Lokasi Proyek Pembangunan Gerai ODTW Panyaweuyan Ternyata Masuk Daerah Rawan Bencana
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Lokasi ambruknya proyek pembangunan gerai di objek daya tarik wisata (ODTW) Panyaweuyan, Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka diketahui masuk kategori daerah rawan bencana. Data dari BPBD Majalengka, daerah tersebut tidak hanya dinilai rawan bencana pergerakan tanah saja, tapi juga rawan longsor, dan banjir.
Tahun lalu, musibah tanah longsor di Kecamatan Argapura sempat terjadi di beberapa titik. Longsor dengan dampak paling besar menutup akses jalan dua desa yakni Cibunut dan Tejamulya, Kecamatan Argapura. Bahkan, petugas butuh waktu berminggu-minggu untuk mengevakuasi material longsor yang menutup jalan raya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Majalengka, Indrayanto mengatakan, daerah lokasi ambruknya proyek gerai tersebut memang masuk daerah rawan bencana. "Daerah rawan (bencana hidrometeorologi) Panyaweuyan mah," kata Indra, Kamis (11/11/2021).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Majalengka Asep Eka Mulyana mengatakan, dari kajian sementara, disinyalir ambruknya proyek pembangunan gerai itu tidak semata-mata dipicu faktor alam saja. Namun, pihaknya masih terus melakukan kajian untuk mengetahui secara pasti penyebab ambruknya proyek seharga Rp4,1 miliar itu.Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Puluhan Titik Longsor Muncul di Jalan Nasional Poros Palopo - Toraja Utara
"Dari informasi-informasi yang kami peroleh, untuk sementara menyimpulkan bahwa ini ada semacam kegagalan perencanaan. Untuk memastikan hal tersebut kami sudah meminta dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan itu termasuk nanti kajian dari PUTR," kata dia.
Tahun lalu, musibah tanah longsor di Kecamatan Argapura sempat terjadi di beberapa titik. Longsor dengan dampak paling besar menutup akses jalan dua desa yakni Cibunut dan Tejamulya, Kecamatan Argapura. Bahkan, petugas butuh waktu berminggu-minggu untuk mengevakuasi material longsor yang menutup jalan raya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Majalengka, Indrayanto mengatakan, daerah lokasi ambruknya proyek gerai tersebut memang masuk daerah rawan bencana. "Daerah rawan (bencana hidrometeorologi) Panyaweuyan mah," kata Indra, Kamis (11/11/2021).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Majalengka Asep Eka Mulyana mengatakan, dari kajian sementara, disinyalir ambruknya proyek pembangunan gerai itu tidak semata-mata dipicu faktor alam saja. Namun, pihaknya masih terus melakukan kajian untuk mengetahui secara pasti penyebab ambruknya proyek seharga Rp4,1 miliar itu.Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Puluhan Titik Longsor Muncul di Jalan Nasional Poros Palopo - Toraja Utara
"Dari informasi-informasi yang kami peroleh, untuk sementara menyimpulkan bahwa ini ada semacam kegagalan perencanaan. Untuk memastikan hal tersebut kami sudah meminta dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan itu termasuk nanti kajian dari PUTR," kata dia.
(don)