Pimpin Apel Konsolidasi Bencana, Ini Pesan Bupati Luwu
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memimpin pelaksanaan Apel Konsolidasi Kesiapsiagaan Bencana di Lapangan Subiantoro Kecamatan Sukamaju, Selasa (23/11/2021). Apel diikuti dua kecamatan, Sukamaju dan Sukamaju Selatan.
Apel konsolidasi bencana dilakukan dalam rangka mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi sebagai akibat dari La Nina yang menurut BMKG diprediksi terjadi pada November 2021 sampai Februari 2022. Juga sekaligus pengecekan perlengkapan SAR.
“BMKG telah mengingatkan tentang bencana hidrometeorologi. Untuk menghadapi itu, perlu ada kesiapsiagaan,” kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam sambutannya saat pelaksanaan apel dilakukan.
Indah mengutip sebuah pesan bahwa masa damai adalah masa yang tepat untuk menghadiri perang. Jika diadopsi ke kesiapsiagaan menghadapi bencana, maka masa prabencana, kata Indah, adalah masa yang tepat untuk menghadapi bencana.
“Tentu menjadi penting buat kita semua, agar siap menghadapi kemungkinan yang ada bila bencana terjadi,” terang Indah.
Kata Indah ini, dalam penanggulangan bencana tidak ada istilah selamatkan diri masing-masing
“Tidak ada istilah selamatkan diri masing-masing dalam bencana, sebisa mungkin kita saling membantu untuk saling menyelamatkan,” imbuhnya.
Dijelaskannya, apel konsolidasi ini harus rutin dilaksanakan di setiap wilayah, sebab potensi bencana itu selalu ada.
“Wajib membentuk kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi bencana. Prinsipnya adalah bila ada bencana, kita harap tidak ada korban. Kalaupun ada korban, jumlahnya harus bisa diminimalkan dengan adanya kesiapsiagaan kita semua,” pungkasnya.
Turut hadir dalam apel ini Kalaksa BPBD Muslim Muhtar, Forkopimcam, pemerintah desa, BPD Sukamaju, BPD Sukamaju Selatan. Hadir pula stakeholders kebencanaan: TNI, Polri, PKM Sukamaju, PKM Wonokerto, PMI/PMR, PSC 119, Tagana, Karang Taruna, TRC BPBD, Pramuka Peduli, serta masyarakat peduli bencana.
Apel konsolidasi bencana dilakukan dalam rangka mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi sebagai akibat dari La Nina yang menurut BMKG diprediksi terjadi pada November 2021 sampai Februari 2022. Juga sekaligus pengecekan perlengkapan SAR.
“BMKG telah mengingatkan tentang bencana hidrometeorologi. Untuk menghadapi itu, perlu ada kesiapsiagaan,” kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam sambutannya saat pelaksanaan apel dilakukan.
Indah mengutip sebuah pesan bahwa masa damai adalah masa yang tepat untuk menghadiri perang. Jika diadopsi ke kesiapsiagaan menghadapi bencana, maka masa prabencana, kata Indah, adalah masa yang tepat untuk menghadapi bencana.
“Tentu menjadi penting buat kita semua, agar siap menghadapi kemungkinan yang ada bila bencana terjadi,” terang Indah.
Kata Indah ini, dalam penanggulangan bencana tidak ada istilah selamatkan diri masing-masing
“Tidak ada istilah selamatkan diri masing-masing dalam bencana, sebisa mungkin kita saling membantu untuk saling menyelamatkan,” imbuhnya.
Dijelaskannya, apel konsolidasi ini harus rutin dilaksanakan di setiap wilayah, sebab potensi bencana itu selalu ada.
“Wajib membentuk kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi bencana. Prinsipnya adalah bila ada bencana, kita harap tidak ada korban. Kalaupun ada korban, jumlahnya harus bisa diminimalkan dengan adanya kesiapsiagaan kita semua,” pungkasnya.
Turut hadir dalam apel ini Kalaksa BPBD Muslim Muhtar, Forkopimcam, pemerintah desa, BPD Sukamaju, BPD Sukamaju Selatan. Hadir pula stakeholders kebencanaan: TNI, Polri, PKM Sukamaju, PKM Wonokerto, PMI/PMR, PSC 119, Tagana, Karang Taruna, TRC BPBD, Pramuka Peduli, serta masyarakat peduli bencana.
(agn)