Harga Minyak Goreng di Majalengka Tembus Rp19.000 per Kilogram
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Harga minyak goreng di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat masih terus mengalami kenaikan, baik kemasan botol maupun curah. Bahkan, harganya mencapai Rp19.000 per kilogram.
Di Pasar Sindangkasih, Cigasong, harga inyak goreng, baik kemasan botol maupun curah tembus di angka Rp19.000. Namun, ada perbedaan antara harga borongan dan eceran. Untuk harga borongan, minyak goreng curah lebih mahal dibanding kemasan.
Baca juga: Disentil Luhut Banyak Tempat Hiburan Melanggar, Ini Jawaban Pemkot Bandung
“Kalau harga eceran mah sama, Rp19 ribu per kilogram. Nah untuk borongan, yang curah Rp18.500, yag kemasan mah Rp18.000. Itu data Senin kemarin ya, karena kami melakukan pendataan itu hari Senin dan Kamis,” kata koordinator pengelola Pasar Sindangkasih, Supriadi.
Pada awal November lalu, harga untuk dua jenis minyak goreng itu terdapat perbedaan. Harga Minyak curah diketahui lebih mahal dibanding harga minyak dalam kemasan. “Awal November mah, baik borongan maupun eceran lebih tinggi minyak goreng curah, bedanya Rp500 per kilogram-nya,” jelas dia.
Baca juga: 1.692 Bidang Belum Bersertifikat, Lahan Pemda Bandung Barat Rawan Diserobot
Sementara, salah satu pedagang ayam goreng, Kahfi mengatakan, harga Minyak goreng saat ini terbilang yang paling mahal dibanding tahin-tahun sebelumnya. Beruntung, melonjaknya harga minyak itu bisa diimbangi dengan animo masyarakat yang membeli ayam dagangannya.
“Ya tetap aja, produksinya segitu, sama kaya sebelum-sebelumnya. Alhamdulillah sih, yang beli masih lumayan banyak,” jelas dia.
Di Pasar Sindangkasih, Cigasong, harga inyak goreng, baik kemasan botol maupun curah tembus di angka Rp19.000. Namun, ada perbedaan antara harga borongan dan eceran. Untuk harga borongan, minyak goreng curah lebih mahal dibanding kemasan.
Baca juga: Disentil Luhut Banyak Tempat Hiburan Melanggar, Ini Jawaban Pemkot Bandung
“Kalau harga eceran mah sama, Rp19 ribu per kilogram. Nah untuk borongan, yang curah Rp18.500, yag kemasan mah Rp18.000. Itu data Senin kemarin ya, karena kami melakukan pendataan itu hari Senin dan Kamis,” kata koordinator pengelola Pasar Sindangkasih, Supriadi.
Pada awal November lalu, harga untuk dua jenis minyak goreng itu terdapat perbedaan. Harga Minyak curah diketahui lebih mahal dibanding harga minyak dalam kemasan. “Awal November mah, baik borongan maupun eceran lebih tinggi minyak goreng curah, bedanya Rp500 per kilogram-nya,” jelas dia.
Baca juga: 1.692 Bidang Belum Bersertifikat, Lahan Pemda Bandung Barat Rawan Diserobot
Sementara, salah satu pedagang ayam goreng, Kahfi mengatakan, harga Minyak goreng saat ini terbilang yang paling mahal dibanding tahin-tahun sebelumnya. Beruntung, melonjaknya harga minyak itu bisa diimbangi dengan animo masyarakat yang membeli ayam dagangannya.
“Ya tetap aja, produksinya segitu, sama kaya sebelum-sebelumnya. Alhamdulillah sih, yang beli masih lumayan banyak,” jelas dia.
(msd)