Sempat Lumpuh, Jalan Trans Sulawesi di Pangkep Berlakukan Sistem Buka Tutup
loading...
A
A
A
PANGKEP - Setelah diguyur hujan deras selama tiga hari di Kabupaten Pangkep , delapan kecamatan dikepung titik banjir , Selasa (7/12/2021). Kecmatan itu, di antaranya Balocci, Pangkajene, Bungoro, Labakkang, Ma'rang, Segeri, Mandalle dan Tondong Tallasa.
Banyak pohon dan tiang listrik yang tumbang karena dihantam derasnya luapan air sungai Pangkajene. Saat ini, Pangkep dalam status waspada banjir.
Akibat banjir yang meluas ini, Jalan Trans Sulawesi sempat lumpuh total selama beberapa jam. Pemilik kendaraan roda empat dan roda dua terpaksa tinggal menunggu banjir surut. Pihak PLN juga mematikan aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir.
Hingga sore hari, ketinggian air mulai surut. Pihak kepolisan mulai membuka jalur Trans Sulawesi dengan sistem buka tutup.
Kepala BPBD Pangkep, Abdul Rahman yang ditemui mengatakan, saat ini pihaknya melakukan evakuasi kepada balita maupun lansia yang berada di wilayah banjir yang parah.
Setidaknya, ada 5.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang ketinggiannya bervariasi. Saat ini, ada 5 KK di posko bencana di Gedung Islamic Center.
"Kami mengerahkan personil TRC Dan Pusdalops BPBD bersama Damkar, TNI, polri, Satpol, SAR untuk melakukan peninjauan di lokasi terdampak banjir dan mengevakuasi kalau ada lansia atau balita," kata Rahman.
Banyak pohon dan tiang listrik yang tumbang karena dihantam derasnya luapan air sungai Pangkajene. Saat ini, Pangkep dalam status waspada banjir.
Akibat banjir yang meluas ini, Jalan Trans Sulawesi sempat lumpuh total selama beberapa jam. Pemilik kendaraan roda empat dan roda dua terpaksa tinggal menunggu banjir surut. Pihak PLN juga mematikan aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir.
Hingga sore hari, ketinggian air mulai surut. Pihak kepolisan mulai membuka jalur Trans Sulawesi dengan sistem buka tutup.
Kepala BPBD Pangkep, Abdul Rahman yang ditemui mengatakan, saat ini pihaknya melakukan evakuasi kepada balita maupun lansia yang berada di wilayah banjir yang parah.
Setidaknya, ada 5.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang ketinggiannya bervariasi. Saat ini, ada 5 KK di posko bencana di Gedung Islamic Center.
"Kami mengerahkan personil TRC Dan Pusdalops BPBD bersama Damkar, TNI, polri, Satpol, SAR untuk melakukan peninjauan di lokasi terdampak banjir dan mengevakuasi kalau ada lansia atau balita," kata Rahman.
(agn)