Situasi Kaimana Kondusif, Polisi Amankan 1 Orang Diduga Provokator
loading...
A
A
A
KAIMANA - Polisi berhasil mengendalikan situasi pascademo anarkis hingga pengrusakan RSUD Kaimana dan Puskesmas , Selasa (7/12/2021).
Kapolres Kaimana Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Ketut Widiarta mengatakan, situasi terkini pasca kejadian anarkis sejumlah oknum warga Kaimana telah kondusif.
Pihak kepolisian terus membangun dialog dengan warga masyakarat yang menyatakan menolak vaksinasi akibat diduga adanya salah seorang warga yang meninggal dunia usai divaksin.
“Jadi untuk pascakejadian tadi, sampai saat ini situasi aman, dan kondusif. Untuk Kegiatan tadi, telah dilakukan dialog dengan pihak masyakarat yang menyatakan dirinya menolak vaksinasi. Karena ada warga yang meninggal, katanya warga akibat vaksinasi,” kata Kapolres kepada MPI.
Penyebab kematian menurut Widiarta, masih dalam penyelidikan polisi. “Penyebab kematian warga tersebut kan belum bisa dibuktikan karena sementara kita masih melakukan penyelidikan, apa penyebab kematian warga tersebut"tambah Widiarta.
Widiarta menjelaskan, adanya informasi yang menyebutkan seorang warga meninggal dunia usai divaksin memantik reaksi warga untuk bertindak anarkis. Pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
“Atas informasi tersebut, warga bertindak anarkis, mereka melakukan pengerusakan terhadap puskesmas yang ada, perusakan di rumah sakit. Kita tetap tindaklanjuti, kita lakukan penyelidikan, proses hukum tetap kita lakukan, siapa yang melakukan itu (perusakan rumah sakit dan puskesmas),” tegasnya.
Kapolres juga mengatakan, pihaknya telah mengamankan satu orang pascakejadian dimana warga tersebut diduga sebagai provokator dalam kasus ini.
“Sementara ada satu orang yang kita amankan dalam kejadian ini, sudah kita amankan di Polres Kaimana untuk dimintai keterangan atas kasus perusakan tersebut,” ujarnya.
Perannya kata kapolres, sebagai warga yang protes dan menolak kegiatan vaksin tersebut. “Yang bersangkutan di duga sebagai provokator dalam kasus tersebut,” kata dia.
Pihak kepolisian juga telah melakukan pendekatan pendekatan terhadap para tokoh di Kabupaten Kaimana untuk membantu menenangkan warga yang telah bertindak anarkis.
Pendekatan-pendekatan terhadap masyakarat melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat terus dilakukan.
“Kita merangkul tokoh-tokoh untuk menenangkan masyakarat agar kejadian ini tidak melebar luas. Karena ada beberapa saja warga yang menolak kegiatan vaksin ini sehingga mereka katakan diri mereka adalah warga Kaimana, padahal setelah kami selidiki ternyata mereka bukan warga Kaimana,” tuturnya.
Untuk pengaman, pihak kepolisian telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan di Puskemas dan di RSUD Kaimana. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya aksi susulan.
“Pihak kepolisian telah ditempatkan di lokasi kejadian untuk menjaga situasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan." Tandasnya.
Sebelumnya dilaporkan warga Kaimana melakukan aksi anarkis, mereka merusakan sejumlah fasilitas umum milik pemerintah salah satunya RSUD Kaimana, tak hanya itu warga juga membubarkan gerai vaksin bagi warga setempat.
Lihat Juga: RSUD Sintang Minta Maaf soal Sopir Ambulans Turunkan Jenazah di SPBU, DPRD: Ini Sudah Sering Terjadi
Kapolres Kaimana Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Ketut Widiarta mengatakan, situasi terkini pasca kejadian anarkis sejumlah oknum warga Kaimana telah kondusif.
Pihak kepolisian terus membangun dialog dengan warga masyakarat yang menyatakan menolak vaksinasi akibat diduga adanya salah seorang warga yang meninggal dunia usai divaksin.
“Jadi untuk pascakejadian tadi, sampai saat ini situasi aman, dan kondusif. Untuk Kegiatan tadi, telah dilakukan dialog dengan pihak masyakarat yang menyatakan dirinya menolak vaksinasi. Karena ada warga yang meninggal, katanya warga akibat vaksinasi,” kata Kapolres kepada MPI.
Penyebab kematian menurut Widiarta, masih dalam penyelidikan polisi. “Penyebab kematian warga tersebut kan belum bisa dibuktikan karena sementara kita masih melakukan penyelidikan, apa penyebab kematian warga tersebut"tambah Widiarta.
Widiarta menjelaskan, adanya informasi yang menyebutkan seorang warga meninggal dunia usai divaksin memantik reaksi warga untuk bertindak anarkis. Pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
“Atas informasi tersebut, warga bertindak anarkis, mereka melakukan pengerusakan terhadap puskesmas yang ada, perusakan di rumah sakit. Kita tetap tindaklanjuti, kita lakukan penyelidikan, proses hukum tetap kita lakukan, siapa yang melakukan itu (perusakan rumah sakit dan puskesmas),” tegasnya.
Kapolres juga mengatakan, pihaknya telah mengamankan satu orang pascakejadian dimana warga tersebut diduga sebagai provokator dalam kasus ini.
“Sementara ada satu orang yang kita amankan dalam kejadian ini, sudah kita amankan di Polres Kaimana untuk dimintai keterangan atas kasus perusakan tersebut,” ujarnya.
Perannya kata kapolres, sebagai warga yang protes dan menolak kegiatan vaksin tersebut. “Yang bersangkutan di duga sebagai provokator dalam kasus tersebut,” kata dia.
Pihak kepolisian juga telah melakukan pendekatan pendekatan terhadap para tokoh di Kabupaten Kaimana untuk membantu menenangkan warga yang telah bertindak anarkis.
Pendekatan-pendekatan terhadap masyakarat melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat terus dilakukan.
“Kita merangkul tokoh-tokoh untuk menenangkan masyakarat agar kejadian ini tidak melebar luas. Karena ada beberapa saja warga yang menolak kegiatan vaksin ini sehingga mereka katakan diri mereka adalah warga Kaimana, padahal setelah kami selidiki ternyata mereka bukan warga Kaimana,” tuturnya.
Untuk pengaman, pihak kepolisian telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan di Puskemas dan di RSUD Kaimana. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya aksi susulan.
“Pihak kepolisian telah ditempatkan di lokasi kejadian untuk menjaga situasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan." Tandasnya.
Sebelumnya dilaporkan warga Kaimana melakukan aksi anarkis, mereka merusakan sejumlah fasilitas umum milik pemerintah salah satunya RSUD Kaimana, tak hanya itu warga juga membubarkan gerai vaksin bagi warga setempat.
Lihat Juga: RSUD Sintang Minta Maaf soal Sopir Ambulans Turunkan Jenazah di SPBU, DPRD: Ini Sudah Sering Terjadi
(nic)