Bendungan Randugunting Blora Akan Mengalir sampai Rembang

Minggu, 07 Juni 2020 - 15:45 WIB
loading...
Bendungan Randugunting...
Pembangunan Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. FOTO/iNews/MUSYAFA MUSA
A A A
REMBANG - Kabar melegakan untuk petani di Kecamatan Sumber dan Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang menyusul akan selesainya Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Meski posisi bendungan berada di Kabupaten Blora , tapi aliran airnya akan ditujukan ke lahan pertanian di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.

Camat Sumber, Hamdani mengaku sudah dua kali mengikuti rapat terkait pembangunan Bendungan Randugunting. "Pertama di kantor Kecamatan Sumber dan kantor Kecamatan Japah. Tentu saja ini sangat melegakan bagi kami, di tengah keterbatasan air," katanya, Minggu (7/6/2020) siang.

Hamdani menjelaskan, Bendungan Randugunting dibangun sejak 2018 lalu dan dijadwalkan selesai pada 2022. Ia berharap akhir 2022, airnya sudah bisa dimanfaatkan. Kemungkinan besar air dari Randugunting dialirkan menuju Bendung Kedungsapen, Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber untuk dipecah ke berbagai arah.( )

"Desa Jatihadi, Sekarsari sampai Kaliori sudah ada saluran irigasinya. Tapi air dari Bendung Randugunting ini kan besar, bisa saja dialirkan sampai Desa Megulung, Desa Jadi, dan sekitarnya, jadi butuh saluran baru," tutur Hamdani.

Sementara itu, petani Desa Jatihadi Kecamatan Sumber, Markum mengaku sangat menunggu-nunggu aliran air dari Bendungan Randugunting. Paling tidak, petani di Kecamatan Sumber dan Kecamatan Kaliori nantinya bisa panen padi dua kali dan sekali menanam palawija setiap tahun.

"Kalau setahun 3 kali padi terus, khawatirnya kondisi tanah malah kurang bagus. Selama ini petani umumnya musim tanam padi sekali berhasil, tanam padi kedua gagal, karena kekurangan air. Setelah ada Randugunting, semoga meningkatkan hasil pertanian," katanya.

Markum menambahkan pihaknya sudah tiga kali mengajukan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, agar Bendungan Jatihadi dikeruk karena mengalami pendangkalan sangat parah. Tapi usulan tersebut belum direalisasi karena disarankan petani menunggu aliran air Bendung Randugunting.

"Saat kami ke Semarang di kantor BBS Pemali Juwana, diberi informasi nggak usah dikeruk. Tapi nunggu saja operasional Bendungan Randugunting, ya sudah kita manut saja," kata Markum.

Hal senada diungkapkan Muh Maji'in, petani di Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori. Ia berharap apabila air dari Bendungan Randugunting besar, Pemkab Rembang dapat menambah jalur irigasi, supaya penyebaran air semakin luas dan banyak petani memanfaatkan.

"Saya pernah datang lihat langsung ke Bendung Randugunting kira-kira sebulan lalu. Intinya saya sangat senang sekali. Cuma ada rasa khawatir juga, soalnya kalau bendung jebol, bisa membahayakan warga. Semoga hal itu nggak terjadi," katanya.

Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan Kecamatan Japah, Kabupaten Blora luasnya mencapai 250 hektare dengan luas genangan 187,19 hektare dan mampu menampung air 10,40 juta meter kubik. Salah satu proyek nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat ini menyedot anggaran Rp858 miliar lebih.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2296 seconds (0.1#10.140)