Sandiaga Uno Sebut Kontribusi UMKM di Tengah Pandemi Tembus 9 Ribu Triliun
loading...
A
A
A
BANDUNG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf ) Sandiaga Uno menyebut, kontribusi UMKM di tengah pandemi COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia menembus angka hingga 9.000 triliun.Hal itu dikatakan Sandiaga saat menjadi keynote speaker dalam acara Webinar Indonesia UMKM Forum Road to Bandung yang digelar oleh MNC Trijaya Network, Sabtu (20/11/2021).
Dalam webinar yang mengusung tema "Lejitkan Omzet saat Pandemi" itu, Sandiaga mengatakan, melandainya penyebaran COVID-19 jangan sampai memicu euforia. Sebaliknya, kata Sandiaga, kondisi tersebut harus disikapi dengan kewaspadaan.
Menurutnya, dibukanya kembali destinasi wisata dan sentra ekraf menjadi secercah harapan bahwa sektor parekraf akan segera pulih dan membuka lapangan kerja. Pasalnya, sekitar 35 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor ini, agar perekonomian nasional kembali bangkit.
Sandiaga juga mengatakan, seiring pandemi yang terkendali, Kemenparekraf ingin mendorong UMKM bangkit dan pulih mengingat UMKM merupakan pencipta 97 persen lapangan kerja dan 62 persen penggerak ekonomi nasional dimana 70 persen pelaku UMKM bergerak di bidang parekraf.
"Kita dorong tidak hanya sekedar bertahan, tapi berkembang dan menjadi pemenang, sehingga menjadi pandemi winner. UMKM menjadi semangat kita karena ternyata di tengah pandemi kontribusinya justru meningkat, sudah sampai 9.000 triliun," ungkap Sandiaga.
Dalam webinar yang dipandu oleh Station Manager MNC Trijaya Bandung, Aldian Norman itu, Sandiaga juga mengatakan bahwa dalam rangka mendorong perkembangan UMKM, Kemenparekraf memiliki sejumlah program strategis, di antaranya peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendampingan.
"Kita tingkatkan kualitas produk dan jasa, kita lakukan promosi dengan gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, hingga meningkatkan akses sumber pembiayaan melalui perbankan hingga fintech," paparnya.
Sandiaga berharap, para pelaku UMKM pun beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital, agar menghasilkan inovasi untuk menghadirkan peningkatan omzet dan penghasilan. Terlebih, kata Sandiaga, berdasarkan hasil survei, sebanyak 88,1 persen pengguna internet di Indonesia berbelanja melalui e-commerce selama pandemi.
"Kita mendorong UMKM menggunakan platform digital karena hasil survei We Are Social, April 2021 lalu menunjukkan bahwa 88,1 persen pengguna internet menggunakan layanan e-commerce. Ternyata mereka di rumah menjadi pasukan jempol untuk belanja produk UMKM, khususnya ekraf, kuliner, kriya, dan fesyen," sambung Sandiaga.
Oleh karenanya, Kemenparekraf terus mendorong UMKM untuk terus memanfaatkan teknologi digital dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dia pun berharap, program-program andalan, seperti Bangga Buatan Indonesia benar-benar bisa menjadi pengungkit dari bergeraknya kembali perekonomian Indonesia.
"Usaha yang maju di era pandemi adalah usaha yang mampu beradaptasi, berkolaborasi dengan memanfaatkan seluruh peluang di tengah keterbatasan, sehingga mampu memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat, terutama lapangan kerja seluas-luasnya," jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga pun kembali menitipkan empat etos kerja yang kerap dia ingatkan kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. "Empat etos kerja itu adalah kunci sukses dalam melakukan usaha," tegasnya.
Tak lupa, Sandiaga pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat secara disiplin kapan pun dan di mana pun berada karena pandemi belum berakhir. "Tingkatkan juga sembangat gotong royong, kolaborasi secara maksimal, dan pastikan UMKM di era pandemi menang melawan COVID-19," pungkasnya.
Dalam webinar yang mengusung tema "Lejitkan Omzet saat Pandemi" itu, Sandiaga mengatakan, melandainya penyebaran COVID-19 jangan sampai memicu euforia. Sebaliknya, kata Sandiaga, kondisi tersebut harus disikapi dengan kewaspadaan.
Menurutnya, dibukanya kembali destinasi wisata dan sentra ekraf menjadi secercah harapan bahwa sektor parekraf akan segera pulih dan membuka lapangan kerja. Pasalnya, sekitar 35 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor ini, agar perekonomian nasional kembali bangkit.
Sandiaga juga mengatakan, seiring pandemi yang terkendali, Kemenparekraf ingin mendorong UMKM bangkit dan pulih mengingat UMKM merupakan pencipta 97 persen lapangan kerja dan 62 persen penggerak ekonomi nasional dimana 70 persen pelaku UMKM bergerak di bidang parekraf.
"Kita dorong tidak hanya sekedar bertahan, tapi berkembang dan menjadi pemenang, sehingga menjadi pandemi winner. UMKM menjadi semangat kita karena ternyata di tengah pandemi kontribusinya justru meningkat, sudah sampai 9.000 triliun," ungkap Sandiaga.
Dalam webinar yang dipandu oleh Station Manager MNC Trijaya Bandung, Aldian Norman itu, Sandiaga juga mengatakan bahwa dalam rangka mendorong perkembangan UMKM, Kemenparekraf memiliki sejumlah program strategis, di antaranya peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendampingan.
"Kita tingkatkan kualitas produk dan jasa, kita lakukan promosi dengan gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, hingga meningkatkan akses sumber pembiayaan melalui perbankan hingga fintech," paparnya.
Sandiaga berharap, para pelaku UMKM pun beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital, agar menghasilkan inovasi untuk menghadirkan peningkatan omzet dan penghasilan. Terlebih, kata Sandiaga, berdasarkan hasil survei, sebanyak 88,1 persen pengguna internet di Indonesia berbelanja melalui e-commerce selama pandemi.
"Kita mendorong UMKM menggunakan platform digital karena hasil survei We Are Social, April 2021 lalu menunjukkan bahwa 88,1 persen pengguna internet menggunakan layanan e-commerce. Ternyata mereka di rumah menjadi pasukan jempol untuk belanja produk UMKM, khususnya ekraf, kuliner, kriya, dan fesyen," sambung Sandiaga.
Oleh karenanya, Kemenparekraf terus mendorong UMKM untuk terus memanfaatkan teknologi digital dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dia pun berharap, program-program andalan, seperti Bangga Buatan Indonesia benar-benar bisa menjadi pengungkit dari bergeraknya kembali perekonomian Indonesia.
"Usaha yang maju di era pandemi adalah usaha yang mampu beradaptasi, berkolaborasi dengan memanfaatkan seluruh peluang di tengah keterbatasan, sehingga mampu memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat, terutama lapangan kerja seluas-luasnya," jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga pun kembali menitipkan empat etos kerja yang kerap dia ingatkan kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. "Empat etos kerja itu adalah kunci sukses dalam melakukan usaha," tegasnya.
Tak lupa, Sandiaga pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat secara disiplin kapan pun dan di mana pun berada karena pandemi belum berakhir. "Tingkatkan juga sembangat gotong royong, kolaborasi secara maksimal, dan pastikan UMKM di era pandemi menang melawan COVID-19," pungkasnya.
(don)