Sorong Dilanda 112 Gempa Susulan, BMKG: Waspadai Potensi Gempa Dahsyat Magnitudo 8
loading...
A
A
A
SORONG - Pasca gempa magnitude 5,5 yang terjadi 19 Desember 2021 dini hari lalu, BMKG kelas III Sorong mencatat hingga 22 Desember 2021 telah terjadi sebanyak 112 kali gempa susulan di wilayah tersebut.
Dari data analisis BMKG Sorong , gempa susulan sebanyak 119 kali tersebut terjadi dengan magnitude terbesar 4,9 dan terkecil magnitudo 1,9
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Sorong Rully Oktavia Hermawan mengatakan, 119 kali gempa susulan yang terjadi merupakan proses kerja gaya tektonik dalam mencari keseimbangan pasca terjadinya patahan kerak bumi.
"Lokasi episentrum sangat dekat denga lokasi episentrum gempa berkekuatan magnitude 6,8 pada 25 september 2015 yang membawa dampak 67 orang terluka, dan 300 lebih rumah mengalami kerusakan di wilayah Sorong," ujar Rully.
Menurut Rully, mencermati aktivitas gempa sorong tampak produktivitas gempa yang terjadi cukup banyak. Hal itu menunjukkan pada saat ini masih terjadi proses rilis energi di sekitar lokasi pusat gempa.
Tak hanya itu, dengan melihat data analisis banyaknya gempa susulan yang terjadi, Rully memperingatkan adanya potensi gempa dahsyat di wilayah Sorong dengan kekuatan magnitude 8. Baca: Objek Wisata Langgar Aturan Prokes Saat Libur Nataru Bakal Disanksi.
Hal ini menurut Rully dikarenakan wilayah Sorong masuk dalam 9 jalur patahan yang ada di wilayah Papua dan Papua Barat. "Waspadai potensi gempa besar, meski belum bisa dipastikan," ujarnya.
Pihak BMKG sendiri telah melakukan koordinasi dan sinergitas dengan pemerintah daerah dan pihak TNI-Polri untuk melakukan sosialisasi tentang mitigasi penanganan bencana gempa. Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Volume Kendaraan Luar Daerah ke Sumsel Meningkat.
"Kita harap masyakarat untuk tidak panik dan tetap tenang serta terus mengupdate informasi dari BMKG dan BPBD setempat," sebutnya.
Dari data analisis BMKG Sorong , gempa susulan sebanyak 119 kali tersebut terjadi dengan magnitude terbesar 4,9 dan terkecil magnitudo 1,9
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Sorong Rully Oktavia Hermawan mengatakan, 119 kali gempa susulan yang terjadi merupakan proses kerja gaya tektonik dalam mencari keseimbangan pasca terjadinya patahan kerak bumi.
"Lokasi episentrum sangat dekat denga lokasi episentrum gempa berkekuatan magnitude 6,8 pada 25 september 2015 yang membawa dampak 67 orang terluka, dan 300 lebih rumah mengalami kerusakan di wilayah Sorong," ujar Rully.
Menurut Rully, mencermati aktivitas gempa sorong tampak produktivitas gempa yang terjadi cukup banyak. Hal itu menunjukkan pada saat ini masih terjadi proses rilis energi di sekitar lokasi pusat gempa.
Tak hanya itu, dengan melihat data analisis banyaknya gempa susulan yang terjadi, Rully memperingatkan adanya potensi gempa dahsyat di wilayah Sorong dengan kekuatan magnitude 8. Baca: Objek Wisata Langgar Aturan Prokes Saat Libur Nataru Bakal Disanksi.
Hal ini menurut Rully dikarenakan wilayah Sorong masuk dalam 9 jalur patahan yang ada di wilayah Papua dan Papua Barat. "Waspadai potensi gempa besar, meski belum bisa dipastikan," ujarnya.
Pihak BMKG sendiri telah melakukan koordinasi dan sinergitas dengan pemerintah daerah dan pihak TNI-Polri untuk melakukan sosialisasi tentang mitigasi penanganan bencana gempa. Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Volume Kendaraan Luar Daerah ke Sumsel Meningkat.
"Kita harap masyakarat untuk tidak panik dan tetap tenang serta terus mengupdate informasi dari BMKG dan BPBD setempat," sebutnya.
(nag)