Keterlaluan! Masih Ada Sekolah Tahan Ijazah Siswanya Gara-gara Tunggakan Biaya

Kamis, 11 November 2021 - 15:53 WIB
loading...
Keterlaluan! Masih Ada Sekolah Tahan Ijazah Siswanya Gara-gara Tunggakan Biaya
Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni membebaskan ijazah dua anak warga Keputih, Kecamatan Sukolilo, yang tertahan di sekolah. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Biaya pendidikan di Kota Surabaya, sudah ditanggung oleh Pemkot Surabaya, dengan berbagai skema pembayaran. Yakni, melalui BOS serta CSR perusahaan. Namun, masih saja ada anak yang ditahan ijazahnya karena tak mampu melunasi biaya sekolah.



Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni membebaskan ijazah dua anak warga Keputih, Kecamatan Sukolilo, yang tertahan di sekolah karena belum mampu melunasi kewajiban pembayaran SPP dan biaya lainnya. "Pagi ini saya mengunjungi rumah Ibu Dwi, warga di Kelurahan Keputih, yang ijazah kedua anaknya tertahan," kata Fathoni, Kamis (11/11/2021).



Ia melanjutkan, sebelumnya Dwi sempat mengeluh bahwa kedua anaknya harusnya sudah sekolah SD dan SMA. Namun ijazahnya masih ditahan oleh lembaga pendidikan tingkat TK dan SMP di Surabaya, karena belum mampu melunasi kewajiban pembayaran SPP dan lainnya.



Akibat ijazah yang masih tertahan tersebut, kedua anaknya tidak bisa melanjutkan pendidikan dasar. Kedua anaknya tidak bisa merasakan bahagianya bersekolah bersama teman-teman sebayanya.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini menambahkan, langkah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan bernegara yang dirumuskan oleh para pendahulu. Makanya, sektor pendidikan menjadi priotitas dalam kebijakan anggaran di Surabaya. Apalagi di Kota Surabaya, tidak boleh ada anak tidak bersekolah, termasuk karena kendala biaya.



"Hari ini kami akan datangi lembaga pendidikan yang masih menahan ijazah kedua putra dan putri Bu Dwi, guna menyelesaikan seluruh kewajiban yang ada. Kami juga akan mengupayakan agar keluarga beliau masuk dalam MBR karena suami beliau suah dua tahun ini tidak bekerja karena pandemi COVID-19," katanya.

Ia berharap segala upaya ini bisa membuat kedua putra dan putri Dwi bisa tersenyum kembali, karena bisa merasakan kebahagiaan bersenda gurau dengan calon teman sekolahnya nanti. "Bismillah, sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain, atau dalam filsafat Jawa urip iku urup," katanya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8939 seconds (0.1#10.140)