Diserang Hama dan Cuaca Ekstrem, Petani Tomat di Lembang Rugi Puluhan Juta

Sabtu, 25 Desember 2021 - 16:59 WIB
loading...
Diserang Hama dan Cuaca Ekstrem, Petani Tomat di Lembang Rugi Puluhan Juta
Cuaca ekstrem membuat tanaman tomat milik petani di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang baru berusia 1,5 bulan diserang hama. MPI/Adi
A A A
BANDUNG BARAT - Cuaca ekstrem membuat tanaman tomat milik petani di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang baru berusia 1,5 bulan diserang hama .

Akibat kondisi tersebut para petani dipastikan bakal mengalami gagal panen , sehingga harus menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat modal yang sudag dikeluarkan.

Salah seorang petani di Kampung Gendok, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, KBB, Tihar Sopihan (50) mengaku, terpaksa harus membabat semua tanaman tomatnya karena dipastikan tidak akan bisa dipanen.

"Sudah gak bisa dipanen, jadi dibersihkan (dibabat). Penyebabnya cuaca ekstrem, jadi tanaman diserang hama, padahal baru sebulan lebih ditanam," keluhnya, Sabtu (25/12/2021).

Diterangkannya, buah tomat yang sudah tumbuh terlihat membusuk karena hujan terus dan diserang hama. Dia lantas harus membabat 25 ribu pohon tomat yang ditanam di lahan pertanian seluas satu hektare miliknya.

Keputusannya untuk membabat semua pohon tomat tersebut tentu ada konsekuenai kerugian. Tapi semua itu sudah bulat dan jadi keputusannya daripada membiarkan tanaman terlanjur membusuk lebih parah dan tidak bisa dimanfaatkan. Baca: Santap Ayam Tangkap di Aceh, Ridwan Kamil Sebut Senikmat-nikmatnya Makan Siang.

"Kalau dihitung modal awal menanam bibit tanaman tomat di lahan seluas satu hektare ini ada sekitar Rp70 juta," sebutnya.

Dirinya beralasan, kalau pun diteruskan dan tidak dibabat juga percuma karena membutuhkan biaya untuk perawatan. Paling sedikit perlu biaya sekitar Rp40 juta untuk merawat sampai panen dan membeli obat pembasmi hama. Baca Juga: Banjir di Rohul Kian Parah, Jalan Lintas Riau-Sumut Terputus.

"Modalnya gak kuat kalau dilanjut, harus nambah biaya. Padahal harga tomat dari tingkat petani sangat murah, yaitu Rp3 ribu/kg, jadi mening dibabat saja," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3742 seconds (0.1#10.140)