Viral, Aksi Simpati Demonstran di AS Lindungi Umat Islam Sedang Salat
loading...
A
A
A
NEW YORK - Aksi demonstrasi menuntut keadilan untuk George Floyd di Amerika Serikat (AS) yang sudah berlangsung sekitar 13 hari masih belum reda. Saat demo di Brooklyn, New York, ada kejadian menarik ketika para demonstran menunjukkan aksi toleransi dengan melindungi umat Islam yang sedang salat.
Video yang merekam toleransi antara para demonstran ketika berdemo menuntut keadilan bagi George Floyd beredar di dunia maya. Video tersebut memperlihatkan ratusan orang membentuk lingkaran untuk melindungi umat Islam yang sedang salat. (Baca juga; Amerika Serikat Rusuh, Demonstran Sasar Kantor Presiden Trump )
Peristiwa di terjadi selama protes Black Lives Matter di Brooklyn, New York. Para demonstran non-Muslim membentuk perisai manusia untuk melindungi umat Muslim yang sedang salat. Video ini diunggah oleh netizen dengan akun Stance Grounded.
"Non-Muslim mengelilingi Muslim sehingga mereka dapat shalat dengan aman dari bahaya NYPD selama protes Black Lives Matter di Brooklyn, New York. AKU SUKA INI. INI ADALAH KEMANUSIAAN!," tweetnya. (Baca juga; Demonstrasi Berujung Kerusuhan Meluas di AS, Pentagon Siagakan Militer )
"Mereka benar-benar siap untuk mendapatkan gas air mata, ditembakkan, ditembak dengan peluru karet agar sesama manusia dapat berdoa dengan damai. Jika itu bukan CINTA, saya tidak tahu apa itu. Jika itu bukan HARAPAN, saya tidak tahu apa itu," imbuhnya seperti dikutip dari Metro, Minggu (7/6/2020).
Sebuah laporan menyatakan para demonstran Black Lives Matter mengatakan mereka menolak untuk dipisah dan pada hari Kamis sekitar 2.000 orang bergabung dengan demonstran Muslim menentang pawai Brutalitas Polisi melalui Brooklyn. (Baca juga; Perangi Rasisme, Michael Jordan Sumbang Dana Rp1,4 Triliun )
Mereka kemudian berjalan kaki sejauh tujuh mil dalam tiga jam sebelum diakhiri dengan salat berjamaah. Para demonstran non-Muslim pun sontak berdiri di sekitar demonstran Muslim yang sedang salat tanpa suara dan mengaitkan lengan mereka untuk melindungi mereka.
Video ini pun menuai pujian dari netizen karena menunjukkan orang-orang datang bersama dalam sebuah pertunjukan solidaritas melawan rasisme. "Ini adalah keindahan solidaritas titik-temu. Revolusi tidak akan dibagi," tweet penulis Simran Jeet Singh.
Pengguna Twitter lain mengatakan: "Pemrotes Muslim yang menawarkan Namaaz dilindungi oleh Rantai Manusia di tengah Protes di Brooklyn, NY adalah gambar yang paling kuat dari Persatuan & Kemanusiaan".
Aksi protes ini buntut dari tewasnya George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh polisi kulit putih. Sebuah video yang memperlihatkan perwira polisi kulit putih Derek Chauvin menekan lututnya di leher Floyd selama delapan menit ketika dia terengah-engah mengatakan "Aku tidak bisa bernapas".
Kejadian itu telah memicu aksi demonstrasi terbesar melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi di AS sejak 1960-an. Banyak pengunjuk rasa menentang jam malam yang diberlakukan oleh otoritas AS, tetapi sebagian besar menggelar demonstrasi secara damai.
Video yang merekam toleransi antara para demonstran ketika berdemo menuntut keadilan bagi George Floyd beredar di dunia maya. Video tersebut memperlihatkan ratusan orang membentuk lingkaran untuk melindungi umat Islam yang sedang salat. (Baca juga; Amerika Serikat Rusuh, Demonstran Sasar Kantor Presiden Trump )
Peristiwa di terjadi selama protes Black Lives Matter di Brooklyn, New York. Para demonstran non-Muslim membentuk perisai manusia untuk melindungi umat Muslim yang sedang salat. Video ini diunggah oleh netizen dengan akun Stance Grounded.
"Non-Muslim mengelilingi Muslim sehingga mereka dapat shalat dengan aman dari bahaya NYPD selama protes Black Lives Matter di Brooklyn, New York. AKU SUKA INI. INI ADALAH KEMANUSIAAN!," tweetnya. (Baca juga; Demonstrasi Berujung Kerusuhan Meluas di AS, Pentagon Siagakan Militer )
"Mereka benar-benar siap untuk mendapatkan gas air mata, ditembakkan, ditembak dengan peluru karet agar sesama manusia dapat berdoa dengan damai. Jika itu bukan CINTA, saya tidak tahu apa itu. Jika itu bukan HARAPAN, saya tidak tahu apa itu," imbuhnya seperti dikutip dari Metro, Minggu (7/6/2020).
Sebuah laporan menyatakan para demonstran Black Lives Matter mengatakan mereka menolak untuk dipisah dan pada hari Kamis sekitar 2.000 orang bergabung dengan demonstran Muslim menentang pawai Brutalitas Polisi melalui Brooklyn. (Baca juga; Perangi Rasisme, Michael Jordan Sumbang Dana Rp1,4 Triliun )
Mereka kemudian berjalan kaki sejauh tujuh mil dalam tiga jam sebelum diakhiri dengan salat berjamaah. Para demonstran non-Muslim pun sontak berdiri di sekitar demonstran Muslim yang sedang salat tanpa suara dan mengaitkan lengan mereka untuk melindungi mereka.
Video ini pun menuai pujian dari netizen karena menunjukkan orang-orang datang bersama dalam sebuah pertunjukan solidaritas melawan rasisme. "Ini adalah keindahan solidaritas titik-temu. Revolusi tidak akan dibagi," tweet penulis Simran Jeet Singh.
Pengguna Twitter lain mengatakan: "Pemrotes Muslim yang menawarkan Namaaz dilindungi oleh Rantai Manusia di tengah Protes di Brooklyn, NY adalah gambar yang paling kuat dari Persatuan & Kemanusiaan".
Aksi protes ini buntut dari tewasnya George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh polisi kulit putih. Sebuah video yang memperlihatkan perwira polisi kulit putih Derek Chauvin menekan lututnya di leher Floyd selama delapan menit ketika dia terengah-engah mengatakan "Aku tidak bisa bernapas".
Kejadian itu telah memicu aksi demonstrasi terbesar melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi di AS sejak 1960-an. Banyak pengunjuk rasa menentang jam malam yang diberlakukan oleh otoritas AS, tetapi sebagian besar menggelar demonstrasi secara damai.
(wib)