros trans Sulawesi di Kecamatan Bua. Akibatnya banyak pohon dan tiang listrik rebah dan menimpah rumah warga.
Kepala Desa Raja Tawakkal, menjelaskan kejadian bencana puting beliung tidak begitu lama. "Pertama, angin kencang, tiba-tiba disertai hujan lebat bahkan sesekali guntur dan petir," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, kejadiannya sekira pukul 15.10 WITA. "Tidak sampai sejam. Warga saya mulai melapor banyak rumah yang rusak terkena puting beliung. Data terakhir kami catat ada 20 rumah, beberapa diantaranya rusak berat dan ringan bahkan satu rumah rata dengan tanah, dinding rumah semua nya terbongkar, atapnya terbang," lanjut Tawakkal.
Pasca kejadian kata Tawakkal, dirinya langsung melapor ke Camat Bua dan Polsek Bua. Tidak sampai sejam, BPBD Luwu, Polsek dan personil TNI beserta Pemuda Pancasila, turun di 3 desa membantu warga membersihkan puing-puing rumah mereka.
Dari pantauan, hingga Sabtu malam, BPBD , Dinas Sosial, TNI dan Polri masih di lapangan membantu warga. Selain itu, juga menyerahkan bantuan makanan dan minuman serta terpal.
Aris salah seorang korban di Dusun Pantai Bahari Desa Raja, menjelaskan, sebelum kejadian, memang diawali dengan angin kencang dan hujan bahkan terdengar suara Guntur.
"Tiba-tiba atap rumah saya terbang, suara bergemuruh. Kami dalam rumah ada 4 orang, saya dan istri serta 2 anak saya lari keluar rumah. Tetangga juga mulai panik, begitu pun kam," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, semua atap rumah miliknya terangkat, dinding rumah dari kayu juga terbang. "Televisi ikut di bawah angin dan ditemukan di sungai sekira 10 meter dari rumah. Rumah saya butuh bangunan baru, namun satu kami syukuri, kami sekeluarga selamat," lanjutnya.
(agn)