Gunung Dempo Naik Status Jadi Siaga, 3 Daerah Diminta Tinjau Ulang Rencana Kontijensi

Jum'at, 07 Januari 2022 - 22:44 WIB
loading...
Gunung Dempo Naik Status...
Terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Dempo, sehingga status gunung tersebut dinaikkan dari normal atau level I, menjadi siaga atau level II. Foto/Ist.
A A A
PAGARALAM - Kota Pagaralam, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Lahat, di Sumatera Selatan, diminta untuk meninjau kembali rencana kontijensi. Hal ini terkait dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Dempo, Jumat (7/1/2022).



Saat ini, status Gunung Dempo yang berada di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, naik dari normal atau level I, menjadi siaga atau level II. Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Sumsel, Ansori mengatakan, berdasarkan laporan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Minerla (ESDM) jika peningkatan status gunung tersebut, merupakan hasil pemantauan visual dan kegempaan yang menunjukkan adanya kenaikkan aktivitas.



"Informasi surat yang kita terima dari Badan Geologi, peningkatan status Gunung Dempo dari Level I jadi Level II terhitung sejak hari," katanya. Pemprov Sumsel telah meminta pemerintah Kota Pagaralam, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Lahat untuk dapat meninjau kembali rencana kontijensi guna menyesuaikan kondisi lapangan, sesuai kondisi aktual yang ada seperti jalur evakuasi atau titik pengungsian.



"Kemudian, juga harus mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung. Mulai dari tenda dan peralatan sanitasi atau membuat serta memperbaharui rencana kontijensi yang sudah ada," jelasnya.

Dalam keterangan resmi yang diterima, BMKG belum masuk prioritas yang sudah menjadi mantu kesayangan. ESDM menyampaikan hasil evaluasi kegiatan Gunung Dempo periode 1 Desember 2021-6 Januari 2022.

Selama 1 Desember-2 Januari 2026, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, pada saat cuaca cerah tidak teramati adanya hembusan gas/asap dari arah kawah/puncak.



Dan pada 3 Januari 2022 teramati hembusan gas dari arah kawah berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 150 meter dari atas puncak. Hembusan tidak berlangsung menerus, pada 4-6 Januari 2022 tidak teramati hembusan gas dari arah kawah/puncak.

Adapun jenis gempa yang terekam selama periode 1 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022 yaitu Gempa Hembusan, Low Frequency, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, Tektonik Jauh dan Tremor Menerus. Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 0.5 mm) mulai terekam pada 4-6 Januari 2022.

Dari pengamatan visual, menunjukkan adanya kenaikan aktivitas hembusan gas dari kawah/puncak, seiring dengan kemunculan getaran Tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan fluida (gas, cairan, batuan padat) ke kedalaman lebih dangkal.



Hasil spektogram gempa Gunung Dempo dari 1-6 Januari 2022 menunjukkan energi gempa frekuensi rendah yang meningkat sejak 3 Januari 2022, yang berasosiasi dengan adanya input fluida yang bersifat mendadak (tidak gradual) dan terespon langsung ke permukaan.

Untuk potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak.

Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 Km dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 Km sektor utara searah bukaan kawah.



Karena itu, status Gunung Dempo dinaikkan menjadi Waspada (Level II) terhitung sejak 7 Januari 2022. Dalam tingkat aktivitas ituu, masyarakat, pengunjung, wisatawan maupun pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 Km dari kawah, serta arah bukaan kawah sejauh 2 Km ke sektor utara.

Saat ini, pemantauan secara intensif terus dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengevaluasi aktivitas Gunung Dempo , dan antisipasi jika terjadi kenaikkan aktivitas vulkanik yang lebih signifikan.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Dempo untuk tetap tenang dan tak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Dempo, dan mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sumsel dan BPBD Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Empat Lawang.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2155 seconds (0.1#10.140)