Dihantam Ombak, Perahu Nelayan Hancur Terbelah 1 Tewas

Rabu, 10 November 2021 - 19:39 WIB
loading...
Dihantam Ombak, Perahu Nelayan Hancur Terbelah 1 Tewas
Tim SAR menemukan serpihan perahu nelayan yang hancur usai dihantam obak. Dalam insiden ini, satu orang tewas satu lagi dirawat di rumah sakit. Foto: iNewsTV/Budi Utomo
A A A
KULONPROGO - Nekat melaut saat cuaca ekstrem , perahu nelayan hancur pecah terbelah saat menuju laut di Muara Sungai Serang, Pantai Glagah, Kabupaten Kulonprogo , Jogjakarta, Rabu siang (10/11/2021).

Dalam insiden itu, tekong tewas sementara anak buah kapal (ABK) mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian berawal saat perahu yang diberi nama ‘Senang Hati’ dikemudikan Sutarjan (60) warga Cilacap, Jawa Tengah dan ABK Sumardi (65) warga Glagah, Kulonprogo Hendak berlayar melewati muara Sungai Serang.



Saat posisi perahu berada di tengah gelombang, mesin tiba-tiba bermasalah. Tak berselang lama ombak besar datang dan langsung menghantam perahu hingga pecah menjadi dua bagian, kondisi ombak yang tinggi membuat kedua nelayan kesulitan mencapai tepian.

Keduanya akhirnya berhasil diselamatkan setelah tim SAR dari SAR Linmas wilayah lima, Polairud dan Polres Kulonprogo dibantu warga terjun ke lokasi kejadian. Nahas, nyawa Suparjan tak bisa diselamatkan saat dibawa ke rumah sakit sementara Sumadi mengalami luka luka.



Marino, petugas Satlinmas istimewa wilayah V Glagah mengatakan, ada nelayan glagah intinya melaut lewat muara serang pukul 5.41, mau ke tengah tiba-tiba mesinnya kendala. “Jadi macet terhantam ombak terus perahu terbalik pecah jadi untuk tekongnya dalam kondisi luka berat dilarikan ke Rumah Sakit Amalia dan meninggal dunia,” kata Marino.

Bangkai kapal saat ini masih tersangkut di antara batu pemecah gelombang, sementara peralatan melaut seperti jala dan mesin perahu hilang ditelan gelombang.

Diketahui, sejak beberapa hari terakhir cuaca buruk masih melanda wilayah di Jogjakarta, akibat dampak la nina di indonesia nelayan diimbau sementara untuk tidak beraktivitas lantaran kondisi gelombang yang cukup tinggi dan membahayakan.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1384 seconds (0.1#10.140)