Terkendala Hujan hingga Material, Pengerjaan MTB Berpotensi Molor

Senin, 27 Desember 2021 - 09:16 WIB
loading...
Terkendala Hujan hingga...
Pengerjaan Jalan Metro Tanjung Bunga (MTB) belum rampung 100 persen lantaran terhambat cuaca dan material. Foto/Dok
A A A
MAKASSAR - Pengerjaan Jalan Metro Tanjung Bunga (MTB) belum rampung 100 persen lantaran terhambat cuaca dan material. Proyek tersebut berpotensi molor hingga tahun 2022 mendatang.

Kepala Pelaksana Teknis Jalan Metro Tanjung Bunga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Makassar , Darlis mengatakan untuk pengerjaan betonisasi jalan MTB pada perencanaan awal telah diselesaikan.

Hanya saja, pihaknya menambahkan beberapa item pengerjaan yang merupakan pengalihan dari Bundaran MTB yang tak jadi digarap Pemkot Makassar..

Beberapa titik tersebut di antaranya pengaspalan jembatan 1 dan 2, peremajaan beton depan CCC, pengerjaan jalan di depan danau MTB, serta pengerjaan beton di ujung jembatan Barombong dengan total panjang keseluruhan kurang lebih 2 km.



Masing-masing item tersebut sebelumnya tak masuk dalam perencanaan pengerjaan awal. "Kita alihkan depan CCC, jembatan 1 dan 2 kita aspal dan di ujung jembatan Barombong di sana itu panjangnya kurang lebih ada 100 meter, kan di sana tidak dibeton secara keseluruhan," katanya.

Meski demikian, item-item tersebut dipastikan bisa rampung dalam waktu dekat, atau paling lambat 30 Desember 2021 mendatang.

Khusus untuk pengerjaan drainase dan trotoar di depan RS Siloam Jembatan 1 hingga CCC masih terkendala material.

Darlis mengatakan, terjadi keterlambatan penyediaan material beton untuk drainase dan trotoar jalan sehingga pengerjaan ikut molor.

"Karena itukan memakai material blok beton, produksinya agak lambat yang tadinya perjanjian dengan pabrikasi, suplainya tidak mencukupi sesuai dengan kontrak sehingga ada perlambatan sedikit. Hitungannya kira-kira 28 baru rampung keseluruhan," tuturnya.

Di samping itu, masih ada persoalan dengan pemilik lahan, lantaran pengerjaan melintasi sebagian pagar gedung. Darlis mengatakan, hujan juga cukup berpengaruh sehingga pengerjaan cukup memakan waktu.

"Jadi pengerjaannya ada kemungkinan akan melewati tahun sedikit. Paling lambat itu 10 Januari," ujarnya.

Pada kondisi ini, kata dia, pengerjaan akan tetap dibayar sesuai bobot yang diselesaikan pada masa akhir kontrak. Hal ini kemudian akan ditinjau langsung oleh konsultan pengamat dan tim DPU untuk menyamakan perhitungan bobot yang mampu diselesaikan.



"Kalau cuma 90% yah di situ yang dihitung. Nanti pertimbangan KPA mungkin diberi pemberian kesempatan untuk selesaikan dengan alasan itu tadi, material fabrikasi yang belum cukup umur, dan tidak bisa dibawa ke sana serta cuaca yang tidak mendukung," katanya.

Sementara itu Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sebelumnya telah meminta agar pengerjaan bisa segera dikebut sebelum akhir tahun 2022 mendatang.

Paling lambat, kata dia, diselesaikan bertepatan dengan Natal atau 25 Desember ini. "Jalan Metro harus selesai tanggal 25, Camat Lurah harus perhatikan kebersihannya," tegas Danny.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2050 seconds (0.1#10.140)