Gubernur Khofifah Sebut Kekuatan Moral Jadi Benteng Cegah Korupsi

Senin, 13 Desember 2021 - 19:43 WIB
loading...
Gubernur Khofifah Sebut...
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2021 di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo.Foto/ist
A A A
SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyebut kekuatan tanggung jawab dan moral merupakan benteng utama mencegah tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) .

Hal tersebut disampaikan Khofifah dalam puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2021 di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo, Senin (13/12/2021).

"Kami menyampaikan rasa terima kasih karena Hakordia tahun ini diselenggarakan di Pondok Pesantren (Ponpes) yang terbukti mampu mendidik para santri memiliki integritas dan nilai nilai kejujuran," katanya.

Baca juga: Gempa M5,3 di Jember Getarannya Terasa Sampai Bali

Khofifah mengatakan, pendidikan di ponpes telah memberikan resonansi yang sangat kuat dalam membangun seluruh sikap, tindakan dan perilaku dalam pengajian pengajian.

"Kami bersyukur di Ponpes Bumi Sholawat setiap Senin rutin menyelenggarakan pengajian yang dihadiri oleh para pejabat di semua tingkatan. Semoga pengajian tersebut bisa membentuk akhlak dan moral para pejabat dan birokrat kita terhindar dari tindak korupsi," tegasnya.

Menurutnya, ponpes telah memberikan penguatan dan contoh strategis dalam membentuk mental dan perilaku santri yang hebat. Maka, jajaran dari para birokrat untuk bersama sama melaksanakan tugas dengan baik dan tidak terlibat tindak pidana korupsi. "Korupsi terjadi akibat kesempatan hingga adanya penyimpangan akhlak maupun moral," terangnya.

Baca juga: Distribusi Bahan Pangan hingga BBM Terganggu Geladak Perak Putus karena Erupsi Semeru

Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firly Bahuri dalam sambutannya secara virtual menyampaikan, pemerintah daerah harus mengambil peran dalam memberantas korupsi di semua lini. "Perilaku korupsi masih sering dijumpai meskipun peraturan perundang undang dan aturan lain sudah ada dan disahkan," katanya.

Menurutnya, keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya korupsi oleh para koruptor. "Kami berharap, semangat dan komitmen untuk menjaga bangsa dan negara dari praktek praktek Korupsi," ungkapnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2087 seconds (0.1#10.140)