Antisipasi Bencana Alam, Jabar Siagakan Posko Darurat-Alat Berat 24 Jam Non-Stop

Senin, 15 November 2021 - 23:36 WIB
loading...
Antisipasi Bencana Alam, Jabar Siagakan Posko Darurat-Alat Berat 24 Jam Non-Stop
Provinsi Jabar terus mewaspadai ancaman bencana alam, mulai dari menyiagakan posko darurat, alat berat, hingga pelatihan relawan bencana. Foto: Dok/SINDONews
A A A
BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD) Jawa Barat menyiagakan posko darurat hingga alat berat di sejumlah lokasi rawan bencana alam di Jabar.

Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan mengatakan, langkah antisipasi tersebut dilakukan seiring tingginya intensitas hujan yang memicu bencana hidrologis, yakni banjir dan longsor.

Dani menuturkan, untuk ancaman banjir, pihaknya terus memantau 57 titik rawan banjir yang tersebar di Jabar. Dalam penanganan banjir, kata Dani, pihaknya berbagi peran dari hulu hingga hilir.



"Kalau dari hulunya mulai dari pemanfaatan ruang terkendali sesuai dengan rencana tata ruang, kemudian daerah kritis bisa dipulihkan dan hutan lestari oleh Dinas Kehutanan. Sungainya dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air dan drainase oleh dinas Perumahan dan Permukiman, lalu sampahnya oleh Dinas Lingkungan Hidup," papar Dani, Senin (15/11/2021).

Dani menyatakan, BPBD Jabar melakukan penanganan banjir di wilayah hilir lewat upaya pencegahan dan kesiapsiagaan serta tanggap darurat.

"Saat ini BPBD sudah mengantisipasi. Pertama, sudah menetapkan status siaga darurat atau siaga satu yang ditandai dengan aktivasi posko siaga darurat satu kali 24 jam, tujuh hari dalam seminggu, termasuk menyiagakan anggota TNI/Polri," ungkapnya.

Sementara untuk mengantisipasi bencana longsor, pihaknya juga telah menyiagakan alat berat di kawasan rawan longsor seperti di Kabupaten Sukabumi dan Garut, Cianjur, Kabupaten Bogor. Selain itu, Karawang, Cirebon, dan Indramayu.



"Antisipasi longsor, kita menyiapkan alat berat di UPTD," katanya seraya mengatakan bahwa bencana hidrometrologi harus diwaspadai seiring masuknya musim penghujan.

Terpisah, Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung pun mulai gencar menggelar latihan operasi kemanusiaan untuk menghadapi ancaman bencana alam seiring penetapan status siaga satu bencana di seluruh kabupaten/kota di Jabar.

Latihan operasi kemanusiaan hasil kolaborasi dengan organisasi kemanusiaan, Jabar Quick Respons (JQR) tersebut menyasar para relawan kebencanaan dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jabar.

Kepala Kantor Basarnas Bandung, Deden Ridwansah menyatakan, pihaknya memiliki tim dan materi pelatihan untuk para relawan. Pihaknya pun siap memberikan pelatihan kepada para relawan.

"Kolaborasi untuk kemanusiaan bersama JQR menjadi contoh upaya penanganan bencana yang baik. Sebelum ada kejadian bencana kita manfaatkan waktu untuk mempersiapkan kemampuan melalui latihan," kata Deden di Bandung, Senin (15/11/2021).



Ketua Umum JQR, Bambang Trenggono mengatakan, sesuai arahan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pihaknya memaksimalkan potensi relawan dalam penanganan bencana, baik yang bersifat mitigasi bencana hingga penanganan kebencanaan.

Terlebih, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Jabar sudah dikepung bencana. Tercatat 1.877 kejadian bencana alam terjadi di Jabar selama 2021 ini.

"Pemerintah tidak bisa sendiri merespons kejadian, tapi juga perlu keterlibatan semua pihak," tegas Bambang.

Oleh karena itu, pihaknya bersama Basarnas Bandung akan memfasilitasi pelatihan bagi relawan kebencanaan dengan target relawan dari seluruh kabupaten/kota di Jabar.

"Potensi relawan bencana di Jawa Barat ini sangat besar dan di lapangan sangat membantu, baik pada usaha pencarian korban, memfasilitasi pengungsi, hingga proses pasca bencana seperti trauma healing dan lainnya," katanya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2213 seconds (0.1#10.140)