Disdik Makassar Wacanakan Penggunaan GeNose untuk PTM PAUD

MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah merundingkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Diketahui, PTM untuk PAUD rencananya akan digelar pada awal bulan Desember mendatang, menyusul PTM tingkat SD dan SMP yang sudah lebih dahulu digelar pada bulan Oktober lalu.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Nielma Palamba mengatakan banyak orang tua yang enggan anaknya diswab antigen lantaran harus melewati prosedur pengambilan sampel di hidung.

Sehingga Disdik Makassar berencana menggunakan tes GeNose untuk screening anak-anak PAUD yang akan mengikuti PTM.



"Yang masih jadi permasalahan ini adalah swab antigen. Ini masih jadi perbincangan hangat di kami apakah nanti akan diterapkan swab antigen. Itu memang ada saran dari orang tua yang minta tidak di-antigen karena sensitif anak-anak. Jadi mungkin kita pakai GeNose," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (23/11/2021).

Jumlah siswa dan sekolah yang tidak begitu banyak menjadi salah satu pertimbangan. PTM dikatakan hanya akan diikuti 3 hingga 5 murid.

Menurut Nielma, hal itu tidak akan menjadi kendala seperti penerapan PTM tingkat SMP-SD yang sempat menuai pro dan kontra terkait penggunaan GeNose.

Saat ini, Disdik Makassar masih melakukan verifikasi dan validasi PAUD yang akan mengikuti PTM.

Sementara edaran akan mulai dikeluarkan pada awal Desember. Teknisnya hampir tak berbeda dengan PTM SD-SMP. Hanya saja, penerapannya dianggap akan lebih hati-hati.

"Ini kan pergerakannya luar biasa yah, dan ini paling rombelnya satu kelas paling 5 orang," katanya.



Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar , Fatmawati Rusdi mengaku optimis penerapan PTM PAUD dapat berjalan lancar seperti pada tingkat SD dan SMP.

"Kita memang lagi merancang betul-betul. Karena sebenarnya bicara PAUD bukan cuma anak sekolahnya yang ikut itu pasti orang tuanya juga. Sehingga memang banyak pertimbangan yang harus dilakukan," ujarnya.

Menanggapi penggunaan GeNose, Fatmawati mengatakan alat tersebut akan dipakai untuk memonitoring selama penerapan PTM. Hal ini juga berlaku bagi PAUD.

"Alhamdulillah selama ini tidak ada klaster baru dengan penerapan PTM. Semua terkendali berjalan dengan apa yang diinginkan. Ikut dengan penerapan PTM yang ketat," tuturnya.