Demo Semarang Ricuh: Puluhan Demonstran Tumbang, Jurnalis Kampus Dianiaya Aparat
loading...
A
A
A
SEMARANG - Aksi ribuan orang demonstran di Jalan Pemuda, depan Balai Kota Semarang berujung bentrok dengan aparat kepolisian, Senin (26/8) malam. Mereka protes dan kecewa terhadap Presiden Joko Widodo.
Puluhan demonstran mengalami sesak nafas akibat gas air mata yang ditembakkan polisi, termasuk pula seorang jurnalis kampus mendapatkan kekerasan diduga dari aparat kepolisian.
Aksi demonstrasi diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Semarang ditambah barisan anak STM yang berdiri paling depan. Polisi juga menyebut salah satu petingginya yakni Wakasat Intelkan Polrestabes Semarang menderita luka di pipi akibat “tombak” demonstran.
Pecahnya bentrok terjadi selepas magrib. Salah satu demonstran, Gifari asal Unnes, menyebut situasi saat itu cukup keos. Para demonstran, beberapa di antaranya, melakukan SalatMagrib di Jalan Pemuda.
“Itu abis magrib, polisi udah menembakkan gas air mata sebanyak lima sampai enam tembakkan,” kata dia.
Akibat ditembak gas air mata, demonstran kocar-kacir. Terjadi pengejaran oleh aparat. Beberapa dari mereka bahkan melarikan diri ke Mal Paragon yang jaraknya tak jauh dari lokasi, sebelah timurnya.
Beberapa ada yang kabur ke basement termasuk sampai lantai 3 untuk menghindari efek gas air mata hingga menunggu situasi kondusif.“Dari pihak Paragon juga menahan mahasiswa untuk masuk, jadi hanya beberapa yang lolos,” sambungnya.
Sementara, RAA (20) wartawan dari salah satu pers mahasiswa kampus negeri di Kota Semarang juga mendapat kekerasan dari aparat saat meliput aksi.Saat itu mencari posisi strategis untuk mengambil foto.
Puluhan demonstran mengalami sesak nafas akibat gas air mata yang ditembakkan polisi, termasuk pula seorang jurnalis kampus mendapatkan kekerasan diduga dari aparat kepolisian.
Aksi demonstrasi diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Semarang ditambah barisan anak STM yang berdiri paling depan. Polisi juga menyebut salah satu petingginya yakni Wakasat Intelkan Polrestabes Semarang menderita luka di pipi akibat “tombak” demonstran.
Pecahnya bentrok terjadi selepas magrib. Salah satu demonstran, Gifari asal Unnes, menyebut situasi saat itu cukup keos. Para demonstran, beberapa di antaranya, melakukan SalatMagrib di Jalan Pemuda.
“Itu abis magrib, polisi udah menembakkan gas air mata sebanyak lima sampai enam tembakkan,” kata dia.
Akibat ditembak gas air mata, demonstran kocar-kacir. Terjadi pengejaran oleh aparat. Beberapa dari mereka bahkan melarikan diri ke Mal Paragon yang jaraknya tak jauh dari lokasi, sebelah timurnya.
Beberapa ada yang kabur ke basement termasuk sampai lantai 3 untuk menghindari efek gas air mata hingga menunggu situasi kondusif.“Dari pihak Paragon juga menahan mahasiswa untuk masuk, jadi hanya beberapa yang lolos,” sambungnya.
Baca Juga
Sementara, RAA (20) wartawan dari salah satu pers mahasiswa kampus negeri di Kota Semarang juga mendapat kekerasan dari aparat saat meliput aksi.Saat itu mencari posisi strategis untuk mengambil foto.