Pertikaian Soal Penyerangan Asrama Mahasiswa Diharap Tidak Terjadi Lagi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Insiden penyerangan dua asrama mahasiswa di Kota Makassar sudah menemui titik terang. Bahkan Pemerintah Provinsi Sulsel sudah memediasi kedua kubu.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan, sudah ada kesepakatan terkait insiden yang melibatkan dua daerah, yakni Bone dan Palopo itu. Mediasi dengan pihak keluarga bersama tokoh masyarakat dan pemerintah masing-masing daerah sudah dilakukan.
“Dari pihak keluarga sudah menyerahkan kepada aparat penegak hukum. Artinya tidak ada lagi gerakan tambahan. Dari pihak keluarga sudah menyatakan tidak mau lagi ada korban berikutnya. Mereka sudah ikhlas,” ungkapnya, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (29/11/2021).
Dia juga menuturkan, sudah ada perwakilan mahasiswa yang menyatakan komitmennya untuk tidak memperpanjang pertikaian yang terjadi. Mereka bahkan mengklaim kejadian ini hanya dibentur-benturkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Makanya hoaks yang beredar itu ditangkal, video hoaks yang beredar jangan dishare. Karena ada beberapa video yang memanas-manasi,” tegas Sudirman.
Menurut Sudirman , insiden ini menjadi kesempatan oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mengungkit kembali masalah lama. Makanya, setiap kali ada kejadian, selalu dibenturkan dengan latar belakang kedaerahan.
“Kalau kita tanya Kepmi dan Ipmil mereka satu jalan, tidak ada masalah. Itu yang dulu-dulu saja. Kita baru tahu banyak oknum tertentu yang masuk memprovokasi,” ucapnya.
Sudirman pun mengimbau masyarakat dari kedua daerah tersebut untuk tetap tenang. Mereka diharapkan dapat menciptakan situasi yang kondusif agar aktivitas masyarakat di Kota Makassar bisa berjalan seperti biasanya.
“Sekali lagi ini bukan atas nama Kepmi dan Ipmil. Kita ini satu. Oknum saja yang mengatasnamakan itu. Kita tidak pernah bermasalah, cuma ada yang selalu mengalamatkan (nama daerah),” kata dia.
Kendati demikian, Sudirman mengaku akan tetap mengawal proses hukum atas peristiwa yang telah terjadi. Kepolisian disebutnya sudah sementara mengusut dan mencari pelaku yang melakukan penyerangan.
“Kalau dia mahasiswa kita sudah sampaikan ke pihak kampus, DO kita keluarkan, tidak ada negosiasi untuk itu. Mahasiswa kalau bawa benda tajam berarti bukan mahasiswa. Mereka pasti orang-orang terkontaminasi,” katanya.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mengaku akan membentuk tim khusus untuk menyelesaikan persoalan atau konflik antar kelompok di Sulsel . Menurutnya, sudah bukan lagi zamannya ada konflik yang hanya merugikan diri sendiri.
“Tim ini akan kita bentuk dari Forkopimda Sulsel. Terkait dengan kasus, kami dari kepolisian, hasil rapat koordinasi pun tadi sudah disepakati bahwa hukum adalah panglima. Kami akan melakukan penegakan hukum terkait masalah kasus ini,” sebutnya.
Sampai saat ini, kata dia, sudah ada 10 orang saksi yang sudah diminati keterangan. Pihaknya juga sudah mendapatkan data arah pelaku. Hanya saja, ia belum bisa langsung menyampaikannya. Butuh pendalaman lagi.
“Kami harapkan agar para pelaku segera menyerahkan diri kepada kami. Dan tetapi dalam hal ini kami pun akan terus mengusut kasus ini dengan serius,” kata dia.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan, sudah ada kesepakatan terkait insiden yang melibatkan dua daerah, yakni Bone dan Palopo itu. Mediasi dengan pihak keluarga bersama tokoh masyarakat dan pemerintah masing-masing daerah sudah dilakukan.
“Dari pihak keluarga sudah menyerahkan kepada aparat penegak hukum. Artinya tidak ada lagi gerakan tambahan. Dari pihak keluarga sudah menyatakan tidak mau lagi ada korban berikutnya. Mereka sudah ikhlas,” ungkapnya, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (29/11/2021).
Dia juga menuturkan, sudah ada perwakilan mahasiswa yang menyatakan komitmennya untuk tidak memperpanjang pertikaian yang terjadi. Mereka bahkan mengklaim kejadian ini hanya dibentur-benturkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Makanya hoaks yang beredar itu ditangkal, video hoaks yang beredar jangan dishare. Karena ada beberapa video yang memanas-manasi,” tegas Sudirman.
Menurut Sudirman , insiden ini menjadi kesempatan oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mengungkit kembali masalah lama. Makanya, setiap kali ada kejadian, selalu dibenturkan dengan latar belakang kedaerahan.
“Kalau kita tanya Kepmi dan Ipmil mereka satu jalan, tidak ada masalah. Itu yang dulu-dulu saja. Kita baru tahu banyak oknum tertentu yang masuk memprovokasi,” ucapnya.
Sudirman pun mengimbau masyarakat dari kedua daerah tersebut untuk tetap tenang. Mereka diharapkan dapat menciptakan situasi yang kondusif agar aktivitas masyarakat di Kota Makassar bisa berjalan seperti biasanya.
“Sekali lagi ini bukan atas nama Kepmi dan Ipmil. Kita ini satu. Oknum saja yang mengatasnamakan itu. Kita tidak pernah bermasalah, cuma ada yang selalu mengalamatkan (nama daerah),” kata dia.
Kendati demikian, Sudirman mengaku akan tetap mengawal proses hukum atas peristiwa yang telah terjadi. Kepolisian disebutnya sudah sementara mengusut dan mencari pelaku yang melakukan penyerangan.
“Kalau dia mahasiswa kita sudah sampaikan ke pihak kampus, DO kita keluarkan, tidak ada negosiasi untuk itu. Mahasiswa kalau bawa benda tajam berarti bukan mahasiswa. Mereka pasti orang-orang terkontaminasi,” katanya.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mengaku akan membentuk tim khusus untuk menyelesaikan persoalan atau konflik antar kelompok di Sulsel . Menurutnya, sudah bukan lagi zamannya ada konflik yang hanya merugikan diri sendiri.
“Tim ini akan kita bentuk dari Forkopimda Sulsel. Terkait dengan kasus, kami dari kepolisian, hasil rapat koordinasi pun tadi sudah disepakati bahwa hukum adalah panglima. Kami akan melakukan penegakan hukum terkait masalah kasus ini,” sebutnya.
Sampai saat ini, kata dia, sudah ada 10 orang saksi yang sudah diminati keterangan. Pihaknya juga sudah mendapatkan data arah pelaku. Hanya saja, ia belum bisa langsung menyampaikannya. Butuh pendalaman lagi.
“Kami harapkan agar para pelaku segera menyerahkan diri kepada kami. Dan tetapi dalam hal ini kami pun akan terus mengusut kasus ini dengan serius,” kata dia.
(agn)