Oknum Camat di Lutim Dipolisikan Terkait Dugaan Kekerasan Anak
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Oknum Camat di Luwu Timur , dilaporkan ke Polres Luwu Timur atas dugaan tindak kekerasan terhadap anak, Rabu (05/02/2022).
Oknum Camat yang berinisial ZF itu diduga telah menjewer dan menampar anak yang sedang bermain petasan di Taman Lapangan depan Rumah Jabatannya. Adapun korbannya yakni AR (7) yang dijewer kupingnya dan AR (17) ditampar, pada Senin malam (03/01/22) lalu.
Pelaporan tersebut telah dilayangkan oleh Prikka Manti yang mengaku sebagai ibu dan tante korban ke Polres Luwu Timur.
Menurut Prikka, pada saat malam kejadian kedua korban tiba-tiba pulang dengan kondisi menangis. Saat ia bertanya kepada kedua korban mereka mengaku sudah dijewer oleh ZF, karena main petasan.
Prikka menceritakan, anaknya dan keponakannya sedang bermain petasan di Taman Lapangan. Kemudian ZF datang dengan mengemudikan mobil dan berhenti di depan taman. Lalu terduga pelaku berjalan kaki menuju taman tempat korban membakar petasan.
"Tidak lama datang anak saya menangis kemudian saya tanya kenapa dan dijawab ditampar pak camat karena bakar petasan,” kata Prikka.
Saat dikonfirmasi, ZF mengakui telah menjewer dan menampar anak yang bermain petasan. "Saya sudah minta maaf kepada orang tua korban," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa pada malam kejadian ZF lagi dalam kondisi sakit gigi, dan berencana keluar untuk membeli obat ke apotek terdekat. Dan ia juga baru selesai mengurus jenaza warganya yang saat itu tenggelam di sungai.
"Saya sudah naik ke mobil mau ke Tomoni beli obat, tiba-tiba sopir jenazah bilang ke saya, kenapa itu anak main petasan sementara orang lagi salat Isya," kata dia.
Oknum Camat yang berinisial ZF itu diduga telah menjewer dan menampar anak yang sedang bermain petasan di Taman Lapangan depan Rumah Jabatannya. Adapun korbannya yakni AR (7) yang dijewer kupingnya dan AR (17) ditampar, pada Senin malam (03/01/22) lalu.
Pelaporan tersebut telah dilayangkan oleh Prikka Manti yang mengaku sebagai ibu dan tante korban ke Polres Luwu Timur.
Menurut Prikka, pada saat malam kejadian kedua korban tiba-tiba pulang dengan kondisi menangis. Saat ia bertanya kepada kedua korban mereka mengaku sudah dijewer oleh ZF, karena main petasan.
Prikka menceritakan, anaknya dan keponakannya sedang bermain petasan di Taman Lapangan. Kemudian ZF datang dengan mengemudikan mobil dan berhenti di depan taman. Lalu terduga pelaku berjalan kaki menuju taman tempat korban membakar petasan.
"Tidak lama datang anak saya menangis kemudian saya tanya kenapa dan dijawab ditampar pak camat karena bakar petasan,” kata Prikka.
Saat dikonfirmasi, ZF mengakui telah menjewer dan menampar anak yang bermain petasan. "Saya sudah minta maaf kepada orang tua korban," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa pada malam kejadian ZF lagi dalam kondisi sakit gigi, dan berencana keluar untuk membeli obat ke apotek terdekat. Dan ia juga baru selesai mengurus jenaza warganya yang saat itu tenggelam di sungai.
"Saya sudah naik ke mobil mau ke Tomoni beli obat, tiba-tiba sopir jenazah bilang ke saya, kenapa itu anak main petasan sementara orang lagi salat Isya," kata dia.