Kasus Corona Anak di Sumsel Tinggi, Belajar di Sekolah Harus Dikaji Mendalam

Selasa, 09 Juni 2020 - 15:20 WIB
loading...
Kasus Corona Anak di...
Foto/Ilustrasi/Dok. SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Komisi Perlindungan Anak Daerah Indonesia (KPAID) Sumatera Selatan (Sumsel) meminta kebijakan untuk kembali memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah selama masa pandemi dikaji secara mendalam, menyusul tingginya jumlah kasus COVID-19 pada anak-anak di Sumsel.

Ketua KPAID Sumsel, Eko Wirawan Zainudin, mengatakan, berdasarkan data yang tercatat, sebanyak 111 anak di Sumsel terpapar virus corona. "Jumlah kasus ini termasuk tinggi karena hampir 20 persen dari total jumlah kasus COVID-19 yang menyerang anak-anak di Indonesia yang lebih dari 580 kasus," ujar Eko saat diwawancarai SINDOnews, Selasa (09/06/2020).

Menurut Eko, tingginya kasus COVID-19 yang menyerang anak-anak di Sumsel justru terjadi pada masa sekolah sedang libur. Dengan adanya rencana dimulainya lagi kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, pihaknya mengkhawatirkan potensi penularan akan semakin tinggi.

"Bila sekolah belum siap dengan protokol pencegahan COVID-19, maka kami khawatir akan muncul klaster baru dalam penularan Corona. Jadi harus hati-hati," ucap Eko. ( Baca: Pabrik Rokok Jadi Penyumbang Terbesar Pasien Corona di Kediri )

Selain itu, kata Eko, KPAID Sumsel juga mengimbau dinas pendidikan, baik tingkat provinsi ataupun kota, bersama stakeholder terkait untuk bermusyawarah merancang formulasi protokol COVID-19 saat masa KBM di sekolah, mengingat belum adanya protokol kesehatan standar untuk kegiatan pendidikan.

"Saat ini belum ada satupun negara yang sudah menemukan formula pencegahan COVID-19, karena itu alangkah baiknya kita mencari solusi ini dengan duduk bersama," terangnya.

Eko juga menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Gubernur Sumsel untuk mengkoordinasikan instansi terkait dalam rangka mempersiapkan protokol pencegahan COVOD-19, menuju fase kehidupan baru atau New Normal khususnya untuk kegiatan di sekolah .

"Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Yang pasti kami berharap secepatnya masalah ini dibicarakan karena pada akhirnya nanti mau tidak mau siswa harus segera bersekolah," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1779 seconds (0.1#10.140)